Ketika iblis di bohongi Manusia Tembus Empat Nomor

You are currently viewing Ketika iblis di bohongi Manusia Tembus Empat Nomor

Ketika iblis di bohongi manusia Tembus Empat Nomor. Pada malam hari ketika sedang santai di kedai bernama hick ndelik. berkumpul santai dengan rekan rekan yang kebanyakan tetangga tetangga teman bermain dimasa kecil.

Ngobrol ngalor ngidul tentang sepakbola, pekerjaan, maupun kisah tentang rencana besok pagi acaranya apa.

baca :

setelah santai sejenak. Salah satu rekan yang bernama Feri bercerita tentang kisah seorang yang suka memasang nomor yang melakukan tirakat di suatu gunung yang terkenal sebagai tempat mencari nomor supaya tembus maupun hal hal berbau klenik yang lainnya.

tembus empat angka

tukang pasang nomer berkata,” Penghuni gunung yang keramat, tolong saya minta empat nomor yang akan saya beli besok.” Kalau empat nomor tersebut tembus silakan ambil salah satu dari keluarga saya sebagai hadiah atau tumbal.

Humor Ketika iblis di bohongi manusia Tembus Empat Nomor

akhirnya sang penggemar nomor membeli nomor yang dia dapat dari hasil tirakat di gunung yang diyakini keramat. setelah pengumuman nomor judi tersebut keluar seperti yang dia inginkan

kemudian dia menceritakan kepada rekan rekannya bahwa dia tembus menang tebak angka. lebih dari 60 juta yang dia dapatkan dari tembus nomer yang dibeli.

beberapa saat setelahnya, dia ditanya oleh teman temannya, bagaimana nasib keluargamu dengan perjanjian penunggu gunung?

Keluargaku aman aman saja kok. aku perjanjian kalo aku beli empat angka dan tembus aku mempersilahkan mereka ambil salah satu nyawa keluargaku.

Karena aku sayang keluargaku akhirnya aku membeli angka tiga nomor saja supaya terhindar dari perjanjian 😀

Hebatnya manusia sekarang, sampe sampe setan pun dikibuli dengan taktik muslihat manusia 😀 duh tipu setan di jabanin oleh para mania nomer.

Yah namanya juga guyonan, merupakan cerita fiktif untuk mengolok-olok. Namun sayangnya kenyataan yang ada di dunia malah sebaliknya. ramainya judol dan pinjol membuat rakyat semakin sengsara.

Namun apadaya, nyatanya sampai saat ini tidak ada perkembangan yang menggembirakan dalam penanganan pinjol dan judol ini. salam waras, semoga Allah menyelamatkan serta memberikan keberkahan kepada kita semuanya. aamiiin.

Zahra Nada

Santri kelas 1 PKPPS Wustha pada Pondok Pesantren Darul Mubtadi-ien Kebakkramat Karanganyar

Tinggalkan Balasan

This Post Has One Comment