Ungkapan ini tidak disampaikan saat sedang ceramah atau pengajian di masjid atau pondok pesantren tempat beliau termasuk jajaran yang mengelola yaitu PPTI Al Falah Salatiga.
Bermula dari obrolan ngalor ngidul berkait dengan mengurus administrasi di pesantren kemudian ada dua hal yang saya ingat dan saya usahakan untuk menjaga kedua hal ini
Lha judulnya koq cuma satu saja nasehatnya? Kalau keduanya ditulis nanti judul postingan ini jadi kedawan alias kepanjangan.
Yang pertama ya sebagaimana dalam judul yaitu jika anda membicarakan kejelekan seseorang, suatu saat entah kapan orang yang anda omongkan kejelekannya akan mendengar ucapan anda melalui orang lain.
Diluar fakta dan data (yuh gayane) bahwa banyak hadits maupun dalam ayat alquran yang berkaitan membicarakan kejelekan saudaranya (berupa larangan), disini akan dilihat dari sudut hubungan baik dengan sesama dan resiko ucapan buruk terhadap orang lain.
Gus Khoyin mengungkapkan hal ini sepertinya merupakan hasil investigasi serta pengamatan (atau bahkan pengalaman pribadi?) kenapa bisa terjadi sampai berita rasan rasan yang terlontar di telinga yang dirasani.
Namanya kalau kita ngobrol berujung bicara hal jelek orang lain tentu ada orang kedua yang diajak bicara. Tentunya rekan ngobrol tau bahwa yang dibicarakan merupakan hal rahasia jangan sampai yang dirasani krungu.
Akan tetapi namanya juga manusia dan ngrasani merupakan hal yang asyik dan menyenangkan. Mengorek kejelkan orang lain. Apalagi mbak mbak ibu ibu (maaf bukan rasis, hanya fakta).
Sampai sampai teman saya bikin status di facebook yang menunjukkan betapa menyenangkan kegiatan ngrasani di kalangan wanita. Begini kira kira statusnya,” Nyenengin wanita itu gampang, diajak ghibah aja happy, apalagi yang lain :D.”
Dengan begitu, saat kita bicara ghibah hanya kepada satu atau dua orang, suatu masa orang tersebut akan kewetu bicara jelek manungsa yang kita rasani saat menyangkut ybs atau perkara yang sama atau mirip.
Dari hobi manusia yang unik ini lama lama dari satu orang yang tau bertambah jadi 2 jadi 4 dan kelipatannya, apalagi kalau ngobrolnya berkumpul. Semakin banuak kelipatan orang yang tau dan ujungnya sampai ke telinga yang dirasani.
Efek Buruk Konangan Ngrasani
Yang namanya dibicarakan keburukannya tentu bukan hal yang menyenangkan bagi objek penderita dighibah.
Akan ada perubahan sikap dengan konangannya omongan jelek yang sampai di telinga.
Perubahan sikap yang awalnya akrab menjadi lumayan jaga jarak, jadi tidak los kalau ngobrol dan yang parah adalah taraf melabrak memusuhi secara terang terangan.
Yang lebih horror lagi nampaknya baik tapi sebenarnya memusuhi diam diam dan melakukan aksi merugikan dan menjatuhkan saat mendapat kesempatan melakukan pembalasan.
Walaupun ada juga yang menjadi sarana muhasabah diri bagi orang yang sadar akan tetapi tetap ada perasaan sakit hati kenapa kejelekannya tidak disampaikan langsjng malah diumbar ke khalayak umum (walau awalnya hanya di kalangan terbatas).
Obrolan yang kedua mengenai dunia kerja, yaitu fokus pekerjaan dan siap dimana saja.
Bagi pegawai utamanya yang tidak punya bolo pejabat di tempat bekerja, tentunya akan banyak berada dalam posisi yang tidak mengenakkan. Salah sedkit kena damprat, di bruk i gawean sak bajek dan tempat yang kering.
Untuk kondisi seperti ini guna kelonggaran hati dan dijauhkan dari perasaan yang berat dalam bekerja yaitu melalui cara menikmati dan fokus dngan tugas yang dibebankan.
Juga kesiapan hati saat di pindah tempat tugas tanpa perlu memikirkan hal lain. Harap mafhum kalau ketiadaan bolo maka harapan mendapatkan posisi dan tempat strategis untuk dihilangkan dalam kamus ini.
Tips dan Kiat Menghindari Ghibah dan Taktik Memberitahu Hal Jelek Orang Lain
Ada kiat praktis dalam menghindari ghibah. Sudah banyak diulas oleh berbagai tulisan. Intine yo ngerem diri sendiri membicarakan kejelekan orang lain seraya mengingat nanti yang dirasani akan mendengar dan utamanya adalah unsur memakan daging saudaranya (duso bro).
Yang lain tentunya membatasi obrolan dengan para biang gosip guna mitigasi bocornya obrolan rahasia yang nanti berdampak buruk terhadap kita sendiri.
Dalam mengatasi keburukan atau hal tidak baik orang lain bisa dengan mendiamkannya seraya berdoa supaya tidak seperti itu.
Atau dengan memberitahukan secara langsung yang bersangkutan dengan kata kata yang lembut dan baik secara privat tidak ada orang lain yang mendengar.
Alkisah dimana presensi pegawai yang telat saat melakukan absen finger maupun scan mata, dikumpulkan semua pegawai yang pernah telat walaupuj satu menit saja.
Kemudian dalam ruangan ini dikumpulkan para terdakwa telat maupun tidak absen dan di umumkan di tanya didepan umum berapa kali telat dan alasannya kenapa.
Hasilnya setelah bertahun tahun berlalu masih ada pegawai yang sakit hati diperlakukan seperti itu padahal hanya telat 1 kali dan terlambat 1 menit.
Padahal dia terlambat juga sekali saja dalm sebulan dan cuma semenit akan tetapi di woro woro sedemikian luas. Juga masih menambahkan, secara administrasi juga sudah dipotong uang tunjangannya.
Nah pejabat yang mengumumkan aib ini sudah pindah, tapi perasaan jengkel dan sakit hati senantiasa mengikutinya disaat pegawai ngobrol jumlah potongan karena terlambat absen.
Hmm, mbak ibu-ibu…, Aku merasa.
Tapi jangan salah, saat ini lakiΒ² juga banyak yg suka begitu
Ya yang nulis agak sedikit membela kaumnya π
Bukan membela, memang kenyataannya begitu.
Ya ya ya… Realitasnya bgtulah ……
Oh maksudnya penulis konten ya,? Kirain komentku tadi ππ
Penulis kontent terpana ama komentatornya
ππ