Pondok Pesantren Imam Bukhari Karanganyar Solo Jawa Tengah Pengalaman Mondok
Pengalaman mondok di ponpes Imam bukhari Karanganyar Surakarta. Sekelumit Kisah pengalaman mondok di Pesantren Imam Bukhari Karanganyar Jawa Tengah dekat dengan kota Solo alias surakarta.
pontren.com – Ini merupakan hasil tulisan dari salah satu alumni Pondok pesantren Imam Bukhari yang mana saat ini sedang mengabdi sebagai pengajar di pondok pesantren sambil menunggu melanjutkan pendidikan ke Jamiah Al Madinah di Saudi Arabia.
Dengan sedikit edit guna kepentingan penyampaian yang singkat dan lebih mudah dipahami oleh semua kalangan. Selain sedang menunggu keberangkatan ke Saudi Arabia, juga merupakan juara dua tingkat Nasional Lomba Membaca Kitab yang di selenggarakan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia.
Tujuan dipublikasikan tulisan ini sebagai acuan para calon santri dan juga orang tua yang ingin mengetahui tentang pondok pesantren Imam Bukhari dari pandangan seorang santri.
Selain itu juga gambaran tentang kondisi pondok pesantren dari segi sarana prasarana dan kamar tempat para santri beristirahat.
Rute Alamat Pondok Pesantren Imam Bukhari
Banyak orang yang mengira bahwasanya pondok ini terletak di kota Surakarta atau Solo, seperti prasangka orang tentang asrama haji donohudan, yang sebenarnya terletak di Boyolali tapi tertanam bahwa letaknya disolo, begitupun dengan ponpes Imam Bukhari.
Secara administrative terletak di Kabupaten Karanganyar, yang alamat lengkapnya adalah : Jl. Solo-Purwodadi Km. 8, Selokaton Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar.
rute menuju pesantren ini, darimana saja yang menuju ke terminal tirtonadi, silakan mengarahkan kendaraan kearah Purwodadi atau Kalioso, terletak di pinggir jalan raya sehingga mudah ditemukan.
Jika menggunakan kendaraan umum bisa menggunakan bis jalur solo-purwodadi atau colt solo-Kalioso. Turun di depan pondok pesantren.
Berikut Penuturan santri. Termasuk suatu karunia dari Allah yang begitu besar, ketika saya ditaqdirkan menjadi seorang santri.
Bukan saja karena jarang dan larang, tapi kadang pun banyak yang patah arang di tengah perjalanan.
Oleh karena itu termasuk hal yang perlu saya syukuri bahwa selama kurang lebih 7-8 tahun predikat santri senantiasa melekat dalam hati.
Dan InsyaaAllah akan melekat selamanya.
Allah telah memilihkan untuk saya salah satu pesantren di Kota Solo tepatnya di pinggiran Karanganyar sebagai wadah untuk ngudi kaweruh. Pesantren yang sudah berdiri cukup lama memang walaupun sebagian kalangan belum tau banyak.
Sebagai seorang santri kami selalu dididik untuk senantiasa disiplin dan giat dalam hal apapun itu.
Bukan hanya urusan ibadah saja, namun seluruh tata tertib dan kebijakan pesantren haram dilanggar.
Kami diwajibkan untuk mengikuti seluruh rangkaian kegiatan yang mungkin menjenuhkan dan membosankan -menurut anggapan kami dahulu- namun manfaatnya baru terasa saat ini.
Dalam tulisan singkat ini akan saya tuangkan sedikit kilas balik perjalanan mengarungi samudera ilmu di Pondok Pesantren Imam Bukhari yang tercinta.
Kegiatan sehari hari santri imam bukhari
Seperti umumnya pondok pesantren, ada jadwal kegiatan yang sudah diatur sedemikian rupa oleh pengurus atau dewan asatidz.
Adapun kegiatan pondok imam bukhari dari bangun tidur sampai dengan menjelang tidur adalah sebagai berikut :
Kegiatan Pagi Hari
Seluruh santri wajib bangun sebelum adzan shubuh berkumandang. Biasanya 10-15 menit sebelumnya.
Maka pada saat-saat itu para petugas bagian Ibadah akan giat untuk membangunkan kawan-kawannya yang masih terlelap.
Tak hanya tugas mereka saja, namun wali asrama dan ketua asrama pun ikut diterjunkan.
Tujuannya adalah demi tercapai tujuan ibadah sholat yang tepat pada waktunya dan tidak terlambat.
