Tanda Bunyi Kentongan pada Poskamling dalam Siskamling

Tanda Bunyi Kentongan pada Poskamling dalam Siskamling

Tanda Bunyi Kentongan pada Poskamling dalam Siskamling sebanyak 1 2 3 4 5 6 kali dan gambar ilustrasi untuk pemasangan pada pos keamanan lingkungan.

pontren.com – assalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakaatuhu, saat ini sedang trend untuk menghias atau memperbaiki pos ronda.

Utamanya dari aparat keamanan yaitu polisi maupun satpol PP mendorong masyarakat untuk menghidupkan kembali jadwal siskamling.

Namun karena era teknologi yang sudah pesat, masyarakat sudah banyak yang lupa dengan alat komunikasi tradisional untuk menjaga keamanan yaitu kentongan.

Berapa kali jumlah pukulan untuk tanda berita kematian, pencurian, kebakaran, hewan hilang maupun adanya banjir bandang.

Berikut ini adalah informasi tentang arti bunyi kentongan satu dua tiga empat lima enam kali dalam sistem pengamanan masyarakat siskamling di poskamling.

Arti bunyi kentongan 1 2 3 4 5 6 kali (Tanda Bunyi Kentongan pada Poskamling dalam Siskamling)

Teks Lagu Tanda Kentongan Siji siji Rajapati

Arti bunyi kentongan 1 kali secara berulang ulang atau kentongan dipukul 1-1-1 = adanya berita lelayu atau berita kematian pembunuhan.

Dalam lagu bahasa Jawa bunyi dari satu kali secara berturut-turut dan berulang ulang dalam pemukulan kentongan adalah pertanda rajapati.

Rajapati artinya yaitu peristiwa kematian.

Arti bunyi kentongan 2 kali secara berulang – ulang artinya adalah ada peristiwa pencurian atau perampokan.

Dalam lagu tandha kentongan berbunyi loro-loro ana maling ya mas ya… yang artinya dua – dua ada pencuri.

Maksudnya dua-dua adalah tanda kentongan dua kali secara konstan sebagai tanda ada tindak pencurian atau perampokan.

Arti bunyi kentongan 3 kali artinya adalah ada kebakaran.

Dalam lagunya berbunyi telu-telu omah kobong yang artinya tanda kentongan tiga kali secara berulang-ulang pertanda ada peristiwa kebakaran.

Kebakaran ini bukan hanya melulu rumah saja sebagaimana dalam lagu, namun juga bangunan ataupun benda lain yang apinya besa diluar kendali manusia.

Arti bunyi kentongan 4 kali adalah tanda adanya banjir bandang atau peristiwa bencana alam yang lain, misalnya tanah longsor, gempa bumi, gunung meletus dan lain sebagainya.

Sebagaimana dalam syair lagu tandha kentongan yang berbunyi “Ping papate banjir bandang” yang artinya yang keempat banjir bandang (maksudnya yaitu bencana alam).

Jadi bunyi kentongan empat kali secara terus menerus dan konstan menandakan adanya peristiwa bencana alam.

Arti bunyi kentongan 5 kali adalah tanda ada perisitwa kehilangan hewan.

Utamanya ternak seperti sapi, kambing, kerbau yang dalam bahasa Jawa disebut dengan raja kaya (hewan ternak besar berkaki empat yang menjadi simbol investasi merakyat para petani di kalangan suku Jawa).

Dalam lagu kentongan, syair untuk 5 pukulan kentongan berulang – ulang ini berbunyi “lima-lima maling kewan / lima – lima kewan ilang (artinya yaitu lima – lima (kentongan dipukul 5 kali secara berulang – ulang) ada pencurian hewan atau binatang (ternak) yang hilang.

bunyi kentongan 6 kali pertanda situasi aman atau dalam bahasa Jawa istilahnya adalah daramuluk.

Daramuluk merupakan tembung camboran yang memiliki arti tanda aman atau situasi terkendali aman sentausa.

Bunyi kentongan sebanyak 7 kali

Bagaimana dengan bunyi kentongan 7 kali?

Bunyi kentongan sebanyak 7 kali (sepanjang yang saya tahu) tidaklah masuk dalam sistem tanda keamanan menggunakan alat komunikasi tradisional kentongan.

Lebih mudahnya, mengingat tanda bunyi kentongan di poskamling dapat anda baca dalam artikel “Teks Lagu Tanda Kentongan Siji siji Rajapati dan Artinya

Demikian informasi tentang arti bunyi kentongan 1 – 5 sebagai tanda peristiwa bahaya atau situasi tidak aman. Sedangkan tanda kentongan sebanyak 6 kali secara terus menerus merupakan pertanda aman.

Sedangkan bunyi kentongan 7 kali sepertinya bukan bagian dari sistem tanda keamanan menggunakan alat tradisonal ini.

Maturnuwun sudah mampir ke blog ini, salam keamanan dan wassalamu’alaikum.

Tinggalkan Balasan

Mumtaz Hanif

Murid Kelas 6 Madrasah Ibtidaiyah Negeri