Batangane cangkriman sing unine Nek cilik bisa dipangan, bareng Gedhe ora bisa dipangan apa bedhekane? Jadi tebak-tebakan atau teka teki Bahasa Jawa ini menanyakan tentang sesuatu.
pontren.com – assalaamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu. Sesuatu yang menjadi misteri dalam pertanyaan ini memiliki petunjuk. Adapun petunjuknya adalah pada saat masih kecil bisa dimakan, namun setelah besar tidak bisa dikonsumsi.
Apakah itu?
Hal ini juga menjadi pertanyaan akun brainly yang bernama meisa102 yang mendapatkan jawaban panjang lebar namun asal asalan sok tau dan salah jawabannya.
Bahkan jawaban di brainly ini seperti hanya menerjemahkan dari Bahasa Jawa kedalam bahasa Indonesia kemudian menebak-nebak tanpa dasar yang valid untuk menjawab.
Yang jelas merupakan materi pelajaran Basa Jawa untuk sekolah menengah pertama dalam hal cangkriman.
Batangane cangkriman Nek Cilik Bisa Dipangan Bareng Gedhe Ora Bisa Dipangan
Biasanya di dunia maya ada kunci jawaban yang bisa sebagai pedoman untuk menjawab soal seperti ini.
Namun sayangnya untuk cangkriman ini belum ada bocorannya, atau setidaknya saya belum menemukannya.
Setelah merenung agak lama, saya berasumsi bahwa jawaban atau batangane cangkriman ini berupa makhluk flora atau tanaman.
Apa dong tanamannya?
Jadi tanaman ini beberapa kali muncul dalam cangkriman maupun tembung pepindhan Basa Jawa.
Tanaman yang mudah tumbuh, serta panjang dan tinggi, sering menjadi bahan untuk membuat rumah dan adakalanya sebagai bahan baku untuk kerajinan.
Menurut saya, jawaban dari cangkriman ini adalah bung utawa pring.
Jadi saat masih kecil jenenge bung (yang bahasa Indonesianya adalah rebung). Dan saat sudah dewasa yaitu pring yang artinya bambu.
Pada saat masih muda atau kecil, tunasnya bambu namanya rebung yang dalam bahasa Jawa yaitu bung. Biasa menjadi sayuran atau kita menyebut dengan jangan bung.
Jadi petunjuk cangkriman yang berbunyi Nek Cilik Bisa Dipangan yaitu bung (pring sing isih cilik / thukulan kang bakale dadi pring) yang menjadi sayur.
Dalam percakapan sehari hari guyonan orang desa atau kota yang dulu tinggal didesa dengan sebutan jangan gedheg.
Kenapa jangan gedheg? Karena bahan baku untuk membuat gedheg adalah bambu.
Setelah besar atau tua, maka rebung ini menjadi bambu yang keras. Karena sudah keras maka bambu tidak bisa lagi dijadikan sayuran. Sehingga petunjuk cangkriman Bareng Gedhe Ora Bisa Dipangan adalah pada waktu bambu sudah besar atau tua umurnya.
Demikian sekedar analisa jawaban, mungkin saja benar, dan bisa saja salah, semoga anda menemukan kunci jawaban yang valid untuk cangkriman ini. Kalau memang benar jawabannya adalah pring utawa bung, maka kalebu jenise cangkriman wantah. Manturnuwun sudah mampir, wassalamualaikum.