Hai gaess… selamat malam mingguan bagi anda dimanapun berada entah besok libur maupun masih bekerja, tadi siang (tanggal 20 Juni 2020) berkesempatan untuk naik naik ke puncak gunung di perbukitan teh kemuning Kecamatan Ngargoyoso Karanganyar di masa new normal covid 19, berikut reportase yang dapat kami laporkan berdasarkan pemantauan kondisi, harga makanan, jumlah pengunjung dan kesejukan berjemur siang hari di puncak bukit tinggi kemuning.
Baca;
Tubing di senatah adventure Dusun Gadungan Kecamatan Ngargoyoso #
Jijal ayam Bakar Mbak Ary Seledeok Ngargoyoso #
Nyoba opor ayam dan trancam Warung Lesehan Mbak Yon Karangpandan #
Yang termasuk menjadi titik spot orang orang berkumpul di kebun teh adalah puncak bukit tinggi kemuning, begitulah nama yang diberikan berdasarkan keterangan dari penjual bakso yang saban hari berjualan di tempat ini.
Sudah 3 bulan para penjual liburan karena adanya virus corona covid 19 karena portal gerbang menuju ke desa ditutup dan juga pengunjung yang bisa dikatakan tidak ada dimasa itu (kisaran sebelum puasa sampai dengan sebulan setelah hari raya idul fitri 1441 Hijriyah).
Sebenarnya apa istimewanya sih lokasi perkebunan teh tawangmangu utamanya puncak bukit tinggi kemuning sehingga banyak didatangi oleh wisatawan lokal dari sekitar maupun agak jauh?
Analisa wisatawan datang ke puncak bukit tinggi kebun teh kemuning
Menurut saya pribadi, hawa kebun yang segar dan pemandangan hijau menghampar menjadi salah satu daya tarik untuk berkunjung ke tempat ini, utamanya bagi orang-orang yang tinggal di daerah yang agak kota.
Dengan hawa sejuk segar dan juga pemandangan hamparan hijau teh ini menjadi hiburan dan ketenangan tersendiri untuk orang yang setiap harinya hanya melihat pemandangan tembok beton jalan raya yang hiruk pikuk sepeda motor dan mobil dengan bonus udara panas dan sangat berbeda aromanya dengan perkebunan teh.
Hal yang menarik selanjutnya yaitu biaya kunjungan memasuki lokasi ini bisa dikatakan murah meriah, anda tidak perlu membayar tiket masuk untuk sekedar menikmati pemandangan dan menghirup udara segar entah di pagi siang ataupun sore hari, kebanyakan wisatawan datang di pagi sampai dengan siang hari.
Era berfoto dan diupload pada internet merupakan trend yang sudah berjalan beberapa tahun, spot kebun teh merupakan salah satu tempat yang instagrammable atau uploadable dengan daya tarik pemandangan luar biasa indah bagi orang yang jarang mengunjunginya.
Banyaknya lokasi wisata disekitar yang dapat dikunjungi juga pemicu datangnya wisatawan untuk datang, dengan lokasi wisata pemandangan alam yang unik dan berbeda yang berdekatan merupakan keuntungan tersendiri dalam penghematan perjalanan sehingga terpangkas waktu berada di kendaraan dan lebih banyak berada di tempat wisata dibanding dengan keberadaan pada kendaraan yang ditumpangi.
Banyak Wisatawan Keluarga dan juga pasangan muda mudi berkunjung
Menilik wajah wajah yang datang ke puncak bukit tinggi perkebunan teh kemuning dan model kendaraan yang dipakai, pengunjung dapat dibedakan menjadi beberapa macam yaitu wisatawan keluarga dengan ayah ibu dan anak dengan mobil atau sepeda motor untuk mencapai lokasi ini,
Yang kedua adalah pasangan muda mudi yang sedang mabuk kepayang memadu kasih saling memuji dan menggoda untuk menguatkan jalinan asmara, ada yang sudah menikah dan adapula yang hendak dalam taraf lamaran, tidak kalah banyak yang berada pada area pacaran belum jelas mau dibawa kemana hubungan kita.
Kalau pasangan yang dimabuk asmara belum resmi ijab dan hanya datang berdua, adakalanya mencari tempat yang sulit dilihat orang lain untuk memaksimalkan kegiatan memadu kasih, tidak jarang anak usia sekolah lanjutan atas yang datang ke tempat ini.
Yang ketiga yaitu kelompok kawula muda atau anak baru gede yang datang secara bergerombol menggunakan kendaraan roda dua masing masing berboncengan rombongan sambil selfie selfie dan upload ke media sosial, misalnya facebook, twitter atau menjadi status pada whatsapp.
Harga makanan di warung dan ketersediaan toilet
Saat datang ke lokasi saya membeli sebotol le minerale dan es teh yang ditempatkan pada wadah gelas plastik, kedua minuman ini saya tebus dengan harga Rp. 8.000,- tepatnya masing-masing seharga Rp. 4.000,- (empat ribu rupiah).
Entah apa yang ada dikepala koq di daerah yang hawanya dingin masih saja membeli es teh, ya terserahlah apa kata sang permaisuri.
Pada lokasi tempat lapak warung terdapat tikar tikar yang digelar rapi, dan bersih tentunya, tikar ini dapat anda pergunakan untuk duduk sambil minum atau makan bakso dengan gratis tidak dipungut biaya.