Oleh karenanya bagi mereka yang terlalu terlampau malas akan diberi hadiah spesial mingguan jika melebihi batas kewajaran keterlambatan dalam masalah sholat.
Seusai sholat seluruh santri dilarang langsung keluar masjid, mereka dibiasakan agar membaca dzikir (dzikir sholat ataupun dzikir pagi), do’a dan wirid setelah shalat.
Nah setelah dirasa cukup, maka akan ada yang memberikan aba-aba untuk segera menuju lokasi halaqah masing-masing.
Halaqah yang dalam bahasa Indonesia artinya lingkaran, adalah kegiatan rutin setiap hari aktif belajar (hari Sabtu-Rabu) yang bertujuan untuk membentuk karakter penghafal al-Qur’an yang baik.
Durasinya hanya sekitar 45 menit sampai satu jam saja. Intinya ketika jam menunjukkan pukul 06.00 maka tanda berakhirnya halaqoh Qur’an pada pagi hari.
Dalam sistem halaqoh ini biasanya menggunakan sistem Sabaq, Sabki dan Manzil. Sistem panembahan hafalan baru biasanya dilakukan di pagi hari. Sedangkan pengulangan dilakukan di malam hari.
Sesudah Halaqoh maka setiap santri hanya punya waktu kurang lebih satu jam untuk masuk kelas.
Maka dalam waktu yang singkat ini mereka harus mengatur waktu agar tidak terlambat, oleh sebab itu tak jarang banyak yang meletakkan antrian di kamar mandi berbarengan ketika bangun sebelum shubuh, gunanya agar mendapatkan posisi aman ketika mengantri.
Meskipun kadang hal ini kurang terpuji, karena kadang seorang santri menggampangkan antrian nya tanpa memperhatikan waktu.
Sehingga mengakibatkan yang lain harus menunggu. Ya, begitulah uniknya santri.
Alhamdulillah jumlah kamar mandi juga cukup memadai, dan kondisinya pun layak dan nyaman untuk digunakan. Karena setiap hari ada petugas cleaning servis yang ditugaskan untuk membersihkan areal kamar mandi dan area lain sekitar pondok.
Kenapa tidak dibebabkan kepada santri?
Karena dikhawatirkan akan memperbanyak kewajiban mereka dan mengakibatkan keterlambatan.
Kewajiban mereka hanya piket kelas dan asrama saja yang dilaksanakan secara bergilir.
Makan pagi pun kita harus antri dan ketika pagi hari biasanya agak sepi tak seramai siang ataupun malam hari.
Ruang makan yang tersedia juga cukup besar dan juga bersih. Tersedia meja makan dan kursi ala-ala rumah makan tegal. Menunya pun tak kalah menarik.
Bahkan, boleh dibandingkan dengan pesantren lain. Karena pesantren kami memang sangat memperhatikan masalah gizi.
Bahkan dulu awal saya nyantri, minimal dua kali dalam sepekan akan ada pembagian susu murni setiap malam secara rutin. Namun, akhir-akhir ini ditiadakan karena berbagai alasan.
Jika waktu sudah menunjukkan pukul 07.00 tepat, maka pelajaran akan dimulai. Ketika bel berbunyi dan santri masih belum berada di kelas, maka ia akan diberikan hadiah spesial terlebih dahulu agar boleh masuk kelas.
Tak hanya santri yang dinilai kedisiplinannya, bahkan sebagaian Ustadz penanggung jawab bag. Pengajaran selalu stand by pada jam masuk kelas ataupun jam ganti pelajaran untuk mengingatkan para asaridzah pengajar agar tidak terlambat.
Ya begitulah kedisiplinan yang harus didukung oleh semua pihak, jangan sampai santri sudah duduk rapi di dalam kelas, namun ternyata mereka masih harus menanti lama kehadiran ustadz.
Ini kurang etis, ya meskipun para asatidzah pun juga punya kesibukan super. Namun tetap tidak boleh lalai.
Dalam satu hari biasanya ada 8 jam pelajaran. Setiap jam berdurasi sekitar 40 menit. Istirahat hanya satu kali yaitu pada jam 09.40 sampai jam 10.00. Setelah itu dilanjutkan pelajaran sampai jam 12.40.
Alhamdulillah pesantren juga mempersiapkan kelas yang kondusif dan nyaman untuk keberlangsungan proses KBM.
