Dikeplak Endhase sing Megar Buntute Batangane

Dikeplak Endhase sing Megar Buntute Batangane
cangkriman dikeplak endhase sing megar buntute

Di ceblek bokonge sing megrok buntute golekono batangane! Artinya adalah dipukul pantatnya yang mekar ekornya, carilah jawabannya. Bedhekane yaiku sapu sada, yang artinya adalah sapu lidi.

Dalam versi lain cangkriman wantah ini bunyinya yaitu dikeplak sirahe sik mekrok buntute, secara harfiah maksudnya sama saja. Yaitu ditempeleng kepalanya yang mekar malah ekor.

Jadi penjelasannya begini, pada saat orang menyapu memakai sapu lidi, akan mengencangkan sapunya dengan cara memukul bagian atas.

Tujuannya agar ikatannya menjadi kuat dan lidi tidak lepas.

Dampak perilaku mengencangkan sapu lidi ini berdampak pada mekarnya bagian bawah. Inilah yang menjadikannya sebagai tebak tebakan bahasa Jawa apa adanya atau cangkriman wantah.

Namun ada juga yang menyebutnya dalam kategori cangkriman pepindhan. Mindhakake endhas sirah lan buntut.

Dikeplak endhase sing megar buntute Batangane yaiku sapu sada

Sapu yaiku piranti dianggo rêrêsik uwuh lan sakpiturute sing digawe sada, duk, sêpêt lan liyane, artinya adalah alat untuk bebersih sampah dan lain sebagainya yang terbuat dari lidi, kulit kelapa dan lain-lainnya.

Sada yaiku lidhi, kerangkane godhong kambil, jambe, lan sak piturute, lidi adalah tulang dari daun nyiur, kelapa, pinang dan lain sebagainya.

Jadi sapu lidi, supaya tidak ambyar dan bisa untuk membersihkan lantai caranya dengan diikat.

Ada banyak macam tali untuk mengikatnya.

Ada yang dari anyaman bambu (biasanya bila beli baru), tali rafia (jika sudah lumayan lama), atau apapun yang dapat untuk mengikatnya (kalau sudah uzur usia sapunya).

Kenapa harus menjawab dengan sapu sada (sapu lidi) yang identik untuk membersihkan halaman rumah. Bukan sapu ijuk?

Jadi karakternya berbeda.

Sapu sada/lidi gunanya untuk menyapu halaman membersihkan daun ataupun sampah di luar ruangan.

Adapun sapu lantai untuk membersihkan permukaan lantai yang licin semisal porselen, keramik, traso, tegel, marmer dan lain sebagainya. Fungsinya untuk membersihkan lantai dari debu.

Adapun sapu lidi lebih kepada untuk membersihkan sampah baik dedaunan, ranting, maupun debu tebal pada halaman rumah.

Biasanya kita memakai sandal alas kaki untuk menginjak lantai tempat yang disapu dengan lidi.

Jika sapu lantai tidak bisa menjadi tebakan kata ini. Alasannya karena gagangnya terbuat dari kayu atau bahan lainnya berupa tongkat.

Berbeda dengan sapu lidi atau sapu sada.

Pegangannya adalah bagian atas ikatan untuk menyatukan ratusan lidi ini.

Sehingga untuk mengencangkannya dengan cara memukul bagian atas, yang berdampak menjadi megar (mekrok/mekar) buntute (ekornya) alias bagian bawah sapu.

Demikianlah informasi tentang cangkriman wantah basa Jawa utawa pepindhan ini, maturnuwun sudah mampir, salam kenal dan wassalaamu’alaikum.

Tentang

salam blogger

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*