pontren.com mengelola pondok pesantren menjadi berkualitas
pontren.com – assalaamu’alaikum, Unsur penting dalam menjadikan pondok pesantren menjadi baik dan berkualitas, terlepas dari mahal atau murah uang masuk atau spp syahriah bulanan pada islamic boarding school (istilah lain pesantren).
Membangun reputasi suatu lembaga bukan merupakan proses instan, diperlukan perjalanan yang panjang dan berliku serta hambatan dan rintangan silih berganti.
Bisa dari internal maupun faktor eksternal yang mempengaruhi. Umumnya reputasi pondok pesantren dilihat dari beberapa hal yaitu :
- Nama besar pengasuh pondok pesantren (Kyai)
- Fasilitas yang dimiliki oleh pondok pesantren
- Alumni lulusan pondok pesantren tersebut.
Menjadikan pondok pesantren yang baik dan berkualitas tentunya menjadi harapan para pengelola pondok pesantren.
Dalam menuju arah pengelolaan lembaga pendidikan yang menuju menjadi ponpes favorit atau istimewa, ada dua hal pokok yang saling melengkapi guna meraih kualitas yang dicanangkan.
Dua hal ini terlepas dari kondisi keuangan lembaga.
Tidak perduli suatu lembaga mempunyai dana yang banyak atau terbatas, selama keberadaan dua hal ini dimiliki insyaallah kualitas pondok pesantren akan meningkat dengan sendirinya walaupun dengan pendanaan yang minim.
Kedua hal tersebut adalah :
- Manajemen yang baik
- Guru ustadz yang berkualitas
Terlepas dari bagaimana kondisi pondok pesantren ( sederhana, menengah, mahal kelas atas ) jika di lakukan dengan manajemen yang baik dan terarah maka berangsur angsur akan memiliki kualitas yang baik sampai pada istimewa.
Walaupun hanya merupakan pesantren murah atau sederhana, tetaplah bisa menjadi sekolah favorit bagi kalangan yang mengetahui kualitasnya.
A. Manajemen yang baik menggapai pondok pesantren favorit
Ada ungkapan kejahatan yang terorganisir mengalahkan kebaikan yang tidak terorganisir.
Terlepas dari kontroversi siapakah yang pertama mengatakan hal tersebut, patut dijadikan renungan tentang pentingnya untuk pengorganisasian sesuatu.
Dalam hal lembaga pendidikan pondok pesantren, organisasi merupakan keharusan yang sangat urgen.
Jika niat pengelola adalah menjadikan pesantren menjadi berkualitas, tentunya arah manajemen untuk peningkatan kualitas lembaga secara menyeluruh, utamanya santri pondok pesantren dari segi akhlak, pendidikan dan prestasi akademik.
1. Mendesain pesantren dengan tujuan jelas dan spesifik
Desain pondok pesantren disini adalah tujuan pokok atau program unggulan dari pesantren yang dikelola.
Dengan memiliki program yang spesifik maka akan memudahkan pengelola untuk fokus dalam program dan membuat pesantren mempunyai ciri khas dan keunggulan pada bidang yang di miliki.
Ada bebrapa goal atau program pokok yang menjadi titik berat suatu pesantren :
- Program tahfidz/hafal qur’an
- Program keahlian membaca kitab kuning
- Program persiapan melanjutkan ke perguruan tinggi favorit
- Program pesantren siap kerja
- Program pesantren wiraswasta mandiri/santri entrepreneur
- Program pondok pesantren melanjutkan pendidikan ke luar negeri (timur tengah)
- Program pondok pesantren merawat anak (bercanda ding), dengan mengasuh santri berarti anda turut serta membantu orang tua murid merawat anak mereka sehingga wali bisa fokus bekerja atau aktivitas yang lain).
Setelah ditentukan arah yang jelas terkait program pilihan pondok, selanjutnya dibuat suatu desain guna memaksimalkan program yang ada.
Baik itu dengan cara membuat program atau menyediakan sarana prasarana yang mendukung pemaksimalan desain pilihan pondok pesantren.
