Berikut ini adalah ciri-ciri Semar, tokoh punakawan ayahnya Gareng, Petruk dan Bagong menggunakan Basa Jawa. Kata lain ciri-cirine adalah titikane. Jadi jika ada pertanyaan apa titikane maksudnya adalah apakah ciri-cirinya.
kepriye ciri-cirine Semar kuwi? Langsung saja berikut ini adalah ciri-cirine Semar yaiku;
- Driji tengah nuding
- Mripate Nyipit utawa kriyipan
- Awake Lemu
- Weteng lan awake gedhe
- Irunge pesek
- Gulune ana punuke
- Rambute Ngarep dikuncung
Mari kita membahas satu persatu tentang bentuk fisik dari ayah atau bapak para Punakawan ini.
Titikane Ciri cirine Semar nganggo Basa Jawa
Dalam hal ini, titikane semar bisa untuk deskripsi tokoh wayang Punakawan ini baik memakai Basa Jawa atau menggunakan Bahasa Indonesia. Adapun ciri-cirinya yaitu;
Driji tengah nuding (jari tengah menunjuk)
Jari tengah manusia ada 5 yaitu jempol, telunjuk, jari tengah, jari manis dan kelingking. Dalam materi pelajara SMP menyebutkan bahwa salah satu ciri fisik tokoh wayang semar yaitu driji tengahe nduding utawa nuding (jari tengahnya menunjuk).
Mripate nyipit utawa kriyipan (matanya sipit atau kriyip-kriyip seperti bangun tidur)
Ciri fisik lainnya adalah pada bagian mata. Semar mempunyai mata yang sipit atau kriyip-kriyip seperti orang yang baru bangun tidur.
Dalam KBBI (Kamus besar Bahasa Indonesia), arti sipit adalah mata yang tidak lebar atau bulat. Menawa tegese tembung kriyip yaiku kerep kedhep sarta ciyut. Kriyip-kriyip artinya yaitu sering berkedip dan sempit.
Awake Lemu (Badannya Gemuk)
Tidak perlu banyak mengatakan seperti apa postur gemuk. Dalam cerita, badannya Semar yang besar karena menelan gunung. Akibat dari menelan gunung ini membuat badannya besar.
Dampak lain akibat menelan gunung ini juga pada perubahan wajahnya, mulanya Semar adalah orang yang berwajah tampan menjadi buruk rupa.
Weteng lan Awake gedhe (perut dan badannya besar)
Sebenarnya ini adalah sama saja dengan awake lemu atau badannya gemuk. Namun bisa saja guru memberikan penekanan dalam besarnya perut tokoh Semar.
Alasan Semar mempunyai perut yang besar sebagaimana tadi yaitu karena menelan gunung.
Irunge pesek (hidungnya pesek)
Dalam Bahasa Jawa, irung pesek kalebu jenise tembung panyendu. Yaitu ungkapan kata untuk menyebut hal negatif atau buruk.
Tegese irunge pesek yaiku bentuk irung mekrok, ndhemplok ora mbangir artinya hidung yang pipih tidak mancung.
Gulune ana punuke (Lehernya ada punuknya)
Punuk adalah daging yang menonjol pada tengkuk. Dalam Basa Jawa, punuk yaiku daging mendhukul ing pundhak.
Sepertinya ini adalah hal yang lumrah apabila ada orang lemu (gemuk) apabila dia memiliki daging yang menonjol pada bagian tengkuknya (punuk).
Salah satu ciri tokoh wayang semar yaitu keberadaan punuk (daging menonjol pada bagian tengkuk atau pundak).
Rambute Ngarep dikuncung
Ciri lain semar yang menonjol dalam wayang adalah model rambutnya.
Semar memiliki model rambut kuncung. yaitu jenis model rambut jambul yang bagian depan mengarah keatas.
Jaman dahulu model rambut kuncung identik dengan rambutnya anak kecil yang gundul dengan sisa pada bagian atas jidat atau sakndhuwure bathuk.
Dasanamane Jeneng Liyane Semar
Dasa nama memiliki arti nama lain. Jadi dasanamane Semar maksudnya adalah nama lainnya Kiai Semar ini.
Adapun Jeneng liyane semar yaiku ; Sang Hyang Ismaya, Badranaya, Nayantaka, Sukma Sejati, dan Ekalaya.
Kenapa dia memiliki nama Sang Hyang Ismaya? Karena semar merupakan titisan dari Sang Hyang Ismaya.
Adapun Nayantaka merupakan akronim ‘Nayaka’ (pemimpin/pamomong), ‘Pelayan’ (yang meringankan beban orang lain), ‘Warata’ (adil), dan ‘Kartaraharja’ (sejahtera lahir batin).
Nama Nayantaka Dasa Namane Semar ini Ini sesuai dengan sifat dan karakternya yaitu pemimpin, mengemong, dan juga melayani serta watak sikap yang adil.
Dalam dunia filosofis, Sukma Sejati merupakan penggambaran untuk membersihkan diri dari keduniaan, sehingga bisa mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.
Demikianlah ciri cirine Semar, titikane, dasanamane Jeneng liyane menggunakan Bahasa Jawa, maturnuwun sudah mampir dan wassalamu’alaikum.