Pontren.com – 3 Ciri Hidup Barokah – materi kultum sholat isya dan tarawih yang di sampaikan oleh khatib bulan ramadhan di masjid miftaahul Jannah yang berada dekat dengan tempat tinggal saya sehari hari.
Sebagaimana umumnya masjid di Indonesia yang mendapat pengunjung alias jamaah lebih banyak dibanding bulan lainnya. Dan juga adanya siraman rohani rutin selepas sholat sunnah tarawih dan jaburan bagi anak-anak kecil. Tidak lupa tugas fans club tanda tangan tugas bulan puasa.
Dari uraian singkat dalam kultum yang disampaikan oleh pak Wahono, Rt 2 rw 6 bahwasanya ciri hidup barakah itu ada 3 yaitu:
Istiqomah
Jujur
Qonaah.
Penjelasan ciri hidup barakah menurut khatib
Penjelasan beliau dari ketiganya adalah sebagai berikut.
Yang pertama tentang istiqamah, hendaknya beristiqamah dalam beribadah utamanya bulan ramadhan
Qonaah dalam bersyukur atas nikmat dan rizki yang telah diberikan kepada kita, dan juga tidak nggresulo (nggedumel).
Jujur, merupakan salah satu sifat dari nabi Muhammad saw sebagai suri tauladan dan nantinya di akherat kelak kita akan dimintai pertanggungjawaban
Qonaah, maksudnya disini yaitu nerimo atau menerima dengan dengan kondisi yang ada. Menerima dan mensyukuri keadaan dan mestinya jauh dari iri hati dan sifat jelek baik itu dalam hati maupun perbuatan.
Di akhir kuliah tujuh menit, pak wahono memberitahukan bahwasanya yang menjadi imam malam ini adalah mas anwar atau pak anwar, fungsinya memperkenalkan imam karena beliau warga baru dan mantu dari pak siapa tadi entah saya lupa.
Dan juga bermanfaat untuk anak-anak dalam tugas rutin ramadhan yaitu mencatat nama imam dan khatib serta minta tanda tangan.
Untuk tingkatan lebih tinggi (anak kelas 3-6 SD/MI) biasanya ada kolom untuk diisi dengan ringkasan dari materi kultum bulan ramadhan.
Pembagian jaburan dan pertanyaan pak joko kepada anak
Selesai kultum pak wahono kembali ke barisan shof kemudian mas anwar melanjutkan jadi imam guna pelaksanaan sholat witir dan diakhiri dengan salam kemudian niat puasa ramadhan.
Rampung niat puasa tibalah saat menyenangkan bagi anak – anak yaitu pembagian jaburan dari remaja masjid. Adapun asal makanan jaburan adalah hasil sedekah para warga sekitar yang rutin setiap tahun dilaksanakan.
Adapun menu makanan biasanya model yang ringan atau kudapan, yang sering terlihat isinya yaitu roti, telur asin, kroket, sosis, tahu isi, kacang, dan makanan anak anak lain.
Dari pengurus masjid sepertinya mengarahkan untuk makanan sebaiknya bukan model makanan chiki atau snack pabrikan yang dijual massal. Diharapkan makanan tradisional atau yang dibuat meminimalisir dari zat kimia.
Ada yang unik pada saat pembagian makanan jaburan yaitu saat sambil menunggu para pemuda menata bungkusan yang akan dibagikan, pak Joko yang sering memandu acara ini mengumpulkan anak dalam masjid dan sedikit memberikan pertanyaan maupun quiz.
Biasanya meminta anak anak yang hafal surat atau doa tertentu untuk tunjuk jari dan maju kedepan menghafalkan sesuai dengan pertanyaan tadi, misalnya; siapa yang hafal surat al baqarah, eh, al ikhlas?
Biasanya anak – anak malu-malu untuk maju menjawab pertanyaan, padahal sepertinya ada banyak anak yang sudah hafal.
Baju baru ciri khas lebaran
Ada yang unik tadi malam yaitu pada saat pertanyaan pak joko mengenai apakah anak-anak sudah dibelikan baju baru?
Anak anak menjawab kompak,” SUDAAAHHHH!!! Ternyata memang lebaran idul fitri masih identik dengan baju baru hehehe.
Tapi memang bisa jadi orang tua memang jarang membelikan anak anak baju yang baru, sehingga lebaran menjadi ajang kesempatan untuk membelikan buah hati pakaian yang layak dan baru.
Apalagi ibu ibu yang punya anak kecil cewek, senangnya jika membelikan baju anak perempuan karena banyak model dan pilihan, sedangkan bagi anak cowok atau laki ya modelnya itu itu saja tidak banyak yang menarik secara estetika.
Udah itu aja. Salam puasa.