Adapun cara untuk mendapatkan metode serta cara dan taktik memaksimalkan program unggulan, bisa dilakukan dengan beberapa cara yaitu
- Studi banding di pondok pesantren yang sudah maju dalam bidang tersebut
- Browsing di internet terkait pelaksanaan program yang diunggulkan
- Konsultasi kepada pengelola pondok pesantren yang sudah matang
- Rekrutmen konsultan yang mumpuni pada bidang yang dimaksud (sukur-sukur bisa gratis dalam berkonsultasi)
2. Menjadikan santri berakhlak mulia sampai saat menjadi alumni
Apalah gunanya jika selepas selesai pendidikan dari pondok pesantren atau boyong ternyata tidak mencerminkan mentalitas santri baik dalam ibadah, muamalah serta akhlak.
Suatu pesantren akan dipandang kualitasnya dan di segani jika alumni bisa berkiprah dengan baik pada masyarakat baik level rt, rw, kecamatan, kabupaten, provinsi, nasional maupun internasional.
Untuk membentuk karakter santri yang melekat sampai akhir hayat maka diperlukan pendekatan sosiologis bagi kelompok santri maupun psikologis untuk beberapa santri yang terindikasi memiliki kecenderungan tidak baik.
Dengan begitu ada baiknya setiap pondok pesantren memiliki seorang ahli sosiologi massa ataupun ahli psikologis (tidak harus sarjana psikologi atau sosiologi, akan tetapi orang yang memiliki pengetahuan yang baik dan mau berjuang dan berusaha demi kemajuan lembaga).
3. Membentuk mental santri yang pantang menyerah tekun dalam belajar maupun bekerja
Ada yang mengatakan bahwa hasil tidak menghianati usaha, begitupun berlaku bagi santri.
Secara umum ketika santri sudah berada di masyarakat, umumnya mereka memiliki privilage di bidang agama.
Akan tetapi bukan pada bidang ekonomi maupun pekerjaan kantor. Dengan membentuk mental yang tekun dan pantang menyerah tentunya akan menguatkan kesempatan para santri pada bidang apapun.
Ibarat kecerdasan otak atau IQ santri adalah sebuah motor, maka cc itu merupakan hal yang sudah didapatkan.
Sedangkan ketekunan atau pantang menyerah adalah kemampuan dalam berkendara.
Seandainya ada santri yang diberikan dengan kecerdasan yang biasa atau pada umumnya, akan tetapi berkat ketekunan dan pantang menyerah akan membuatnya sebagai seorang driver yang hebat walaupun hanya dengan kendaraan ber cc kecil.
Pada titik ini diperlukan motivator yang baik serta contoh kongkrit yang jelas serta seseorang inspiratif guna menguatkan semangat santri dalam perbuatan yang tekun dan giat belajar ataupun bekerja.
4. Menanamkan semangat mencari ilmu
Umumnya siswa saat ini adalah belajar untuk nilai raport atau mencari ijazah, tidak dipungkiri saat ini ijazah banyak memegang peran penting pada bidang profesi bekerja di instansi pemerintah maupun perkantoran.
Walaupun begitu perlu dipicu semangat mencintai ilmu di kalangan santri.
Beberapa hal yang membuat santri ingin bertambah ilmu umumnya adalah karena diajar oleh guru atau ustadz yang mumpuni dalam pemahaman pelajaran yang disampaikan.
Dengan pemahaman yang luas seringkali guru melemparkan opini atau pendapat menarik yang membuat santri penasaran dan tertarik untuk mendalami sesuatu.
5. Memaksimalkan prestasi akademik santri
Parameter ini kadang suatu hal yang kongkrit, suatu pondok pesantren akan mentereng ketika 50% alumni nya diterima di UMPTN.
Walaupun juga tidak menjamin bahwa pesantren yang alumninya tidak melanjutkan ke PTN adalah pesantren yang tidak mentereng.
Akan tetapi mau tidak mau, diakui atau tidak, sekolah SMA dianggap favorit jika bisa meloloskan siswa siswi nye ke perguruan tinggi favorit terkenal.
Untuk menggapai hal diatas diperlukan strategi serta personel yang handal untuk mewujudkannya, karena untuk santri secara umum tidak bisa memilih atau dirubah ditengah jalan.
Namun program pondok pesantren bisa didesain dan dibuat guna pencapaian yang diinginkan.
Tentunya akan lebih baik dengan program yang jelas dan tertata dibandingkan dengan program harian yang biasa biasa saja.
2. Guru yang baik dan berkualitas
Suatu lembaga entah itu mahal atau murah, fasilitas lengkap atau terbatas, jika dipegang oleh para guru yang berkualitas baik dan mumpuni maka umumnya akan menghasilkan alumni santri yang hebat.
