Pengertian mahfudzot manfaat dan pembagian jenis

tulisan arab mahfudzot

Informasi tentang pengertian mahfudat sebagai salah satu pelajaran khas pada pondok pesantren modern, salafy maupun ponpes salaf ditinjau dari segi bahasa dan istilah dan keuntungan pengajaran dalam pendidikan kepada santri ditinjau dari penguatan ingatan memory dan mendidik dalam bidang ahlak.

Pontren.com – assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh, wilujeng dalu para pengamat ataupun pelaku sejarah pada pondok pesantren baik cantrik, santri, ustadz ustadzah, kiai pengasuh pesantren. Semoga keberkahan selalu dilimpahkan kepada anda sekalian.

Mata Pelajaran mahfudat bukanlah hal yang familiar di kalangan umum utamanya dalam pendidikan di sekolah negeri semisal SD SMP maupun SMA bahkan pada pendidikan Madrasah yang dibawah kemenag yang meliputi MI MTs dan MA non pesantren.

Pelajaran ini merupakan model yang bercorak hafalan dan menelaah isi kandungan kata kata mutiara yang bisa disamakan dengan pepatah dalam bahasa Indonesia.

Lebih lanjut mengenal apa itu mahfudzot silakan disimak selanjutnya.

Pengertian mahfudzat secara bahasa dan istilah

Jika ditinjau secara bahasa, mahfudzat dalam kamus bahasa arab berasal dari kata hafidza – yahfadzu – hifdzan (حَفِظَ يَحْفَظُ حِفْظًا ) yang secara lughawy mempunyai arti menjaga atau sesuatu yang terjaga.

Dalam arti lain dapat diartikan dengan sesuatu yang dihafal.

Secara bahasa, menurut tim turos pustaka (2015 : 5) mahfuzat memiliki arti “kalimat kalimat yang dihafal”.

man jadda wajada arab
mahfudat man jadda wajada

Pengertian mahfudzat secara istilah adalah rangkaian bijak pribahasa Arab yang berasal dari hasil karya tokoh terkemuka dengan profesi yang berbeda beda, seperti kaum bijak, penyair, mereka yang ahli dalam hikmah mereka para sahabat nabi, para ahli agama dan juga para sufi.

Sedangkan pengertian mahfudzat ditinjau dari segi mata pelajaran yaitu metode klasikal yang menggunakan cara menghafalkan kalimat-kalimat berbahasa Arab, baik berupa Hadits, syair, cerita, kata-kata mutiara, dan lain-lain (Zainal Aqib, Ali Murtadlo, 2016, hal. 326).

Tujuan dan Maksud Pembelajaran Mahfudzot

Berikut adalah maksud dan tujuan dari pembelajaran mata pelajaran mahfudzot di pondok pesantren maupun sekolah pendidikan berbasis Islam yang kuat menurut Eliyana (2014).

Ada 5 maksud dan tujuannya yaitu :

  1. Memberikan muatan yang apabila ditanamkan akan menjadi falsafah hidup yang penting bagi santri
  2. Mengajarkan sifat keluhuran budi pada diri setiap santri.
  3. Memberikan kekuatan mental pada setiap santri.
  4. Memberikan kekuatan mental pada setiap santri.
  5. Mengajarkan tentang keyakinan dalam menjalani hidup khususnya pada diri setiap santri.

Macam macam Mahfudzot

Peribahasa atau kata mutiara dalam bahasa arab ini bermacam macam, dan dapat dilakukan pemilahan berdasarkan jenis

Pembagian mahfudzot berdasarkan jenisnya

mahfudzot dibagi menjadi 2 jenis yaitu mahfudzot berupa matsal dan hikmah

matsal, yaitu perkataan dari orang arab, bahasan yang ringan,, terlahir dari kejadian yang muatannya mengandung nilai keindahan yang tinggi dan selanjutnya diartikan atau dengan bahasa lain diserupakan dijadikan matsal.

Hikmah, yaitu perkataan orang arab yang memiliki kemampuan intelek tinggi, bahasanya ringkas padat dan mempunyai nilai keindahan yang tinggi.

Dengan demikian keduanya mempunya kesamaan yang terletak pada bahasanya yang ringkas dan maknanya dapat mempengaruhi pendengar atau pembaca.

