Acara sillaturrahmi menyambung persaudaraan sekaligus tempat sejenak melepas penat pikiran karena menghadapi berbagai situasi kehidupan yang silih berganti naik turun kayak pompa, begitulah kira kira.
Pontren.com – Kemarin (hari Sabtu, 2 Januari 2021) alhamdulillah rencana untuk temu kangen (tapi sayangnya ono sik jagong, dadi batal teko) reuni mini sekaligus pertandingan sepakbola bisa terealisasi.
Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam memiliki klub sepakbola, Persass Solo kalau melihat tulisan di dada (dada ya, bukan perut) seragam klub yang dipakai para veteran dan pemain karbitan saat reuni mini di Boyolali.
Kalau mengikuti perkembangan grup sebelah, sudah lama silaturrahmi dalam bungkus balbalan dan reuni mini diumumkan, dirancang dan diangan angankan. Wis kebelet kangen jare. (jare sopo yo? Lali aku).
Jenenge balbalan, nek kaose pathing blengkrah rak yo ra sip, bisa salah oper,contone wahyu prabowo dengan baik hati dan sukarela mengoper kepada aris Bowo lawan tandingnya.
alesane ndupeh jenenge podo bowo ne, solidaritas sesama jenis nama jare. Remuk suk nek Hisyam melu balbalan, mesti bowo oper terus ke irawadi, alesane kembar identik secara wajah minus perut.
Alhamdulillah pada makmur, tampak dari pemesanan kaos
Dengan sigap di floorkan pengadaan kaos dan masing masing santri soleh dan soleh memasukkan nama dalam daftar pemesanan kaos ini.
Supaya lebih mantab, ada pencantuman nama dan nomor punggung. Tidak lupa ukuran atau size kaosnya.
Nah disini nampak jelas kemakmuran para santri yang pernah mondok di assalaam ini.
Coba saja bayangkan, yang memesan ukuran S nihil, yang M Cuma 3 biji, sisanya extra large… XL.
Ra trimo XL. Ono sik nulis XXXXXXXXXXXL. Edian tenan. Makmur maksimal pokokmen.
Karena selepas MTs melanjutkan ke sekolahan lain, pada beberapa rekan saya terpana dengan pertumbuhan keatas, utamanya kesampingnya, wuihhh pokoke top markotop.
Yang sampai lulus SMA mungkin hanya melihat perkembangan kesamping, ora tambah duwur, pengecualian kasuistik semisal Y. Bachtiar misalnya.
Saking makmurnya, ono sik Netto 110 Kg. Iya netto, dalam bahasa awamnya berat bersih, durung kotore.
Tapi alhamdulilahnya wonge duwur, jadi ora gendut. Nek gedhe ho oh.
Rata rata usia 40 tahun, ngos ngosan kalau lari tenanan
Ada sebagian rekan yang masih bertubuh six pack, Achmad Ichwan misalnya (jare dia sendiri), ada juga yang six pack tersebut sudah akur sehingga melebur menjadi satu dan berkembang pesat.
Yang datang kebanyakan kelahiran tahun 80 atau 81, atau setahun sebelumnya, yaitu 79, ternyata balung tuwo cak.
Lapangan kecil, durung lapangan bola ukuran standar, wis ra kuat ngayahi.
Sansoyo ada instruksi koncone kon mlayu, saya melu melu F. Kurniawan (dudu Dwi Yulianto) yang memakai mantra “aku njaluk sepurone nek mbok kon mlayu”. Kalau ucapan versi original silakan tanya ke Suryatama Mahardika.
Komentar teman teman Faisal Kurniawan, gayane mlayu isih podo mbiyen, gerakan tangannya sik ngena ngene yo podo, Cuma speed atau kecepatannya saja yang berbeda. Banter mbiyen.