Buktinya kondisi setiap kelas selalu dijaga apabila ada kerusakan dan sebagainya maka bagian Sarana prasarana akan langsung bertindak. Hal ini demi mewujudkan tujuan dan proses belajar dan mengajar.
Santri merasa nyaman untuk menyerap ilmu, dan ustadz pun juga senang dalam menyampaikannya. Adapun untuk kelas putri, jika pengajarnya adalah seorang ustadz, maka akan dipasang hijab (sejenis pembatas dari kayu atau triplek) untuk menghindari tatap muka langsung antara kedua belah pihak.
Mungkin ada yang bergumam,”Wah kalau begitu pada tidur dong.” Kami jawab,”InsyaaAllah tidak, karena masing-masing kelas ada santri pengabdian yang ditugaskan untuk menjaga dan mengawasi.”
Kegiatan Pada Siang Hari
Seusai kegiatan KBM maka seluruh santri langsung menuju Masjid untuk melaksanakan sholat dhuhur secara berjama’ah.
Tak ada satupun yang boleh ke asrama meski dengan alasan ini dan itu. Hal ini demi menjaga ketertiban, sehingga tidak banyak yang terlambat sholat.
Usai shalat dhuhur biasanya dalam satu pekan ada hari-hari dimana para Mukholifun akan dipanggil dan diumumkan secara keseluruhan. Baik mereka yang melanggar masalah ibadah, bahasa dan lain sebagainya.
Seusai sholat, biasanya ada yang mengarahkan untuk sholat sunnah. Kemudian para santri segera pulang menuju asrama untuk istirahat siang ataupun langsung menuju ruang makan.
Untuk menu makan siang biasanya lebih sedikit spesial. Karena tiap siang akan ada tambahan menu berupa buah segar, entah itu semangka atau jeruk atau bahkan buah naga. Hal ini demi meningkatkan gizi dan kualitas santri. Jam makan siang dibatasi hingga pukul 13.45 atau jam 14.00.
Oiya, perlu dicatat bahwa setiap santri hanya boleh mengambil jatah lauk pauk sebanyak satu porsi saja.
Kecuali bila temannya memberikan jatahnya secara sukarela. Pengambilan makan dalam beberapa tahun terakhir menggunakan kupon makan.
Tujuannya agar lebih disiplin dan tertib, sehingga santri harus menjaga kupon tersebut dengan baik.
Usai jam makan siang, sebagian santri ada yang istirahat siang baik di asrama maupun di tempat lain.
Kegiatan Pada Sore Hari
Begitupula untuk sholat Ashar, semua santri wajib bangun sebelum adzan dikumandangkan. Tujuannya agar mereka bisa mulai mengantri dan mempersiapkan diri untuk sholat.
Usai sholat biasanya para santri akan berdzikir sejenak sebelum melaksanakan kegiatan di sore hari. Dahulu Halaqoh al Qur’an dilaksanakan 3 kali dalam satu hari -ba’da shubuh, ashr dan maghrib-namun setelah melalui berbagai pertimbangan dan kesepekatan akhirnya halaqoh ba’da Ashr ditiadakan dan diganti dengan berbagai kegiatan ekstra kurikuler.
Baik itu memanah, bertani, berternak, otomotif dan lain sebagainya. Intinya agar santri tidak merasa jenuh setelah melalui kepenatan belajar selama satu hari penuh.
Kegiatan ini biasanya berlangsung hingga pukul 17.00. Selain kegiatan ekstrakurikuler yang terjadwal sesuai minat masing-masing, jadwal kegiatan olahraga pun juga dijadwal. Agar tidak ada kericuhan dalam bermain.
Karena sejatinya permainan ini hanya selingan saja. Adapun olahraga beladiri maka dilaksana sekali dalam sepekan secara bergiliran. Dari kelas 1 Mutawassithah (setingkat SMP) sampai 3 Tsanawiyyah (setingkat SMA).
Tak hanya kegiatan ekstrakurikuler dan olahraga saja. Pada hari-hari tertentu ada kegiatan hiwar masa’i (bincang sore) dalam bahasa Arab.
Gunanya untuk mengasah dan melatih kemampuan santri dalam berbahasa Arab. Adapun untuk Hiwar Usbu’i maka dilaksanakan setiap kamis pagi ba’da sholat Shubuh. Sehingga ada ekstrakurikuler yang bersifat ilmiah dan non ilmiah.
Kegiatan sore berakhir pada pukul 17.00, setiap hari akan ada santri yang ditugaskan untuk mengumunkan habisnya waktu kegiatan sore.
