Pengalaman hidup di pondok pesantren Al Munawwir Krapyak Yogyakarta ini saya sarikan dari seorang alumni dari ponpes tersebut yang menceritakan tentang kisahnya di era tahun 2000 Masehi atau sekitar 17 tahun yang lalu.
pontren.com – assalaamu’alaikum, Kalau sekarang malah 22 tahun yang lalu, cerita ini berdasarkan kisah Alumni yang hafidz Al Qur’an yang sekarang menetap di daerah Rembang Jawa tengah.
kali ini saya hanya memperbaiki spasi dan pemotongan kalimat saja supaya lebih nyaman anda baca pada ponsel anda. karena sebenarnya artikel ini sudah rilis tahun 2017. sebagai gambaran saja bagaimana suasana santri dan kegiatan ponpes al munawwir Krapyak di era tahun 2000 an.
Dalam kisahnya disebutkan bahwa pada masa itu uang bulanan kurang lebih sekitar 150 ribu rupiah.
biaya pek go Dengan fasilitas asrama dan makan 2 kali sehari.
Selain diluar itu yang diceritakan adalah kegiatan sehari hari.
Selepas subuh para santri melakukan ngaji, selanjutnya karena banyak yang mahasiswa di pagi sampai sore hari adalah kegiatan kampus atau lainnya diluar kegiatan pondok pesantren. Setelah sore hari ba’da magrib.
Lanjut dengan sholat isya.
Setelah sholat isya dilanjutkan lagi dengan mengaji setelah isya. mereka nderes/tadarus dan juga setoran hafalan kepada pengasuh yang di tunjuk
Kegiatan rutin diluar ngaji yaitu tahlilan dan ziarah maqbarah. Sesekali juga diadakan seminar tentang kepesantrenan. kegiatan tahunan ada juga dan biasa disebut dengan rihlah ziarah walisongo.
Kesan dari alumni pondok ini adalah tidak ada yang tidak baik karena dia terpanggil dari keinginan sendiri.
Walaupun tidur ramai ramai dalam kamar berukuran besar yang memanjang, kira kira berukuran 25 m2 dan di huni sekitar 15 santri.
Namun tetap bisa menikmati. dengan tidur dilantai beralaskan tikar dan kasur serta sebuah lemari untuk menampung barang dan keperluan serta buku dan baju pakaian milik masing masing.
Setelah Lulus, Adakalanya Kangen dengan kehidupan sehari-hari pesantren al munawwir
Ternyata setelah lulus terkadang ada rasa kangen kumpul kembali dengan rekan menikmati suasana pondok di lokasi dan teman yang sama.
Untuk pesannya beliau berpesan, mumpung siang bisa untuk kegiatan kuliah dan diwaktu malam bisa dimanfaatkan untuk mencari ilmu diluar pendidikan di dunia kampus.
Demikian hasil wawancara dari alumni pondok pesantren Al Munawwir Krapyak Yogyakarta yang kuliah di universitas Islam negeri sunan Kalijaga Yogyakarta yang akhirnya mempersunting seorang penyuluh agama di kabupaten Rembang yang juga alumni UIN Yogyakarta dan alumni pondok pesantren Krapyak juga.
- baca : Pondok pesantren bagi mahasiswa di daerah Yogyakarta
- baca : Petuah Bijak Pak Kyai dalam mengajar lembaga pendidikan non formal
- baca : Pondok Pesantren assalafiyah Mlangi Yogyakarta, kehidupan keseharian dan pengalaman santri
Pingback: Pondok pesantren bagi mahasiswa di daerah Yogyakarta