Pembagian berdasarkan tema dan permasalahan

Ada banyak tema maupun permasalahan yang ada dalam mahfudzot, dari berbagai keberagaman tema dapat dikelompokkan menjadi ;

Mahfudzat tentang Motivasi hidup

man shabara zhafira artinya dan tulisan arab
man shabara zhafira artinya dan tulisan arab

Berisi tentang motivasi pemberi semangat dalam mengarungi kehidupan.

Contoh mahfudzot berisi motivasi seperti;

مَنْ سَارَ عَلىَ الدَّرْبِ وَصَلَ

Man saara ‘alad darbi washala
Barang siapa berjalan pada jalannya sampailah ia (kepada tujuannya)

اِجْهَدْ وَلاَ تَكْسَلْ وَلاَ تَكُ غَافِلاً فَنَدَامَةُ العُقْبىَ لِمَنْ يَتَكاَسَلُ

Ijhad wa laa taksal wa laa taku ghaafilan, fa nadaamatul ‘uqbaa liman yatakaasalu
Bersungguh-sungguhlah dan janganlah bermalas-malasan dan jangan pula lengah, karena penyesalan itu bagi orang yang bermalas-malas.

Dan lain lain.

Tema Mahfudzot tentang Pergaulan teman dan persahabatan

Yaitu membahas bagaimana etika dalam pertemanan maupun sifat dan sikap yang membuat orang memiliki banyak teman maupun menghindari tipe teman yang menjerumuskan dalam hal yang tidak baik.

Contoh peribahasa arab atau mahfudzot dengan tema pergaulan pertemanan atau sahabat sebagai berikut;

مَنْ عَذُبَ لِسَانُهُ كَثُرَ إِخْوَانُهُ

Man ‘adzuba lisaanuhu katsura ikhwaanuhu
Barang siapa manis tutur katanya (perkataannya) banyaklah temannya.

مَوَدَّةُ الصَّدِيْقِ تَظْهَرُ وَقْتَ الضِّيْقِ

Mawaddatush shadiiqi tazharu waqtad dhiiqi
Kecintaan/ketulusan teman itu, akan tampak pada waktu kesempitan.

Tema Mahfudzot tentang waktu

humor jam tangan
jam tangan penunjuk waktu

Mengulas berbagai pepatah berkaitan dengan waktu baik dari segi berharganya maupun cara pemanfaatan waktu.

Berikut bebrapa contohnya.

الوَقْتُ أَثْمَنُ مِنَ الذَّهَبِ

Al-Waqtu atsmanu minadz dzahabi
Waktu itu lebih mahal daripada emas.

لاَ تُؤَخِّرْ عَمَلَكَ إِلىَ الغَدِ مَا تَقْدِرُ أَنْ تَعْمَلَهُ اليَوْمَ

Laa tu-akkhir ‘amalaka ilal ghadi maa taqdiru an ta’malahul yauma
Janganlah mengakhirkan hingga esok hari pekerjaanmu yang kamu dapat mengejakannya pada hari ini.

تَنْظِيْمُ العَمَلِ يُوَفِّرُ نِصْفَ الوَقْتِ

Tanzhiimul ‘amali yuwaffiru nishfal waqti
Pengaturan (manajemen) pekerjaan itu memperbanyak separohnya waktu.

Tema mahfudat tentang Ilmu

hadist-menuntut-ilmu

Biasanya menyangkut keutamaan tentang ilmu termasuk kiat meraih dan memperdalamnya juga komparasi orang yang berilmu dan tidak.

Contoh mahfudzot tentang ilmu sebagaimana dibawah ini;

اطْلَبِ العِلْمَ مِنَ المَهْدِ إِلىَ اللَحْدِ

Utlubil ilma minal mahdi ilallahdi
Tuntutlah ilmu sejak buaian hingga liang lahat.

لَوْلاَ العِلْمُ لَكَانَ النَاسُ كَالبَهَائِمِ

lau lal ilmu lakaanannaasu kal bahaaimi
Jika tak ada ilmu maka pasti manusia seperti binatang.

Mahfudzat dengan tema ahlak dan adab

Berisi tentang adab dan nilai nilai budi luhur dan betapa berharganya perbuatan mulia yang konsisten pada diri seseorang.