Sehingga mereka bisa persiapan untuk sholat maghrib secara berjamaah dan tidak terlambat.
Kegiatan Pada Malam Hari
Usai adzan Maghrib berkumandang tidak ada satu santri pun yang boleh di asrama. Mereka harus segera menuju ke masjid.
Usai shalat masjid dan dzikir serta shalat sunnah ba’diyyah, semua santri langsung menuju lokasi halaqoh masing-masing. Disana sudah ada para Musyrifun yang siap menerima setoran hafalan mereka. Biasanya waktu ini digunakan untuk mengulang dan memantapkan hafalan karena waktunya yang cukup panjang.
Halaqah ba’da Maghrib baru berakhir bila adzan Isya’ sudah dikumandangkan. Adzan Isya’ di pesantren kami memang dibuat agak mundur hingga jam 19.20.
Gunanya apa?
Selain mengamalkan sunnah untuk mengakhirkan sholat Isya’, hal ini bertujuan memberikan kelonggaran waktu kepada para Santri untuk menyelesaikan setorannya.
Bahkan kadang seorang santri yang semangat dapat menyetorkan 1 juz sekali duduk. Padahal itu membutuhkan waktu sekitar 30-45 menit.
Sehingga tak jarang terlihat masih banyak yang belum selesai setoran kecuali sampai Iqomah dikumandangkan.
Usai sholat Isya’ dan dzikir serta sholat sunnah ba’diyyah, para santri langsung carut marut ke asrama untuk mengambil kupon ataupun peralatan makan.
Jam makan malam dibatasi hingga pukul 20.30 saja. Karena setelah itu akan ada kegiatan belajar malam intensif.
Sistem belajar malam antara satu kelas dan lainnya agak berbeda. Untuk santri baru biasanya mereka akan dipandu oleh wali/ketua asrama untuk mempersiapkan pelajaran esok di asrama masing-masing. Adapun kelas lainnya biasanya mereka belajar di luar asrama.
Bahkan, santri-santri yang memiliki kemampuan dibawah rata-rata akan mendapatkan bimbingan khusus baik dari wali kelas ataupun ustadz pengampu.
Tak jarang, bahkan banyak asatidzah yang ditugaskan untuk mengawasi belajar malam. Hal ini bertujuan agar para santri tidak hanya membuang waktu saja, namun benar-benar belajar dengan serius. Begitu pula bila ada pertanyaan mengenai pelajaran bisa langsung ditanyakan kepada asatidzah yang mengawasi.
Santri baru boleh kembali ke asrama untuk istirahat malam pada pukul 21.30 dan tidak boleh lebih dari jam 23.00 malam. Hal ini demi menjaga kesehatan santri dan kekuatan fisik mereka.
Setelah seluruh santri terlelap, maka petugas keamanan dari Qismul Amn akan melakukan pengabsenan di tiap asrama.
Hal ini untuk memastikan bahwa semua santri dalam keadaan istirahat dan tidak berkeliaran di luar asrama atau bahkan kabur ke luar pesantren.
Demikian sedikit ulasan mengenai kegiatan harian di Pondok Pesantren Imam Bukhari.
Kegiatan rutin mingguan.
Selain kegiatan harian yang ditulis diatas, ada juga kegiatan terjadwal secara mingguan yang di desain guna kepentingan kemajuan dan kemandirian serta bekal santri selesai sekolah di pondok pesantren. Adapun kegiatan yang bersifat terjadwal secara mingguan adalah :
Adapun untuk kegiatan pekanan diantaranya;
– Hiwar Usbu’i yang dilakukan pada hari Kamis pagi.
– Muhadhoroh Usbuiyyah yang dilakukan pada hari Kamis malam ba’da Maghrib hingga menjelang Isya’.
– ‘Amal Jam’i atau 6R (kegiatan bersih-bersih asrama) yang dilaksanakan sepekan sekali pada Sabtu sore.
– Kegiatan penghijauan atau bersih-bersih pesantren yang biasanya dilaksanakan pada Jum’at pagi.
– Dan kegiatan lainnya seperti mengajar TPA di sekitar pesantren.
Fasilitas Pondok Pesantren Imam Bukhari
Alhamdulillah secara umum seluruh fasilitas pesantren cukup dan memadai. Seluruh fasilitas yang diterima merupakan hak masing-masing santri.