Walaupun kondisi suatu lembaga terbatas secara sarana prasarana, akan tetapi jika memiliki banyak guru yang hebat dan cerdas serta semangat mengajar, lambat laun pesantren tersebut akan menjadi terkenal karena kualitasnya.
Berikut beberapa pertimbangan dalam melihat suatu ustadz yang perlu diuber untuk mengajar di pesantren
1. Mempunyai kecerdasan yang baik
Kecerdasan otak merupakan suatu anugerah, kadang kala juga malah bukan merupakan anugerah juga sih (menjadikan orang yang cerdas menjadi malas karena dengan sedikit berpikir sudah tercukupi apa yang diinginkan).
Dengan kecerdasan yang baik menjadikan seorang ustadz memiliki metode yang unik dalam mengajar sehingga membuat santri terkesan.
Selain itu seorang yang cerdas akan ahli dalam merangkai kata dan membuat murid menjadi banyak menyerap suatu trik dan permainan kata.
Hal ini merangsang otak santri menjadi lebih terbuka menerima pelajaran dan ilmu yang disampaikan.
2. Memiliki semangat dan keikhlasan yang mumpuni
Kecerdasan saja tidak akan cukup tanpa adanya keikhlasan dan semangat dalam memajukan pondok pesantren.
Dengan begitu seorang ustadz yang baik adalah mereka yang memiliki rasa handarbeni terhadap pondok pesantren sehingga dengan daya upaya berusaha yang terbaik untuk lembaga.
Ukuran seorang ustadz adalah biasa saja dalam semangat yaitu mereka yang menganggap mengajar hanyalah sebagai bagian dari tuntutan kerja,.
Dampaknya selesai melaksanakan kewajiban tidak ada usaha lain diluar jam pelajaran atau kewajibannya untuk memajukan prestasi santri atau kemajuan pondok pesantren.
3. Ahli menjadi motivator dan dapat menjadi inspirasi
Seorang ustadz yang baik yaitu bisa menjadi inspirasi serta motivator para santri. Bisa jadi pada saat pelajaran banyak santri yang bengong atau bingung tidak paham dengan apa yang diterangkan.
Akan tetapi dengan adanya guru yang cerdas dan bisa menjadi inspirasi serta motivator yang baik, maka nantinya ada beberapa kata kata beliau yang melekat dijadikan pedoman santri dalam hidup. Misalnya kata kata :
- Yang penting diusahakan semaksimal mungkin, urusan hasil biar yang diatas yang menentukan
- Kalo ingin sukses jangan dekat dekat dengan lawan jenis sampai saat menikah
Atau kata yang lain yang menjadi inspirasi santri dalam mengarungi hidup. Bisa jadi satu rangkaian kata bisa memberikan semangat seumur hidup.
Dan hal tersebut umumnya dimiliki oleh guru yang mumpuni dalam keilmuan dan cerdas secara otak.
4. Tanggungjawab dalam pekerjaan
Hal yang lain tidak kalah penting yaitu ustadz yang bertanggungjawab dan menyelesaikan tugas yang dibebankan.
Selain itu model ustadz pengajar yang fokus mencari solusi akan lebih baik dibandingkan dengan mereka yang bertype pencari pelaku kesalahan.
Itulah beberapa hal yang diperlukan untuk membuat suatu pondok pesantren menjadi berkualitas dan hebat. Kalau diperlukan urutan yang baik guna membuat lembaga menjadi hebat, menurut pontren.com urutannya adalah sebagai berikut
- Guru yang berkualitas hebat dan bertanggungjawab
- Manajemen yang baik dan jelas serta berkesinambungan
- Sarana prasara pendidikan yang mendukung program
- Pendanaan yang cukup.
Itulah pendapat dari pontren.com terkait dengan peningkatan kualitas pesantren.
Mahalnya suatu pondok pesantren mestinya berpengaruh terhadap kualitas yang dimiliki.
Akan tetapi bukan merupakan faktor utama membuat pesantren menjadi berkualitas, akan tetapi guru yang hebat dan manajemen yang baik dan terarah merupakan dua hal yang pokok dalam pengaruh suatu lembaga pondok pesantren menjadi berkualitas atau biasa-biasa saja.
Bagaimana pendapat anda? maturnuwun sudah mampir, salam kenal dan wassalaamu’alaikum.
Pingback: Menuju Pesantren Berkualitas - JUMAL AHMAD