Atau ada juga pemain sayap, sayangnya kok sayapnya bener bener goyah saat ono angin, mlayune kebanteren malah tibo dewe, sansoyo momen dijentol Guru Olahraga, untungnya ora di bruk i sisan, lak yo mampir ortopedi nek ketiban pak guru. Meskipun RS Al Karimah Dekat, tapi yo ojolah.
Meski telah diperkuat pemain kaliber guru olahraga, alhamdulillah, saya berada pada team yang menang, skor 4-2.
Jare Dayen mergo sik dadi kiper Elnath.
Nama di punggungnya elnath tulisane Torres. Jadi ingat pemain sepakbola dari spanyol Fernando Torres, kawit kapaaan striker Liverpool dadi kiper ngganteni pepe Reyna.
Sik ra hobi bola mesti ra mudeng iki korelasi elnath kiper torres striker pepe reyna sopo.
Ada yang datang dari Jauh, semangat silaturrahmi yang joss perlu ditiru
Saya hitung jarak kepulangan dari boyolali tempat sepakbola mini sampai home sekitar 50 kilo meter (bukan gram), perjalanan 1 jam lebih 15 menitan.
Kalau om Wawan (Wirawan Avicena) sekeluarga, lebih dekat dari lokasi, ya kira kira selisih 10 kilo dan 10 menitlah dengan saya.
Luamayan juga khan jauhnya, apalagi kalau menuju ke lokasi sambil lari, souwe tekone, sansoyo mbrangkang, luwih suwe maneh.
Tapi jarak tersebut tidak ada epret epretnya dibanding ketua kelas 1J saya dan juga Vindi, Bagio, Suryatama, siapa lagi yo sik sak kelas, pakde Popon (Ahmad Sukron).
Dari mBandung sampai mBoyolali, bawa 2 armada, avanza dan (jare elnath) Ford Fiesta, memboyong keluarga dan saudara, nek lihat di internet, jarak Bandung Solo = 536,8 kilometer lewat tol Cikopo.
Estimasi waktunya sangat variabel, dari paling cepat 6 jam dan nyang lewat jalan nasional mencapai 11 jam lebih. Jadi malu meh sambat kiyu jarak yang jauh.
Reuni Sisan Syukuran Fajar Officially Menjadi Insinyur
Sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui, sisan silaturrahmi, sekaligus alhamdulillah mas Fajar Suryo Pratomo selesai dalam pendidikan dan meraih gelar Insinyur.
Jadi kalau bikin undangan lengkap dengan gelar ditulis seperti ini
Ir. Fajar Surya Pratomo, S.Hut.,IPU
Penulisan Undangan Ulem yang Benar
Langsung gas pool ilmunya dibagikan melalui buku dengan judul Sumpah Pemuda di Era Revolusi Industri 4.0 dalam mendorong usaha kehutanan dalam mensejahterakan Masyarakat.
Sampean bisa membacanya pada Majalah Rimba Indonesia Volume 66. Juli 2020. Nek ra nduwe bukune, contact ae fajar ben di scanke.
Jare Madika, “Bagio Gak gaduk nek iki” (tulisan tentang mendorong usaha kehutanan).
Lha malah Tri Subagio (pakai huruf i ya, bukan Y, tak eling-eling biyen jaremu Bag nek jenengmu pakai huruf i) bilang begini “Iki Fajar Gawe buku, Kowe gak melu gawe?
Sebenarnya pengen juga buat, tapi apa daya kemampuan tak sampai.
Mau saya jawab ingin membuat komik spongebob di Era modern, nanti Bagio dan Kawan kawannya pada tertawa dan yang lain bingung kenapa mereka tertawa. Saran saya, ojo mudeng sisan.
Silaturrahmi Durung Bar, Wis Oleh Barokah
Pastinya pada paham semua banyaknya keberkahan dan manfaat melakukan sillaturrahmi.
Contoh kongkritnya wingi, acara belum selesai, ono kiriman nasi goreng dari saudara Adin (Akhmad Khaerudin) yang sekarang sak konsul dengan Bagio, omahe salatiga.
