Cupu Cundamanik Gamane Tokoh Wayang
Cupu Cundamanik Gamane salah satu tokoh wayang yang pernah menjadi senopati atau panglima perang pihak Kurawa melawan Pandawa limasewaktu peperangan bratayudha yang memakan waktu selama 188 hari.
pontren.com – assalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh, apabila ada pertanyaan bahasa jawa mengenai gaman wayang yang berbunyi “cupu cundamanik gamane sapa? Maka jawabannya adalah cupu cunamanik iku gamane resi Durna atau Drona.
Artinya adalah cupu cundamanik itu senjatanya siapa dalam kisah pewayangan? Jawabnya adalah miliknya Begawan Durna. Jadi Cundha manik kagungane Bathara Drona.
Dalam memanggilnya ada yang menggunakan kata Bathara, maupun begawan kemudian diikuti namanya yaitu Drona atau Durna.
Dia memiliki nama lain yaitu Bambang Kumbayana. Dia merupakan anak atau Putra dari Resi Baratamadya.
Memiliki kecerdasan dan kecerdikan yang hebat serta mempunyai keahlian dalam siasat perang serta keprajuritan dan digdaya sakti mandraguna. Juga mempunyai rasa kasih sayang kepada para murid-muridnya (pandawa maupun kurawa).
Sayangnya sang Resi Drona memiliki watak yang tinggi hati, congkak, bengis, pendendam serta banyak dalam berbicara.
Cupu Cundamanik Gamane Resi Durna
Dalam dunia pewayangan, gambaran cupu yaitu sebuah wadah yang berbentuk bulat kecil serta bisa diisi dan ditutup kembali.
Umumnya benda yang masuk dalam cupu merupakan benda benda dengan tuah tinggi dan khasiat kesaktian yang sangat hebat.
Cundamanik tegese berasal dari kata cunda yang artinya gelung, ada yang menyebutnya dengan ubun-ubun tepat diatas kepala.
Sedangkan manik memiliki arti permata. Panah cundamanik pada bagian pangkal bagian mata panah ada hiasan berupa permata.
Senjata sakti ini (cundamanik) berwujud keris. Dalam versi lain menyebutkan bahwa senjata ini berupa anak panah. Dalam cerita lainnya menyebutkan sebagai pedang bermata tiga.
Kesaktian panah cundamanik yaitu jika dia dilepaskan dari busurnya akan memburu musuh. Panah ini akan kembali lagi kepada sang pemilik apabila sasarannya telah mati.
Sang resi memiliki senjata hebat ini dari istrinya Dewi Wilutama yang setelah melahirkan anak mereka berdua (Aswatama).
Setelah melahirkan, Dewi Wilutama harus segera kembali ke Kahyangan serta berpesan kepada suaminya untuk memberikan senjata ini kepada Aswatama (sang anak) kelak nanti.
Saat nanti setelah perang Baratayudha selesai dengan kemenangan pihak Pandawa, senjata ini dipergunakan oleh Aswatama membunuh Kerabat pihak Pandawa pada saat malam hari.
Adapun korbannya adalah Drestadyumna (pembunuh Resi Drona), Pancawala (anaknya Yudhistira), Banowati (istri Prabu Anom Kurupati/suyudana/Duryudana), Wara Srikandi (istri Janaka/Arjuna).
Kemudian Aswatama dikalahkan oleh Werkudara atau Bima.
Menjadi Senapati Pihak Kurawa
Setelah kematian senopati sebelumnya yang juga merupakan tokoh dengan kesaktian luar biasa yaitu Resi Bisma, Bathara Durna diangkat sebagai senopati alias panglima perang sata Korawa (Kurawa).
Siapa yang membunuh resi Drona?
Resi Drona akhirnya mati setelah kepalanya dipenggal oleh pedang Drestajumena/ Drestadyumna, yang merupakan anak Prabu Drupada.
Matinya Resi Durna karena konsentrasinya yang sudah tidak baik lagi dalam berperang.
Hal ini karena siasat prabu Kresna yang mendengungkan informasi menyesatkan perihal kematian anak Bathara Durna yang bernama Aswatama.
Padahal ini hanya siasat untuk membuyarkan konsentrasi sang resi. Karena termakan berita Bohong membuatnya linglung sehingga ditebas lehernya dan kemudian mati.
Jadi jika ada pertanyaan, Aswatama iku putrane sapa? Putra resi Durna atau Drona.
Demikian informasi kali ini mengenai senjata resi Drona (gamane bathara Durna) yang memiliki kemampuan mengejarmusuh dan kembali lagi kepada pemiliknya jika sasaran sudah tewas.
Selamat mengisi jawaban soal bahasa jawa, semoga manfaat, salam kenal dan wassalaamu’alaikum.
Tinggalkan Balasan