Namun ada beberapa fasilitas yang memang semenjak awal menjadi inventaris pesantren, seperti ranjang, almari, kursi dan meja kelas serta seluruh fasilitas umum seperti kamar mandi dan lain sebagainya.
Maka fasilitas umum ini apabila dirusak oleh santri, wajib baginya untuk bertanggung jawab.
Sebagai orang yang cukup lama tinggal di pesantren saya melihat perkembangan yang cukup signifikan dalam fasilitas yang disediakan oleh pihak pesantren.
Bahkan kerusakan sedikit saja akan segera diatasi oleh bagian Sarana prasarana dan team untuk dibenahi. Maka saya katakan bahwa secara umum kepuasan dan kenyamanan sangat mempengaruhi proses kegiatan di pesantren.
Oleh karena itu pihak pesantren tidak menginginkan hanya karena masalah fasilitas yang kurang, semangat belajar santri jadi berkurang. Karena tujuan awal kita datang ke pesantren adalah untuk *BELAJAR*.
Saran dan Masukan
Bagi saya sebenarnya tidak layak untuk mengomentari pesantren yang telah membesarkan saya dan memberikan sumbangsih besar untuk kemajuan peradaban umat.
Namun hati kecil saya ingin agar pesantren tetap istiqomah di dalam memberikan seluruh penunjang kegiatan belajar dan mendukungnya sehingga akan ada keselarasan antara pihak santri dan pesantren.
Oleh karena itu dengan izin Allah akan mudah sekali untuk mewujudkan visi, misi pesantren kedepannya. Kemudian juga memberdayakan para Alumni untuk meningkatkan kualitas pendidikan di pesantren.
Wallahu A’lam Bish Shawab. Semoga Allah memberikan kebaikan atas jasa-jasa para Asatidzah, pengurus serta keluarga besar Pondok Pesantren Imam Bukhari.Ditulis oleh;
*Dzakwan Aisy Fajar Azhari*
_Alumni Ponpes Imam Bukhari tahun 2015_
Kemana alumni Ponpes Imam Bukhari Melanjutkan pendidikan?
Untuk alumni biasanya mereka melanjutkan ke Universitas yang berafiliasi dengan Kementrian Pendidikan Saudi Arabia seperti LIPIA Jakarta dan Jamiah Islamiyyah di Madinah. Atau ke Al Azhar Mesir. Ada juga sebagian kecil yang melanjutkan ke PTN dalam negeri.
Berdasarkan perbincangan dengan Kyai Ali, Bahwasanya pada tahun pelajaran 2015/2016, santri yang melanjutkan pendidikan ke Universitas Madinah KSA sebanyak 29 Alumni.
Latar Belakang Pendidikan Pengajar/ustadz di Pondok Pesantren Imam Bukhari
Pengajar nya rata-rata untuk pengajar agama;
– Alumni Jamiatul Imam Muhammad Bin Su’ud di Riyadh KSA
– Alumni Jamiah Islamiyyah Madinah KSA
– Alumni LIPIA Jakarta
-Alumni STDI Imam Syafi’i Jember
Untuk pengajar pelajaran umum, rata-rata dari PTN dalam negeri seperti UNS, UMS dll.
Dan juga STDI Imam Syafi’i Jember.
Sistem penerapan Hukuman bagi santri yang melanggar peraturan pondok pesantren Imam Bukhari
Jadi Setiap sektor dan bidang ada peraturan masing-masing. Detilnya kami tidak tahu. Namun yg perlu diketahui bahwa ada penerpan hukuman dengan memberikan poin tertentu bagi santri.
Apabila melewati batas maksimal maka dia akan dianggap tidak naik kelas atau bahkan bisa dikeluarkan. Nah hal ini disesuaikan dengan jenis pelanggaran yg dilakukan oleh santri tersebut. Kalau berat semisal perbuatan homo atau asusila lainnya maka langsung dikeluarkan. Adapun jika pelanggaran kategori berat maka akan diberikan poin abadi yg tidak akan dikurangi sampai santri tsb lulus. Seperti membawa hape, pacaran dll.
Namun untuk pelanggaran bahasa, kedisiplinan di kelas maka poin dapat terhapus sesuai kebijakan pesantren dan poin penghargaan yg diberikan sesuai pencapaian santri tersebut.
Hari Libur Ponpes Imam Bukhari
Libur mingguan hari Kamis mulai Ba’da Dhuhur sampai Jum’at sebelum Maghrib.
Bagi santri yang rumah orang tuanya dekat dengan pondok pesantren diperbolehkan pulang ketika sedang liburan mingguan.