Selanjutnya beli cilok atau pentol dalam bentuk goreng dan rebus yang bisa pilih antara dilumuri saos pedas ataupun kecap, review nya untuk rasa cilok yang dijual oleh penjual bersepeda motor ini sangat positif sekali, yang pertama enaknya disebut sangat enak (subyektif yang merasakan) dan jumlah kuantitas begitu banyak (dibandingkan jika beli cilok yang biasa lewat di depan rumah).
Jadi secara harga makanan di tempat bukit tinggi kemuning ini masih standar makanan yang ada di pasaran, bukan model penjual yang meninggikan harga secara semena mena yang membuat kapok pembeli untuk membeli lagi dikemudian hari.
Seharusnya hal seperti ini (harga yang sewajarnya) perlu dipertahankan dengan baik secara kolektif atau berkelompok oleh para penjual di lokasi supaya tempat ini terkenal dengan harganya yang standar, tujuannya supaya lokasi tetap ramai dikunjungi dan pengunjung tidak segan untuk jajan.
Saya pribadi berharap pada setiap warung ditampilkan daftar harga yang mencolok dengan jelas secara detil harga makanan dan minuman sehingga membuat pengunjung bisa mengukur kemampuan jajan dengan isi kantong dan tidak takut atau ngeri disaat membayar harga makan minum.
Yang termasuk melegakan adalah saat ini sudah tersedia toilet bagi para pengunjung tempat ini yang perlu untuk melepaskan energi dari bagian tubuhnya, meskipun dikelola oleh pihak swasta (penjual) dilokasi akan tetapi sangat menolong para kebelet ke belakang. Biaya toilet pun lumrahnya pemakaian kamar mandi yaitu Rp. 2.000,- (dua ribu rupiah).
Pengunjung yang normal dimasa new normal corona covid 19 dan biaya parkir
Iseng iseng saya tanya kepada para penjaga gerbang menuju ke tempat lokasi landasan paralayang di bukit tinggi ini, hari tersebut pengunjung dalam kondisi normal yaitu tidak lebih ramai dari hari sabtu ataupun lebih sepi.
Setidaknya saya perhatikan ada saja kendaraan sepeda motor ataupun mobil yang lewat saat saya nongkrong di bukit tinggi ini (sekitar jam 10-11 pagi/siang).
Bagi kendaraan yang memasuki area landasan paralayang dikenakan biaya parkir, untuk sepeda motor Rp. 2.000,- entah apakah roda empat sama dua ribu atau lebih saya sungkan untuk tanya, tapi sepertinya masih harga normal untuk biaya parkir mobil merk apapun itu.
Karena saya nongkrongnya hanya di bukit tinggi tidak menuju atau melewati portal ke arah lokasi keberangkatan paralayang maka saat saya pergi menuju ke waduk gondang (akhirnya keblasuk dan tidak jadi melihat waduk) tidak ditarik biaya parkir oleh para penunggu portal ini.
Arah menuju puncak bukit tinggi Kemuning
Sebenarnya mudah saja sih kalau anda menggunakan mobil atau motor kendaraan pribadi menuju ke bukit tinggi yaitu, jika dari terminal Karangpandan menuju ke arah ke pasar kemuning kemudian ambil ambil kanan mengikuti jalan ke arah candi cetho atau kecamatan jenawi.
Letak bukit ini masuk wilayah kecamatan ngargoyoso desa Kemuning, berbatasan dengan kecamatan jenawi yang dipisahkan oleh kali kecil yang letaknya tidak jauh dari puncak bukit kemuning area perkebunan teh.
Estimasi terbaik saya jarak dari karangpandan ke puncak bukit perkebunan teh desa kemuning adalah kisaran 13-14 kilometer, asumsinya jarak terminal karangpandan – dusun gadungan adalah 9 km dan dari dusun gadungan ke pasar kemuning = 2 km ditambah terminal kemuning sampai bukit tinggi yaitu 3 kilometer.
nih petanya di google map
Kesimpulan kunjungan
Pada masa new normal sudah banyak wisatawan yang mengunjungi area perkebunan teh, bahkan saat perjalanan pulang kami bersua dengan beberapa bus besar yang dipakai wisatawan untuk berpiknik ria mengunjungi beberapa titik wisata di Kecamatan Ngargoyoso.
Keasyikan mengunjungi ke bukit tinggi kemuning adalah hawa yang segar, cuaca hangat disiang hari, kalau beruntung bisa melihat atlit paralayang melintas, biaya yang hemat, harga makanan minuman lumrah standar, tempat foto yang menarik serta akses jalan bagus walaupun relatif sempit dari arah kayumas (setelah pasar Kemuning) dan tanjaan serta kelokan yang tinggi dan tajam.
Meskipun berkelok dan tanjakan, ada banyak sepeda motor matic seperti honda beat, scoopy maupun yamaha mio yang naik turun melintasi jalan ini baik penduduk maupun wisatawan, ada yang sendirian atau berboncengan menandakan bukan masalah untuk motor matik menuju lokasi ini.
Jika anda mengunjungi tempat ini anda dapat melanjutkan ke tempat wisata lain yang jaraknya relatif dekat sehingga waktu kunjungan ke area piknik lebih banyak daripada perjalanan yang anda habiskan seandainya titik spot wisatanya berjauhan. Sepertinya itu yang bisa saya sampaikan. Terima kasih para warga area Ngargoyoso khususnya wilayah Kemuning yang menurut saya sangat ramah dan baik dalam berinteraksi dengan para wisatawan.
Sugeng dalu, wassalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh. (nb, jika ada kesalahan dalam penamaan ataupun informasi akan kami lakukan perbaikan dikemudian hari).
Ngaliweut
ngalencer nongkrong 😀