Biasanya kalau kita pesan gofood atau grab, ndadak pesen sik, makanan datang, kita bayar tunai atau melalui uang digital.
Lah ini ora, ora mesen, panganan teko, wis dibayar lunas. Boso cah gaul biyen mongso sekolah tinggi yoiku gari nyiaaakk… (tinggal makan).
Wis mas bro, barokahnya langsung ono meski kumpul silaturrahmi belum selesai.
Maturnuwun mas Adin.
Ya sejujurnya enak sih nasi gorengnya, tapi saya lebih menyukai kedatangan beliau mas adin hadir bersama rekan rekan sekalian daripada hanya nasi gorengnya yang datang.
Akan tetapi diatas itu ada yang lebih saya sukai, mas adin teko sisan nggowo sego gorenge.. haaaa… becandaa… kemaruk iku jenenge.
Wis ga usah ditampilkan dalil hadits barokah dan manfaat sillaturrahmi, golek dewe dewe nggih.
Oh iya, jangan lupa untuk membaca papan pengumuman, monggo dipersilakan membawa makanan dari luar.
Lha wekku tak maem sampai rumah. 😀
Semoga Keberkahan yang lain Segera Turun
Karena memang acaranya cenderung berpihak santai, beberapa rekan yang ada janji kesibukan woro woro cabut terlebih dahulu.
Walau begitu, semoga saja ajang temu silaturrahmi temu kangen balbalan melawan dirinya sendiri disana terdapat banyak keberkahan maupun kebarokahan.
Yang belum punya rumah kendaraan semoga segera memilikinya sendiri,
Yang belum dikaruniakan keturuan semoga 1-2 tahun segera mendapatkan,
Untuk rekan, sahabat, keluarga, kondisi kurang fit semoga segera pulih sehat.
Yang anaknya unik segera menjadi solih solihah
Yang ingin mendapatkan jodoh (gak pake lagi) semoga mendapatkan pasangan yang soleh/solehah
Jika ada yang memiliki tanggungan angsuran semoga beres segera.
Sik bisnis mendapatkan kelancaran dan kebagusan dalam manajemen serta keberkahan didalamnya
Yang berkarir di kantor mendapatkan kekuatan untuk menjalankan pekerjaan dengan baik dan amanah.
Silakan ditambahkan doanya sendiri sendiri ya, semoga Allah mengabulkan.
Oleh oleh Abis Reuni
Rampung acara, jam 6 magrib sudah buyar, pada kembali ke habibatnya masing masing, ada yang pulang kerumah, semoga tidak ada yang kembali ke tempat penangkaran.
Lumayan, balik ke Karanganyar dapat nasi goreng dari Mas Adin, Snack Box sukurane Fajar, Masker dari Panitia.
Sakjane foto maskernya meh dicarikan yang fotogenik. Sayange yuuuhhh weluneeeeeeeee jaluki foto.
Sarane pake foto yang santri putra saja. komentarku nek cah lanang malah merusak pemandangan.
Blaik aku ra nyimpen fotone cah putra yang pakai masker 😀 akhirnya malah selfie sendiri sebagai ilustrasi perusak pemadangan. Sad ending.
Kebenaran hakiki, oleh oleh barang bawaan yang dibawa pulang tentunya merupakan anugerah tambahan disamping acara utama yaitu menjalin silaturrahmi, saling mendoakan, dan semoga mendapatkan keberkahan dan karunia.
Selanjutnya hikmahnya adalah relaksasi pikiran, melepaskan atau tepatnya sejenak lupa dengan urusan yang bikin mumet. Intine isine kumpul sama teman dimasa sekolah iku rileks dan rileks. Bener bener mengendorkan syaraf.
Penilaian terhadap Pelaksanaan Kumpulan Reuni
Wekekekekkk, menurut saya ini merupakan bagian terbaik, mantab jos gandhos pokoknya, dari segi persiapan lokasi, kesiapan wasit, fotografer, pemilihan tempat yang so sweet mengakomodasi anak-anak juga.