Contoh contoh mahfudzot tentang ahlak serta adab sebagaimana dibawah ini;

الشرف بالأدب لا بالنسب

As syarofu bil adabi laa bin nasabi
Kemuliaan itu karena adab kesopanan (budi pekerti) bukan karena keturunan

ليس اليتيم الذي قد مات والده بل اليتيم يتيم العلم والأدب

Laisal yatimu man maata waalidahu, balil yati yatimul ilmi wal adab
Bukanlah yang dinamakan anak yatim itu yang telah meninggal orang tuanya, tapi (sebenarnya) anak yatim itu adalah yang tidak memiliki ilmu dan budi pekerti

لاَ تَحْتَقِرْ مَنْ دُوْنَكَ فَلِكُلِّ شَيْئٍ مَزِيَّةٌ

Laa tahtaqir man duunaka falikulli syaiin maziyyatun
Jangan menghina seseorang yang lebih rendah daripada kamu, karena segala sesuatu itu mempunyai kelebihan.

Penelitian seputar mahfudzot terhadap Alumni Pesantren

alumni pondok pesantren modern islam assalaam angkatan 1999
alumni pondok pesantren modern islam assalaam angkatan 1999

Dibawah ini adalah penelitian secara wawancara kepada 5 orang santri alumni pesantren dan penelitian quesioner online kepada 38 orang tentang mahfudzat.

Penelitian kuisioner online

Berikut adalah penelitian tentang mahfudzot yang sayangnya dalam makalah tersebut tidak tercantum nama sang peneliti.

Adapun beberapa hasil penelitian quisioner online beliau untuk mendukung data cara wawancara dari total 38 responden dengan usia antara 17-25 pria dan wanita.

Yang menjadi responden adalah para alumni pesantren dari tahun 2010 sampai dengan 2017 berasal dari berbagai kota di Indonesia.

Yang pertama adalah apakah responden masih mengingat mahfudzat dan artinya.

Hasilnya 73% masih ingat dan 27% menjawab mungkin atau masih ragu.

Yang kedua, rata rata responden hanya ingat mahfudzot yang terkenal dan memiliki teks yang pendek seperti man jadda wajada, man shabara zhafira,

Ketiga, peneliti melakukan percobaan dengan menanyakan mahfudzat yang berbunyi

صَدِيْقُكَ مَنْ أَبْكَاكَ لاَ مَنْ أَضْحَكَكَ

Shadiiquka man abkaaka laa man adhhakaka
Temanmu ialah orang yang membuatmu menangis, bukan yang membuatmu tertawa.

Hampir semua responden menjawab artinya dan sisanya tidak mengingat.

Keempat, responden ditanya apakah masih menyimpan buku catatan mahfudzat saat menjadi santri?

62% masih menyimpan, sisainya (37%) tidak menyimpannya.

Kelima, responden ditanya apakah kesulitan dalam mencari media berisi penjelasan mahfudzot beserta penjelasannya?

64% menjawab iya, 36% menjawab tidak merasa kesulitan

Penelitian dengan metode Wawancara dengan 5 alumni pesantren

Hasilnya adalah sebagai berikut

Kesemua alumni ini ragu apakah masih menyimpan catatan buku mahfudzat saat menjadi santri pondok pesantren

Pendapat responden tentang faktor lupa pelajaran mahfudzot setelah menjadi alumni (rata rata menjawab) jarang diulang kembali dan banyaknya mata pelajaran saat menimba ilmu di pesantren

Semua responden merasa kesulitan mencari media pengingat mahfudzot yang lengkap berisi penjelasannya.

Itulah seputar informasi tentang mahfudzot, semoga menambah wawasan dalam menambah wawasan dan khazanah keilmuan bahasa arab khususnya pelajaran kata kata mutiara.

Wilujeng dalu, wassalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.

Sumber : mahfudzat arab.

Zahra Nada

Santri kelas 1 PKPPS Wustha pada Pondok Pesantren Darul Mubtadi-ien Kebakkramat Karanganyar

Tinggalkan Balasan

This Post Has 2 Comments

  1. Anonim

    artikel ini dibuat tanggal, bulan dan tahun berapa ak?