Informasi tentang kumpulan kata kata mutiara bahasa arab tentang ilmu dilengkapi dengan tulisan latin dan arti terjemah kedalam bahasa Indonesia, adapun tema kali ini yaitu mahfudzot tentang ilmu.
pontren.com – assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh, salah satu tema yang banyak dibahas dalam untaian bait kata mahfudzot adalah yang berkenaan dengan ilmu. Biasanya bersifat umum tidak secara spesifik apakah itu ilmu agama atau ilmu fisika biologi maupun keilmuan lainnya.
Apa itu ilmu? Apa pengertian ilmu?
Merujuk kepada kamus besar bahasa Indonesia online yang disebut dengan ilmu adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara sistematis menurut metode ilmiah tertentu yang dapat digunakan untuk menerangkan kondisi tertentu dalam bidang pengetahuan.
Langsung saja berikut adalah kumpulan mahfudzot tentang ilmu yang dilengkapi syakal harakat dan tulisan arab latin beserta arti dan terjemahnya dalam bahasa Indonesia.
Salah satu mahfudzot yang paling terkenal berkenaan dengan ilmu yaitu kewajiban dalam mencari ilmu (agama). Berikut tulisan dalam huruf hijaiyah;
ٍطَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلِى كُلِّ مُسْلِم
Tolabul ilmi faridhotun ‘alaa kulli muslimin
Mencari ilmu itu wajib bagi setiap orang muslim.
Maksud dari mahfudzot ini mudah untuk dipahami dan tidak perlu keterangan panjang apalagi lebar, Bahwasanya setiap orang islam memiliki kewajiban untuk mencari ilmu dalam bidang agama Islam.
وَالعِلْمُ فِي الكِبَرِ كَالنَّقْشِ عَلَى المَاءِ العِلْمُ فِي الصِّغَرِ كَالنَّقْشِ عَلَى الحَجَرِ
Al ‘ilmu fissighari kannaqsyi ‘alal hajari wal ilmu fil kibari kannaqsy ‘alal maa i.
(Menuntut) ilmu di masa kecil, ibarat memahat di atas bebatuan Dan (Menuntut) ilmu di masa tua, ibarat memahat di atas air”.
belajar diwaktu dewasa tidak semudah pada saat kita kecil dulu, karena otak orang dewasa itu sudah banyak terisi dengan berbagai masalah dan persoalan. Jadi akan lebih sulit menerima atau menangkap pelajaran dan mengingat sesuatu dibandingkan anak kecil, tentu sebaiknya kita jangan menunggu dewasa dulu baru belajar tapi mulailah dari dini terus belajar dan belajar sampai akhir hayat.
Dalam tafsiran yang lain menyebutkan bahwa maksu dari belajar diwaktu besar bagai melukis di atas air mengandung makna, belajar di waktu yang masih muda akan membawa manfaat bagi masa depan diri, sedangkan belajar di waktu yang sudah tua tidak akan membawa manfaat bagaikan pekerjaan yang sia-sia”
العِلْمُ بِالتَّعَلُّمِ
Al’ilmu bit ta’allumi
Ilmu (diperoleh) dengan belajar
Memperoleh ilmu dengan jalan belajar, tidak dapat dengan metode jual beli atau tukar tambah, dengan metode memperoleh ilmu dengan belajar maka jika hendak berilmu tentunya harus dengan cara mempelajarinya.
العِلْمُ بِلَا عَمَلٍ ، كَالشَّجَرِ بِلَا ثَمَرٍ
Al ‘ilmu bilaa ‘amalin kasysyajari bilaa tsamarin
Ilmu tanpa amal, ibarat pohon tanpa buah.
Secara ringkas dan keumuman kenyataan, ilmu tanpa amal bisa dikatakan tiada manfaatnya atau sia sia atau ilmu yang tidak bermanfaat karena tanpa pengamalan.
Tujuan dari belajar untuk memperoleh ilmu adalah mengamalkan ilmu yang telah didapatkan.
Secara singkat, ilmu adalah sarana, sementara amal adalah tujuan. Dengan hanya punya ilmu saja tanpa amal dia hanya punya sarana tanpa tujuan.