Dalam bahasa Italy saya mengatakan perfecto. Nilai 100. Secara spesifik acungan jempol kepada panitia Vindy Dwipa Indra, Tri Subagio, Suryatama Mahardika maupun siapa saja yang turut mau berepot ria dalam pelaksanaan acara ini.
dan entah kenapa kok semuanya (Bagio,Pindi, K*te) dulu pernah sekelas sama saya di 1J hahahaa. Konco dewe dialem dewe. Xixixi
Tapi memang keadaannya seperti itu menurut saya, kalau anda mau menyimak, dari awal sampai akhir kegiatan tidak ada keruwetan yang terjadi, lancar smooth mengalir dengan baik.
Nilai 100.
Eh maaf, ada ralat, enggak 100 dink, jadi ingat Mbah Mahmud (almarhum ustadz Mahmud, Ms), allahummaghfirlahu) guru bahasa Inggris.
Beliau mengatakan. Kowe sik paling pinter, pol bijine 8, aku bijine 9, sik 10 iku gur GustiAllah. Artinya, paling pintar muridnyamaksimal hanya akan mendapat nilai 8 karena pak guru nilainya adalah 9, sedangkan angka 10 hanya milik Allah.
Karena perfect hanyalah milik Allah semata akhirnya nilai berkurang menjadi 99.
Emangnya apa yang mengurangi?
Saya merasa belum cukup lama untuk bersua dengan teman, karena sampai-sampai pengelola wahana mengatakan kepada kami bahwa tempat sudah waktunya tutup
Ya apapun itu, alhamdulillah sudah bersua, bersilaturrahmi, melepas penat sejenak hiruk pikuk urusan pekerjaan dan lainnya.
Semoga keberkahan dan nanti lebih banyak lagi rekan yang bisa datang dalam acara kumpul selanjutnya, di Karimunjawa misalnya.
Syarate ngajak anak bojo jare.
Itu saja reportasenya, agak susah juga mikirnya, karena bar balbalane wis rampung wingi ternyata pegelnya isih durung rampung. Salam spongebob kuning, wassalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakaatuh.
Bonus Quote Saat Reuni Mini
Faisal Kurniawan “ wong-wong telat sik seneng balbalan, awake dewe wis katog jaman mbiyen”
Aku “ Balbalane 45 menit wis rampung, pegele nganti saiki isih kroso, gek gek seminggu ra ilang”
Tri Subagio “ ngono kuwi sik penting piye carane, marketinge duwe akal akeh”
Yossy Bachtiar” Jangan bully anak yang fisiknya kecil saat SMP, siapa tahu dimasa dewasa dia dua kali lipat besarnya dibanding anda”.
Achmad Ichwan “Rogo tuwo rasah di forsir tenagane, nek kesel leren” Dasar official ra gelem mudhun balbalan.
Wahyu Prabowo “Sekali muni, dua cowok kendal kapusan”.
Onggo Radityo “ Kowe wis mangan tho, minggir gantian”.
Elnath Torres Eridany “ Sesuk maneh reunine nang Karimunjawa, ngajak anak bojo” anakmu enem nath”.
Suryatama Mahardika “Foto nang PP kok gambarku ambek gaplek kepotong”.
Animous “Jangan menyarankan ganti hape karena kecegur kolam pemancingan karena akan memberi ide pemilik hape menjeburkan bojone ke kolam tersebut”.
Dayen” Wani Pirroooo???” sepuluh ewu yen” 😀
Rakyat yang reuni “ Ono sik aktif semangat nang grup urusan reuni, moso tibo ndoto wonge ra muncul”.
Penjaga rumah makan” mohon maaf untuk tidak membawa makanan dari luar”.
Sebenarnya masih banyak lagi ungkapan unik semasa bersama, akan tetapi karena utex tuwo wis ora se tok cer zaman PDKT sehingga akeh sik terlewat.