Pontren.com – assalamu’alaikum, selamat pagi gaess, semalam (5 Sept 2019) konsultasi dengan seorang rekan dalam rangka hal apakah sekiranya yang menarik terkait tulisan mengenai makanan dan kandungan gizi guna menambah koleksi postingan di blog ini.
Eh ternyata ndilalah sang nara menimpali dengan meminta maaf karena sedang repot membantu anak mengerjakan tugas prakarya dari sekolah, isunya sang anak dipanggil dengan nama kinan. Tugas prakaryanya sih seperti membuat bunga bunga dari bahan kertas atau kain gitu deh.
baca;
Humor ibu dan anak main tebak tebakan dompet dan ikan;
Foto cewek kece pake jilbab berkacamata;
Model hijab untuk perempuan dengan kacamata;
Jadi ingat juga dengan seorang rekan yang menjadi bendahara di instansi pemerintah yang kalang kabut karena tugas anak cowoknya membuat prakarya anak SD, koq bisa sih anak yang dapat tugas membuat ketrampilan malahan bapak ibu nya yang senewen?
Ini dia hal hal yang sering terjadi jika buah hati anak mendapat tugas ketrampilan prakarya sekolah SD
Anak Baru Memberi Tahukan Tugas H-1
Halah seperti lebaran saja pake H min satu, tapi banyak yang merasakan seperti itu, apalagi jika anaknya cowok, boro boro ngasih tahu tentang tugasnya jauh hari, memberi informasi kepada orang tuanya mendapata tugas waktunya sangat mepet. Kira kira bilangnya begini,” Bu, besok disuruh bapak ibu guru ngumpulkan tugas ketrampilan bikin prakarya.
Blaik, bikinnya bisa disiasati, masalahnya adalah bahan baku yang kadang perlu mencari di toko khusus sekolah atau warung pernak pernik ketrampilan.
Nasibnya seperti teman saya yang bendahara, malam malam harus pergi ke tetangga kota untuk mencari bahan karena di kabupaten tempat tinggalnya tidak terdapat penjual bahan yang diperlukan untuk ketrampilan.
Ribut Mencari Bahan Ketrampilan
Anak yang mendapat tugas, bapak emak yang repot, itulah rumus tugas ketrampilan anak SD, biasanya bahan baku pembuatan ketrampilan bukan sembarang yang dapat dicari dengan mudah,
semisal disuruh membuat boneka dari bahan baku jagung dan kulitnya, bunga dari kertas krep yang harus pakai lem tembak, buat irus atau centong, seni tempel kulit telor, halah pokoknya seru bahan bahannya.
Kesana kemari nanya ke ibu yang lain teman sekelas anak
Nah ini, karena zaman sekarang sudah ada grup whatsapp, akhirnya nanya nanya ke teman satu gank berkaitan tugas prakarya sekolah kelas 1 2 3 atau dimana sang anak bersekolah, tanya di grup, konfirmasi ke wali kelas guru pemberi tugas.
Pokoknya siapapun yang diperkirakan tahu tentang detil tugas akan mendapatkan pesan dari ibu yang belum paham dengan apa dan bagaimana tugas prakarya untuk sang anak SD.
Debat dengan anak berkait model dan bentuk prakarya
Perjuangan belum berakhir, disaat seluruh informasi dan bahan telah didapat, saatnya eksekusi tugas prakarya ketrampilan, disini seni hubungan ibu dan anak dalam diskusi, atau lebih tepatnya duel kata berkaitan model dan bentuk prakarya yang dibuat.
Keributan semakin seru jika ada perbedaan pandangan dan pemahaman antara ibu dengan anak, pokoknya superioritas sang mama akan tampak disini hahahaaa…
Sampah Berserakan selesai mengerjakan tugas ketrampilan
Dan akhirnya selesai dari pembuatan tugas ketrampilan bukanlah akhir dari segalanya, masih ada 1 kegiatan yang perlu dikerjakan seorang ibu negara yaitu membereskan sisa sisa potongan bahan ketrampilan yang bertebaran tidak karuan.
Apalagi jika masih memiliki anak kecil yang turut berperan serta memperluas area keberserakan sisa sisa bahan, akan semakin panjang perjuangan membersihkan rumah yang semisal kapal pecah akibat dari tugas ketrampilan sekolah anak SD.
Perasaan seorang ibu saat selesai tugas prakarya anak
Ada perasaan sangat lega disaat tugas prakarya ketrampilan ini diselesaikan sebelum hari H, dan kelegaan itu bertambah sangat diwaktu hasil prakarya sesuai dengan harapan dan yang dibayangkan sang mama.
Jika tidak sesuai harapan tokh satu kelegaan yaitu terselesaikan tugas prakarya, misalpun kurang bagus maka ada pembenaran diri, khan buatan anak SD, awut awutan pun tidak masalah :D.
Kesimpulan pembuatan tugas prakarya anak SD
Di akhir obrolan dengan sang rekan tadi saya menyimpulkan bahwa tugas ketrampilan prakarya anak SD adalah;
“Prakarya ibu ibu yang disetorkan ke sekolah”
Itu hanya premis umum saja, meskipun begitu saya yakin tetaplah ada situasi dimana sang ibu hanya mendampingi dan membantu mengarahkan anak membuat ketrampilan sehingga memang prakarya anak SD tersebut murni hasil karya siswa anak didik.
Apakah anda pernah mengalaminya?
