Cangkriman Wantah Banyu

cangkriman wantah banyu

Cangkriman Wantah Banyu. Kepriye unine cangkrimane menawa bedhekane utawa jawabane yaiku banyu?

pontren.com – assalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu, wilujeng enjang selamat pagi para pemirsa internet yang budiman.

Dalam materi pembelajaran untuk siswa siswi SD SMP SMA maupun pada Madrasah MI MTs dan aliyah, ada namanya mata pelajaran muatan lokal.

Bagi anak didik khususnya yang ada di Provinsi Jawa Tengah maupun Jawa Timur, dalam muatan lokal ini lazimnya pelajarannya yaitu Basa Jawa.

Salah satu materi pembelajaran atau pembahasannya yaitu mengenai cangkriman atau tebak-tebakan kata khas Jawa..

Ada berbagai bentuk jenis cangkriman berupa cangkriman wancahan, pepindhan, sinawung tembang, lan blenderan.

Adapula yang memasukkan cangkriman wantah sebagai salah satu jenisnya.

Cangkriman wantah adalah tebak-tebakan atau teka – teki dalam Bahasa Jawa yang jawaban dari pertanyaannya adalah apa adanya.

Dalam bahasa Jawa, arti apa adanya adalah salugune utawa wantah.

Pada artikel ini kita akan membahas teka teki atau tebakan kata dalam Bahasa Jawa yang jawabannya adalah air (apa adanya atau letterlijk).

Bagaimana bunyi pertanyaan teka teki yang jawabannya air? Kepriye unine cangkriman sing batangane utawa bedhekane banyu?

Kepiye unine cangkriman wantah sing batangane banyu?

Setelah menelusuri berbagai buku di Dunia maya baik yang berbentuk artikel pada website maupun file PDF pada situs scribd, akhirnya saya menemukan jawabannya.

Adapun cangkriman basa Jawa sing batangane banyu unine yaiku;

Dipedhanga, dimriyema, dibedhila ora mati nanging yen dicegati mati.

Artinya secara harfiah adalah; meski ditebas pedang, dibom menggunakan meriam, ditembak memakai senapan, dia tidak mati, namun jika dicegat maka dia mati.

Bagaimana bisa seperti itu?

Lazimnya manusia atau hewan apabila dia kena pedang, kena tembakan meriam, kena peluru senapan bisa saja sampai meninggal dunia atau mati, setidaknya luka – luka.

Namun berbeda dengan air. Meski dia kena tembakan, kena pedang, kena martir peluru meriam tetap saja hidup.

Jadi dalam Bahasa Jawa, maksud dari mati urip banyu adalah mengalir atau tidak mengalirnya air.

Air itu apabila dicegat (dibendung) maka dia akan mati (alirannya).

Sehingga karakter matinya air karena bendungan ini menjadi inspirasi cangkriman wantah basa Jawa sing batangane yaiku banyu.

Demikianlah informasi tentang cangkriman wantah kali ini, maturnuwun sudah mampir, wassalamu’alaikum.

Tinggalkan Balasan

Mumtaz Hanif

Murid Kelas 6 Madrasah Ibtidaiyah Negeri