Kleyang Kabur kanginan unen unen kasebut tegese yaiku wong sing uripe kalunta lunta, wong sing ora duwe panggonan ora duwe sanak lan kadang, lunga mrana-mrana ora karuwan jujuge, artinya melayang layang kena tiup angin, maknanya adalah orang yang hidup terlunta lunta tiada sanak saudara kesana kemari tiada arah tujuan.
pontren.com – assalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu, ada banyak orang mengutakaran pendapat tentang ungkapan atau unen – unen dalam Bahasa Jawa ini.
Namun ada satu titik simpul yang sama yaitu perilaku kesana kemari tidak menetap dari seseorang. Apakah itu karena dia hobi bepergian, atau karena paksaan keadaan semisal kemiskinan dan tidak punya sanak saudara sehingga tidak punya tempat tinggal harus kesana kemari untuk sekedar bermalam tanpa diusir orang lain.
Biasanya benda yang melayang layang dalam Basa Jawa ini bisa berupa godhong (daun), layangan (layang-layang) elar (bulu hewan) dan lain sebagainya.
Kalau pemahaman saya sendiri tentang ungkapan atau unen unen ini masuk dalam kategori jenis paribasan Basa Jawa, kalebu jenise tembung paribasan Basa Jawa. Karena dia tidak ada jejer atau subyek, kemudian artinya apa adanya. Yaitu kesana kemari seperti kena tiupan angin.
Namun bisa saja ada guru basa Jawa yang memasukkan ungkapan ini dalam jenis tembung bebasan Basa Jawa. Namanya jga pendapat pribadi heheheee….
Tegese Kleyang Kabur Kanginan
Jadi ungkapan kaya kleyang kabur kanginan ini merupakan gambaran sesuatu yang terbang tanpa arah tujuan serta tidak bisa melawan, sekedar mengikuti kemana arah angin bertiup.
Kleyang ini bisa menjadi gambaran saat layangan putus yang melayang – layang atau daun dedaunan yang jatuh ke tanah kena tiupan angin. Kira kira seperti itulah kondisi arti kleyang dalam Basa Jawa. Tiba tanpa bisa nuruti pengen nangendi, mung bisane nampa apa anane, artinya adalah jatuh tanpa bisa pergi kemana sesuai keinginan, hanya bisa menerima apa adanya keadaan.
Jadi secara singkat artinya kleyang adalah melayang layang tanpa adanya sesuatu pegangan atau alat untuk bertahan, hanya sekedar mengikuti keadaan dan suasana.
Adapun kata “kabur” dalam bahasa Jawa berbeda dengan Bahasa Indonesia. Apabila dalam Bahasa Indonesia kabur berarti melarikan diri, maka kabur dalam unen unen ini tegese yaiku katut ing angin, artinya terbawa angin.
Adapun kanginan tegese yaiku kena angin, artinya adalah kena angin. Jadi secara harfiah arti dari ungkapan jawa ini yaitu melayang – layang terbawa oleh angin.
Makane ungkapan ini bisa merupakan paribasan kang ateges wong urip sing kalunta lunta, lunga mrana-mrana ora karuwan jujuge, ora duwe sanak lan kadang. Aartinya adalah orang yang terlunta lunta hidupnya, kesana kemari tanpa arah tujuan serta tidak memiliki sanak saudara. Singkatnya adalah mlarat banget, sangat miskin sekali.
Demikin informasi yang bisa kita sampaikan sore hari ini, wilujeng sonten salam kenal dan wassalaamu’alaikum.