Sejalan dengan kata kata mutiara syiar a’lamin nubalak yang berbunyi
الْعِلْمُ مَا نَفَعَ، لَيْسَ الْعِلْمُ مَا حُفِظَ
Al ilmu maa nafa’a laisal ilmu maa hufidzo
“Ilmu adalah yang bermanfaat dan bukan yang hanya dihafalkan”
العِلْمُ يُؤْتَى وَلَا يَأْتِي
Al’ilmu yu’taa wa laa yu’tii
Ilmu didatangi bukan mendatangi
Salah satu Adab penuntut ilmu adalah mendatangi sumber ilmu yang saat ini mulai lebih praktis dalam prakteknya dengan mendatangi situs website atau video di internet seperti youtube vidio dan penyedia lainnya.
Suatu ilmu tidak serta merta datang kedalam otak kita akan tetapi daya ingat kita perlu mencari dan mendatangi sumbernya supaya terraih ilmu agama termasuk ilmu pengetahuan didalamnya.
لَا يُنَالُ العِلْمُ بِرَاحَةِ الجَسَد
Laa yanaalul ‘ilmu biroohatil jasadi
Tidak didapatkan ilmu itu dengan istirahat tubuh (bersantai)
Guna mendapatkan kedalaman ilmu yang baik diperlukan ketekunan dan usaha yang gigih baik tekun belajar atau gigih mencarinya ke tempat yang jauh maupun mengeluarkan biaya yang adakalanya tidak sedikit.
Jadi bukanlah cara yang baik untuk mencari ilmu dengan metode santai santai (tidak tekun giat dan semangat dalam mencarinya).
آفَةُ العِلْمِ النِّسْيَانُ
Aafatul ‘ilmi annisyaanu
“Cacatnya ilmu adalah lupa”.
Kelupaan merupakan musibah bagi pemilik ilmu, dimana ilmu yang lupa akan menjadi hilang selama tidak ada catatan yang disimpan supaya cacat keilmuan ini dapat dilakukan perbaikan dengan adanya pencatatan yang baik dalam rangka mitigasi keilmuan dari kelupaan.
Ada beberapa kiat dalam memelihara ilmu dari kelupaan, mulai dari menghafalkannya, mencatatkannya dan mengamalkannya. Berikut beberapa mahfudzot berkenaan dengan kiat menjaga ilmu yang menurut riwayat berasal dari kata bijak imam Syafi’i.
اَلْعِلمُ صَيدٌ والكِتابةُ قَيدُهُ
قَيِّدْ صيودكَ بِالْحِبالِ الواثِقَة
فَمِن الحَماقَةِ أَنْ تَصيدَ غَزالَةً
وَتَتْرُكُهَا بَيْنَ الخَلائقِ طالِقةَ
Ilmu itu bagai binatang buruan, dan tulisan adalah tali untuk mengikatnya
ikatlah binatang buruanmu dengan tali yang kuat.
Dan merupakan tindakan yang bodoh jika anda sudah mendapatkan kijang sebagai binatang buruan
kemudian anda membiarkannya bebas lari diantara makhluq-makhluq lainnya. “
kata paling terkenal dalam syair ini di kalangan umum adalah ilmu seperti binatang buruan dan tulisan adalah tali pengikatnya.
إٍذَا زَلَّ العَالِمُ ، زَلَّ بِزَلَّتِهِ عَالَمٌ
Idza zallal ‘aalimu, zalla bizallatihi ‘aalam
“Jika seorang alim melakukan kesalahan, akan salah bersamanya seluruh dunia”.
Karena seorang yang alim dan cerdik pandai (cendekiawan) mempunyai pengikut dan mereka mengikuti teladan mereka, mereka mengikuti teladan mereka.
Penyair mengatakan jika ada ahli hukum yang diikuti bagaikan sebuah kapal, apabila dia jatuh kedalam kolam dan tenggelam maka tenggelam pula isi yang ada dalam kapal.
اُطْلُبُوا العِلْمَ مِنَ المَهْدِ إِلَى اللَّحْدِ
Utlubil ilma minal mahdi ilallahdi
“Tuntutlah ilmu sejak dalam buaian hingga liang lahat”.
Menuntut itu sepanjang hayat setiap waktu dan saat bukan hanya masa pendidikan formal di bangku sekolah atau pada kampus universitas.
Diluar pendidikan formal pencarian ilmu dapat dilakukan dengan berbagai cara menyesuaikan situasi dan keadaan, misalnya rutin ikut kajian, datang ke kursus dan sebagainya.
اُطْلُبُوا العِلْمَ وَلَوْ فِي الصِّيْنِ
Utlubul ilma walau fis shiin
“Carilah ilmu, walau sampai negeri Cina”.
Meskipun jarak yang jauh serta memerlukan sumber daya uang maupun waktu, karena pentingnya ilmu maka pencarian pengetahuan tetaplah diperlukan sampai sampai diistilahkan untuk mencari ilmu sampai ke China di kala itu.