Target Hafalan Pondok Pesantren Imam Bukhari
Seperti diketahui bahwasanya pondok pesantren imam bukhari bisa dikatakan sebagai pondok tahfidz, demi kejelasan dalam pola pendidikan diperlukan adanya parameter yang jelas untuk acuan para santri dalam menghafal. Berikut target hafalan untuk santri
Untuk tingakatan SD target 30 Juz, namun program ini sekarang sudah ditiadakan.
(menurut pengurus pesantren, dikarenakan pertimbangan psikologis dan kebutuhan kasih sayang orang tua serta kerepotan mengurus anak seumuran SD, sehingga mulai beberapa tahun terakhir PP Imam Bukhari tidak lagi membuka kelas mukim bagi pendidikan setingkat Sekolah Dasar.)
Untuk tingkat SMP 10 Juz. Begitu pula tingkat SMA. Jadi alumni diharapkan minimal setidaknya memiliki hafalan 20 Juz jika
mencapai target. Bagaimana jika anak tidak mencapai target hafalan?
Jika pada kondisi santri tidak mencapai target hafalan, santri tetap bisa naik kelas ke tingkat selanjutnya ataupun bisa lulus dari pondok.
Berbeda dengan pondok pesantren Isy Karima yang memang menekankan hafalan sebagai pondasi pondok pesantren, yang mana jika santri tidak mencapai target hafalan akan tinggal kelas.
Gambaran Kondisi Kamar Santri Pondok Pesantren Imam Bukhari
Kamar tidur ruangan dengan luas kurang lebih 10×5 meter yang dihuni sekitar 20 orang terdiri dari wali asrama, ketua asrama dan anggota.dan di dalam kamar tersebut diberikan fasilitas berupa Terdiri dr Ranjang, almari, dispenser dan peralatan santri lainnya. Sedangkan komposisi penghuni kamar adalah sebagai berikut :
1 wali asrama,
1 ketua atau dua orang
sisanya anggota kamar dr kelas 1 Mtw (Smp) sampai 2 Tsn (Sma)
Wali Asrama adalah santri pengabdian.
Ketua Asrama adalah mereka yg duduk di kelas akhir atau kelas 3 Tsanawiyyah.
Biaya Pondok Pesantren Imam Bukhari
Ini tahun lama ya, jangan dijadikan acuan masa sekarang.. maap blm update harga.
- Biaya pendaftaran Rp. 400.000,-
- uang masuk Rp. 18.000.000,- (termasuk SPP bulan Juli)
- uang syahriah/SPP Rp. 1.200.000,-
Aplikasi e-ponpes Santri Dengan Wali Murid.
Selain menerapkan kebijakan supaya santri bisa fokus dalam belajar, (misalnya ada petugas sarana dan prasarana serta kebersihan kamar dll), pondok pesantren ini juga memiliki aplikasi sebagai sarana mempermudah informasi kepada wali santri mengenai keadaan santri yang ada di pondok pesantren.
Saya mencoba menginstal aplikasi tersebut, akan tetapi karena saya masih belum punya anak di pondok pesantren imam bukhari akhirnya tidak bisa log in ke aplikasi.
Persaingan masuk ke pondok pesantren imam bukhari
Pada saat ini daya tampung pondok pesantren imam bukhari sebesar 300 santri setiap tahun dengan pembagian 250 untuk setingkat SMP dan 50 setingkat SMA.
Dan menurut keterangan Kyai Haji Ali (Pengasuh Pondok pesantren Imam Bukhari) bahwa pendaftar mencapai 700 an calon santri. Dengan begitu bagi yang berminat untuk melanjutkan pendidikan di potren Imam Bukhari minimal harus mengalahkan 400 pendaftar (paling rendah ranking 300 dari 700 pendaftar).
Sedangkan jika di pondok pesantren Al Irsyad Kabupaten Semarang, dengan kapasitas 300, pendaftar mencapai kisaran 1000 (minimal mengalahkan 700 orang yaitu paling rendah ranking 300 dari 1.000 pendaftar).
Sekedar bocoran dari pak Kyai, tes tulis menempati nilai yang tinggi dalam seleksi masuk (ada seleksi tertulis dan seleksi wawancara)
Begitulah bagi anda yang ingin tambahan informasi tentang pondok pesantren Imam Bukhari Gondangrejo Kabupaten Karanganyar Surakarta Jawa Tengah.
Tinggalkan Balasan