Nguber Layangan Pedhot Tegese, Gawea Ukara Nganggo Unen-unen

tegese paribasan nguber layangan pedhot yaiku

Apa tegese paribasan nguber layangan pedhot? Tegese yaiku nindakake pakaryan sing tanpa guna. Artinya mengejar-ngejar layang-layang putus adalah pekerjaan yang tidak ada gunanya.

pontren.com – Assalaamu’alaukum, layangan merupakan mainan anak – anak (utamanya jaman dulu) yang mengasyikkan dan harganya yang murah meriah.

Apalagi jika menang sangkutan, rasanya sangat menyenangkan sekali. Bahkan teman saya kuliah, saat dia belajar di kampus UNY dan satunya lagi (kalau ga salah) di Sanata Dharma, pada saat musim main layang-layang mereka turut meramaikan kegiatan sangkutan layangan.

Jadi ingat masa lalu, kala tahun 90 an saat saya masih di Sekolah Dasar SD Girimulyo 1 harga sebuah layangan adalah Rp 50,- (lima puluh rupiah).

Waktu itu uang 50 rupiah kalau jajan akan mendapatkan 2 gorengan, bisa mendoan, bakwan, atau tahu susur. Atau bisa mendapatkan 2 es kucir.

Jaman tahun itu rata rata anak di sekolahan saya sangu atau uang jajannya hanya 25 rupiah atau 50 rupiah saja.

sangat jarang yang sangunya 100 perak kecuali anak orang kaya.

Saya jadi ingat, salah satu yang sangunya 100 rupiah adalah teman saya yang bernama Santoso Ari Winarto. Ibunya bidan, ayahnya mandor atau apa gitu di pabrik.

Dan pada saat kuliah dia mengambil fakultas kedokteran di Unissula Semarang. Sekarang sudah menjadi dokter dan praktek di kecamatan Jumantono.

Gawea Ukara Nganggo Unen-unen tembung paribasan nguber layangan pedhot kang wis cumepak

Buatlah kalimat dalam bahasa Jawa tentang pepatah paribasan yang ungkapannya adalah mengejar layang – layang putus (benangnya).

Jadi sebelum membuat contoh kalimatnya yang benar dalam bahasa Jawa, anda tentunya harus memahami dan mengerti maksud serta makna dalam tembung paribasan ini.

Ngoyak utawa mburu utawa nguber layangan pedot tegese yaiku nindakake pakaryan kang angel oleh-olehane utawa malahan ora ana gunane.

Makna ungkapan mengejar layangan putus adalah mengerjakan pekerjaan yang sulit untuk mendapatkannya atau meraihnya, bahkan bisa juga malah tiada gunannya.

Alasannya karena usaha yang keluarkan (berlari-lari mengejarnya) tidak sepadan dengan nilai yang (jika) ia mendapatkan. Nilai dari layangan sangatlah murah atau kisaran seharga 2 gorengan saja.

Tuladha ukara : Ngajari Agustinus melu lomba cerdas cermat iku padha wae kaya nguber layangan pedhot.

Atau anda bisa membuat contoh lain yang menggambarkan tidak seimbangnya usaha dengan hasil yang dia dapatkan untuk ungkapan ini.

Contoh lainnya misalnya yaitu : Jaman saiki uwong njago lurah iku padha wae kaya nguber layangan pedot. Demikianlah contoh kalimat paribasan, maturnuwun salam kenal dan wassalamu’alaikum.

Tinggalkan Balasan

Mumtaz Hanif

Murid Kelas 6 Madrasah Ibtidaiyah Negeri