المَالُ تَحْفَظُهُ وَالعِلْمُ يَحْفَظُك
Almaalu tahfadzuhu wal ilmu yahfadzuka
Harta itu anda yang menjaganya sedangkan ilmu ia yang menjagamu.
Keutamaan dari ilmu dari harta adalah dalam hal penjagaannya, secara umum kebanyakan harta akan membuat orang sibuk memikirkan cara untuk menjaganya.
Sedangkan keilmuan atau ilmu pengetahuan seseorang malah menjadi penjaga orang yang memilikinya baik dengan cara menyelamatkan dari kesalahan karena keilmuan atau menghindarkan dari bencana karena ilmu yang dimiliki.
لَوْلاَ العِلْمُ لَكَانَ النَّاسُ كَالبَهَائِمِ
lau lal ilma lakaanannaasu kal bahaaimi
Jika saja tak ada ilmu, manusia akan seperti binatang
Yang membedakan manusia dengan hewan adalah akal dan perilaku, dengan memiliki akal manusia mampu untuk mencari ilmu.
Adanya ilmu dapat membedakan mana yang baik dan buruk termasuk dalam perangai perbuatan.
Jika tidak ada ilmu yang dipunyai niscaya tidak punya kemampuan membedakan baik buruk yang kemudian bertingkah laku seperti binatang atau bahkan lebih.
Dibawah ini beberapa mahfudzot yang mengetengahkan tentang pentingnya ilmu beserta adab dalam kehidupan
لَيْـسَ اليَتِيْـمُ الَّـذِي قَدْ مَـاتَ وَالِـدُهُ بَلِ اليَتِيْـمُ يَتِيْـمُ العِلْـمِ وَالأَدَبِ
Laisal yatiimulladziy qod maata waaliduhu balil yatiimu yatiimul ilmi wal adabi.
Bukanlah yatim itu yang telah meninggal orang tuanya, tetapi yatim itu yang telah mati ilmu dan adabnya
Jelas apa maksudnya dari mahfudzot tentang ilmu diatas bahwa yatim yang sebenarnya adalah matinya ilmu dan adab seseorang.
لَـيْسَ الجَمَـالُ بِـأَثْوَابٍ تُزَيِـّنُنُـا إِنَّ الجَمَـالَ جمَـاَلُ الـعِلْمِ وَالأَدَبِ
Laisal jamaalu biatswaabin tuzayyinunaa, innal jamaala jamaalul ilmi wal adabi.
Kecantikan bukan dengan pakaian yang menghiasi kita, tetapi kecantikan adalah kebagusan ilmu dan etika
Tolak ukur kecantikan dan kebagusan seseorang yang hakiki diukur berdasarkan kebagusan dari ilmu dan adab etika perilaku orang dimaksud. Bukan karena model pakaian yang mahal atau indah dipandang mata.
لَنْ تَنَالَ العِلْمَ إِلاَّ بِسِتَّةٍ، ذَكَاءٌ وَحِرْصٌ وَاجْتِهَادٌ وَدِرْهَمٌ وَصُحْبَةُ أُسْتَاذٍ وَطُوْلُ زَمَانٍ
Lan tanaalal ilma illa bisittatin, dzakaaun, wa hirsun, wajtihaadun, wa dirhamun wa suhbatul ustaddzi, wa tullu zamaanin.
Kau tak akan mendapatkan ilmu kecuali dengan enam perkara: kecerdasan, thoma’ pada ilmu, ketekunan, bekal, menghormati guru dan waktu yang lama
Merupakan taktik dan kiat dalam mendapatkan ilmu yang didalamnya disebutkan 6 hal yaitu;
- Kecerdasan; dengan modal otak dan kemampuan memproses data ilmu yang masuk menjadi modal dalam mencari ilmu, bebal dan IQ jongkok akan tersendat dalam pembelajaran.
- Tamak; yaitu ketamakan dalam mendapatkan ilmu sehingga tidak akan merasa cukup dengan yang dimiliki serta selalu mencari tambahan pengetahuan.
- Bersungguh-sungguh; modal ketekunan sabar dan semangat dalam mencari ilmu serta jauh dari kata bersantai santai dalam menuntut ilmu.
- Dirham/bekal; mencari ilmu diperlukan dana guna menggapai keilmuan ini, baik untuk biaya perjalanan, akomodasi, pembelian peralatan dan buku maupun biaya pendidikan.
