Pengalaman Wisata Pantai Drini Gunung Kidul Yogyakarta
Perjalanan menikmati Drini Beach di Kabupaten Gunung Kidul Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisata ini terjadi pada hari Sabtu tanggal 20 Oktober tahun 2018.
Baca :
- Galeri Gambar Foto Pulau dan Pantai Drini Yogyakarta
- Piknik Wisata Ke Kawah Sikidang Kawah Dieng Wonosobo
- Pengalaman Jalan jalan ke Tretes Jawa Timur
Berada di lokasi antara jam 10 pagi hari sampai dengan sebelum adzan dhuhur. Kira kira meninggalkan tempat kisaran jam 11.30 WIB (setengah dua belas siang).
Tentang nama Drini
Sekedar informasi, Drini merupakan nama suatu pohon. Nama lain dari wit atau pohon drini adalah pohon stigi. Ada yang meyakini Pohon Drini merupakan kayu bertuah dan sampai tahap sebagai Raja Kayu bertuah (lihat alamendah.org)
Selain dianggap bertuah bagi kalangan mania metafisika dan mistis, kayu drini juga dianggap bisa mengusir ular.
Kayu Drini alias Stigi mempunyai nama latin Pemphis acidula. Merupakan tanaman berdu yang biasa tumbuh kembang pada daerah pesisir dengan karakter tanah yang berbatu karang dengan iklim tropis.
kemungkinan dahulu kala banyak tanaman atau pohon Drini yang terdapat pada gugusan pulau dekat pantai sehingga pulau ini pun dinamakan dengan pulau Drini.
Lokasi Pantai Drini
Pantai ini terletak di dusun Wonosobo desa Banjareja Tanjungsari Kabupaten Gunungkidul Provinsi DIY. Kisaran perjalanan 2,5 jam dari kota Surakarta. Jika dari Pusat Kota Yogyakarta diperlukan waktu kisaran 1,5 jam perjalanan kendaraan pribadi.
Rute Mencapai Pantai Drini
Ada 3 jalur yang bisa dilalui guna mencapai laut drini jika berangkat dari yogyakarta.
Melalui Jl. Sel. Pantai Jawa
Jalur Panggang Wonosari
Jalur Jl. Playen Dlingo
Ketiganya memiliki karakter jalan mulus akan tetapi sempit. Dimana bisa dikatakan bahwa mulusnya jalan ini mengingatkan kepada wajah barbie hsu pemeran sanchai dalam film meteor garden. Mungil mulus halus enak dilewati. Tapi ya itu, sempit mas broo.
Suasana Pantai Drini Pagi Menjelang Siang
Lokasi pantai yang nyaman, para penduduk yang ramah dan baik serta penjual yang memiliki lapak. Saya tidak mendapati penjual yang mengganggu pengunjung wisata sampai taraf mengganggu dalam menawarkan dagangan.
Saat itu tidak terlalu banyak para piknikers yang datang karena memang hari sabtu dan kondisi pagi hari. Akan tetapi pada saat kami mau cabut datang kisaran 1000 pengunjung dari perusahaan menggunakan 24 bus blue star menginvasi tempat ini.
Kebersihan
Saya mengapresiasi kebersihan tempat wisata ini, relatif bersih dan minim sampah yang bertebaran. Selain itu aroma kurang sedap pun tidak terlalu terasa. Khas pantai yang bersih dan nyaman untuk dikunjungi.
Pulau Drini
Selain wisata berair alias pantai menikmati pemandangan laut, ada sebuah pulau kecil yang bisa di kunjungi. Pulau ini terletak beberapa meter dari bibir pantai. Pada saat pasang perlu sampan atau kano untuk mencapainya.
Pada saat kami berkunjung kondisinya surut, sehingga cukup jalan kaki dan air tidak lebih dari lutut. Biaya masuk Rp. 2000 rupiah. Sepertinya dikelola oleh pemuda kampung atau karang taruna.
Untuk mencapai puncak pulau yang tidak terlalu jauh, anda akan melewati jalan dua tapak yang ada pengaman di pinggirnya. Berupa pagar terbuat dari peralon air. Tidak terlalu jauh jarak dari titik terendah mencapai puncak, hanya beberapa ratus meter. Paling kisaran 250 meter saja. Kondisi jalan naik tetapi tidak terlalu ekstrim.
Dari pulau ini bisa melihat pantai dan laut dari posisi atas yang lebih tinggi. Ada beberapa titik spot yang mungkin romantis bagi pengunjung.
Pada pulau ini di dominasi oleh pohon pandan laut. Akan tetapi ada pemuda setempat menyebutnya pandan pantai. Suatu tanaman yang kurang enak di konsumsi. Menurut pemuda sekitar, saat ini dari tumbuhan ini yang bisa di manfaatkan adalah daunnya. Dipergunakan sebagai bahan tikar ataupun kerajinan.
Sampai di pulau ini kami tidak mendapati satupun pohon stigi atau drini, sepertinya sudah punah karena diambil manfaatnya karena adanya keyakinan bertuah. Entahlah apakah akan di tanami kembali pohonnya sebagai maskot pada pulau ini.
Harga Oleh oleh dan jajanan di Pantai Drini
Selesai jalan jalan sampai puncak pulau drini saya turun ke pantai kembali karena waktu hampir selesai. Sambil menunggu di gazebo (duduk di gazebo gratis), Mas Sujiman mentraktir es kelapa muda alias degan wutuh (satu buah). Dua buah kelapa muda dihargai Rp. 30.000,- (alias @ Rp. 15.000,-)
Oleh oleh lain yang banyak dilihat teman cewek dan wanita alias ibu ibu yaitu lapak hasil laut. Umumnya dijual kripik rumput laut, udang, serta cumi-cumi dan ikan .
saya membeli udang dan cumi yang siap santap setengah kilo, harganya Rp. 30.000,-. Jadi anda bisa membeli campuran menu yang dilego. Sedangkan jika menginginkan 1 kilogram penjual bersedia melepas Rp. 50.000,-
Fasilitas Kelengkapan
Lokasi pantai drini di lengkapi dengan kano atau perahu kecil untuk menyeberang ke pulau drini pada saat air pasang, Diperlukan Rp. 10.000,- untuk menyewa nya.
Toilet kamar mandi banyak tersebar di lokasi, biaya pemakaian umumnya Rp. 2000 rupiah.
Gazebo dan payung berderet sepanjang pantai yang banyak pengunjungnya, saya nongkrong disitu tidak dikenakan biaya oleh pemiliknya.
Demikian pengalaman berpariwisata ke Pantai Drini Gunung Kidul Provinsi Yogyakarta. Selamat berkunjung bagi anda yang berminat kesana.