Enak Endi Daging Kucing Karo Daging Pitik Kalebu Cangkriman

enak endi daging kucing karo daging pitik
enak endi daging kucing karo daging pitik kalebu cangkriman apa

Enak endi daging kucing karo daging pitik kalebu cangkriman apa, klebu jinise cangkriman blenderan utawa plesetan, wangsulane (batangane utawa bedhekane) yaiku “ora reti”. Amarga menawa milih enak salah sijine tegese wis tau mangan iwak kucing.

pontren.com – assalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu, wangsulane utawa batangane cangkriman enak endi iwak kucing karo iwak pitik yaiku ora ngerti. Amarga milih salah sawijine nuduhake menawa wis tau mangan iwak kucing.

Dalam tebak-tebakan kata atau teka teki ini menanyakan tentang mana yang lebih nikmat antara daging ayam dengan daging kucing. Apa jawabannya yang benar? Jawaban yang tepat adalah “tidak tahu”.

Alasannya, apabila anda menjawab lebih enak dagingnya ayam atau dagingnya kucing, maka sama saja anda mengaku sudah memakan daging kucing itu sendiri.

Mungkin saja ada orang yang nekad untuk memasak atau menggoreng kucing untuk santapan, namun ini merupakan suatu yang sangat langka dan tidak lazim. Bisa bisa anda nanti kena protes dari komnas hak asasi hewan.

Apalagi jika anda seorang muslim atau orang yang beragama Islam. Tentunya sudah mendengar dari guru agama atau ustadz yang menyampaikan bahwa hewan bertaring dagingnya haram untuk dimakan.

Enak Endi Daging Kucing Karo Daging Pitik Kalebu Cangkriman Plesetan utawa Blenderan

Cangkriman plesetan utawa blenderan atau plesetan merupakan teka teki bahasa Jawa yang sifatnya menjebak, mengecoh lawan tanding agar terpeleset dalam menjawab pertanyaan.

Letak jebakan ini adalah melakukan komparasi perbandingan rasa dari daging kucing dengan ayam, mana yang lebih enak.

Yang tujuannya yaitu orang yang menjawabnya (mangsuli utawa mbatang cangkriman) salah menebak atau terkecoh.

Apabila dia menjawab enak daging ayam maka orang itu berbohong karena belum pernah merasakan seperti apa rasanya daging kucing.

Ngemeng-emeng alias ngomong ngomong tentang tembung daging, dahulu kala saat saya kecil lebih memahami atau mengatakan dengan kata “iwak”.

Dalam Bahasa Jawa, kata “iwak” bisa merujuk kepada daging hewan darat, seperti kambing, ayam, bebek dan lain sebagainya, dan merujuk kepada ikan baik yang ada di sungai maupun lautan.

Contohnya dalam kalimat misalnya yaitu ; ana ing wulan Idul Adha aku oleh iwak wedhus lan sapi. Artinya pada bulan Idul Adha saya mendapatkan daging kambing atau sapi.

Bisa juga kata iwak ini berarti ikan yang ada di sungai ataupun lautan. Contoh kalimatnya yaitu; aku mancing golek iwak ana kali. Artinya adalah saya memancing mencari ikan di sungai.

Bisa jadi karena jaman lebih modern berpengaruh kepada kosakata Bahasa Jawa membuat adanya pemilahan yang lebih spesifik maksud dari tembung “iwak” menjadi lebih jelas.

Iwak = ikan (baik pada sungai atau laut, iwak kali) dan iwak tegese yaiku daginge pitik, wedhus, sapi lan sak piturute. Maturnuwun sudah mampir, salam kenal dan wassalamu’alaikum.

Mumtaz Hanif

salam blogger

Tinggalkan Balasan