Elemen Pondok Pesantren 5 unsur pokok yang harus dimiliki oleh pondok pesantren berdasarkan juknis izin operasional pondok pesantren. Serta sedikit ulasannya.
pontren.com – assalaamu’alaikum, di Indonesia, berdasarkan peraturan tentang di keluarkannya izin operasional lembaga pondok pesantren, maka suatu ponpes yang berkeinginan untuk mendapatkan izin operasional, maka harus memiliki 5 elemen pondok pesantren.
Adapun 5 unsur pondok pesantren adalah sebagai berikut :
- 1Kyai atau sebutan yang lainnya
- Santri (mukim)
- Asrama santri/pondok
- Masjid/mushola
- Kajian Kitab
Kyai di pondok pesantren
Kyai merupakan figur sentral pada suatu pondok pesantren, utamanya pondok pesantren tradisional salaf.
Apalagi pondok pesantren yang didirikan oleh perorangan atau keluarga di aliran NU.
Pada penyebutannya, beberapa daerah memiliki sebutan tersendiri bagi pengasuh utama pondok pesantren. Diantara sebutan lain untuk Kyai adalah
- Tuan Guru
- Gurutta
- Anre gurutta
- Inyiak
- Syekh
- Ajeungan
- Ustadz
- Dan lain sebagainya
Secara pengertian, Nurhayati Djamas “kyai adalah sebutan untuk tokoh ulama atau tokoh yang memimpin pondok pesantren”.
Menurut Zamakhsyari Dhofier, asal muasal kata kyai dalam bahasa jawa dipakai untuk tiga jenis gelar yang saling berbeda :
- Sebagai gelar kehormatan bagi benda atau hewan yang dianggap atau diyakini keramat ; contoh , “Kyai Garuda Kencana” dipakai untuk sebutan Kereta Emas yang ada di Kraton Yogyakarta, Kyai Slamet, kewrbau yang dianggap keramat di solo.
- Gealar kehormatan untuk orang-orang tua pada umumnya. (saat ini sudah jarang)
- Gelar yang diberikan oleh masyarakat kepada seorang ahli agama Islam yang memiliki atau yang menjadi pimpinan pesantren dan mengajar kitab-kitab Islam klasik kepada para santri. Selain gelar kyai, ia juga disebut dengan orang alim (orang yang dalam pengetahuan keislamanya)
Ada satu lagi yang pas menurut saya adalah pengertian menurut syaiful Akhyar lubis, yaitu Kyai adalah orang yang memiliki ilmu agama (Islam) plus amal dan akhlak yang sesuai dengan ilmunya. Itulah beberapa pengertian Kyai dari beberapa orang yang menulis buku.
SANTRI SEBAGAI ELEMEN PONDOK PESANTREN
Dalam Kamus Bahasa Indonesia, santri adalah orang yg mendalami agama Islam; orang yg beribadat dg sungguh-sungguh; orang yg saleh.
Secara garis besar, untuk pengertian santri terkait elemen pondok pesantren, saya lebih cocok dengan pengertian umum yang dikatakan bahwa santri adalah sebutan bagi orang yang sedang menuntut ilmu agama Islam pada waktu tertentu dengan cara mukim di pondok pesantren.
Pengertian santri menurut para ahli
Selain itu, ada beberapa versi terkait asal kata santri. Penelit Johns mengatakan bahwa santri berasal dari bahasa tamil yang mempunyai arti guru mengaji.
Peneliti yang lain ( CC. Berg) berpendapat bahwa kata tersebut berasal dari Bahasa India yang memiliki arti Ahli agama Hindu (Shastri).
Anggapan A. Steenbirk bahwa sistem pendidikan hindu mirip dengan sistem pesantren, sehingga semakin menguatkan pendapat CC. Berg.
Ada orang indonesia mengatakan bahwa santri berasal dari bahasa Sansakerta yang artinya paham huruf. Adapula yang mengasosiasikan dengan kata cantrik. Yaitu seorang yang setia menemani sang guru.
Jumlah santri mukim minimal untuk izin operasional
Dalam aturan izin operasional pondok pesantren. Disebutkan bahwa syarat minimal santri mukim pada pondok pesantren adalah 15 orang santri.
Jadi bagi lembaga pondok pesantren yang belum mencapai jumlah santri 15 anak didik maka harap bersabar hingga mencapai batasan minimal jumlanya.
Pondok atau asrama tempat tinggal santri di pondok pesantren
Pada zaman dahulu, pondok atau asrama juga disebut dengan kobong.
Berupa kamar atau bilik santri beristirahat dan aktivitas lainnya.
Pada masa sekarang bangunan pondok pesantren atau asrama santri sudah banyak yang modern berupa tembok atau bahan lain yang representatif.
Meskipun begitu, masih terdapat pula pondok pesantren yang kondisinya perlu di bantu, atau memang pesantren dengan konsep zuhud sehingga kondisi asrama masih terlihat sangat kuno dan super sederhana.
Masjid atau mushola di pondok pesantren
Masjid merupakan kata bahasa arab dengan arti tempat sujud.sedangkan musholla adalah tempat sholat.
Orang menyebut bahwa masjid atau mushola adalah tempat ibadah bagi kaum muslimin.
Dalam buku tipologi masjid terbitan dari kementerian agama, disebutkan bahwa 2 perbedaan mendasar musholla dengan masjid berdasarkan pada :
- Kapasitan daya tampung
- Fungsi dan peruntukannya
Masjid bisa menampung ratusan bahkan ribuan jamaah, sedangkan musholla maksimal memuat 100 jamaah.
Untuk fungsi dan peruntukan, masjid dipergunakan untuk tempat melaksanakan sholat jumat. Bagi mushola, ada yang dipergunakan, adapula yang tidak dipergunakan.
Kajian Kitab di Pondok Pesantren
Pada kode statistik lembaga pondok pesantren, ada sebuah angka yang menjadi kode bahwa pesantren tersebut menyelenggarakan kajian kitab atau tidak.
Diisi angka 0 jika tidak menyelenggarakan, diberikan angka 1 jika menyelenggarakan kajian kitab. Bidang PD Pontren Provinsi Jawa Tengah mewajibkan nomor statistik tersebut diisi dengan angka 1.
Hal ini karena bagaimana disebut pondok pesantren jika tidak menyelenggarakan kajian kitab? Mungkin disebut boarding school saja.
Kajian kitab di pondok pesantren tentunya adalah kitab klasik atau kitab kuning. Bukan hanya kitab sebagai terjemahan dari kata Buku.
Itulah 5 elemen pokok atau 5 unsur pokok pondok pesantren dan dijadikan syarat dari beberapa syarat yang ada oleh kementerian agama dalam mengeluarkan izin operasional bagi lembaga pendidikan pondok pesantren.