- Suhbatul ustaadzi : bergaul dengan orang berilmu, dengan lingkungan orang yang cerdik pandai akan memudahkan akses keilmuan atau apabila terdapat kesalahan yang kita lakukan segera mendapatkan bantuan dari orang cerdik pandai karena kita mempergauli atau dekat dengan para alim ulama soleh.
- Waktu lama ; mendalami ilmu tidak hanya dapat dilakukan dengan waktu hitungan menit atau hari, apalagi dengan perkembangan pengetahuan tentu investasi waktu yang tidak sedikit diperlukan guna meraih keilmuan ini. Waktu adalah gratis akan tetapi kita tidak dapat membelinya.
مَـنْ أَرَادَ الـدُّنْيَا فَـعَلَيْهِ بِالـعِلْمِ وَمَـنْ أَرَادَ الأخِـرَةَ فَـعَلَيْهِ بِالعِـلْمِ وَمَـنْ أَرَادَهُمَـا فَعَلَيْـهِ بِالعِـلْم
Barang siapa yang menginginkan dunia maka mesti dengan ilmu, barang siapa yang menginginkan akhirat mesti dengan ilmu, dan barang siapa yang menginginkan kedua-duanya maka mesti pula dengan ilmu
Kunci kehidupan dunia akhirat adalah dengan ilmu.
تَعَلَّمْ فَلَيْسَ الْمَرْءُ يُوْلَدُ عَالِمًا ُ
Ta’allam falaisal mar’u yuuladu ‘aaliman
“Belajarlah karena tidak ada seorangpun yang dilahirkan dalam keadaan berilmu..
Salah satu alasan belajar adalah saat lahir orang dalam keadaan tidak memiliki ilmu, karena begitu sangat penting ilmu pengetahuan maka belajarlah karena tidak ada orang yang dilahirkan langsung mempunyai kepandaian dan keahlian.
وَلَيْسَ أَخُوْ عِلْمٍ كَمَنْ هُوَ جَاهِلُ
Wa laisa akhuu ilmin kaman huwa jaahilun.
dan tidaklah orang yang berilmu seperti orang yang bodoh.
Jelas sudah bagaimana berbedanya orang yang pandai berilmu dengan orang yang bodoh.
اَلْعِلْمُ قَبْلَ الْقَوْلِ وَالْعَمَلِ
Al ilmu qoblal qouli wal ‘amali
“Ilmu dahulu sebelum berkata dan berbuat
Diperlukan pengetahuan terlebih dahulu guna berkata ataupun melakukan sesuatu, dalam rangka tidak terjadi kesalahan ucapan dan tindakan.
مَنْ كَثُرَ عِلْمُهُ قَلَّ إِنْكَارُهُ
Man katsuro ‘ilmuhu qolla inkaaruhu
Barang siapa yang banyak ilmunya, maka ia akan sedikit pengingkaranya.
Orang yang memiliki keilmuan maka akan semakin sedikit orang yang akan mengingkari atau menyelisihi apa yang dikatakan maupun perbuatannya karena orang alim memiliki argumen dan penalaran yang kuat atas perkataan dan apa yang dia kerjakan.
.الْعِلْمُ مَا فِيْ الصُّدُوْرِ لاَ فِيْ السُّطُوْرِ
Al ilmju fissuduur laa fissuthuur
“Ilmu itu apa yang ada di dada, bukan yang ada di tulisan”
Ilmu yang sebenarnya dimiliki adalah ilmu yang berada dalam ingatan otak pemiliknya, bukan yang berada dalam catatan.
Hal ini teruji disaat pemilik ilmu sedang berada di kejauhan dan tidak memiliki akses catatan yang dimiliki maka tampaklah disini bagaimana kualitas keilmuannya.
إِنَّمَا الْعِلْمُ بِالتَّعَلُّمِ وَإِنَّمَا الْحِلْمُ بِالتَّحَلُّمِ
Innamal ilmu bitta’allumi wa innamal hilmu bittahallumi
“Sesungguhnya ilmu diraih dengan belajar, dan sesungguhnya sifat santun diraih dengan melatih diri menjadi santun.”
Untuk meraih ilmu maka dengan melalui cara belajar, sedangkan perilaku sikap untuk menjadi santun didapatkan dengan cara melakukan latihan yang terus menerus.
Demikian kumpulan kata kata mutiara bijak dalam bahasa arab yang biasa disebut dengan mahfudzot lengkap dalam cara penulisan latin dan arti terjemahan dalam bahasa Indonesia, sugeng siang, wassalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.