Penyakit kulit di Pondok Pesantren

Penyakit kulit di Pondok Pesantren

Penyakit kulit di Pondok Pesantren. Anda memiliki anak yang mondok? dia mengeluhkan gatal-gatal pada bagian jari, kaki, maupun area selangkangan yang mengganggu?

pontren.com – assalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu, tulisan ini bisa menambah sedikit informasi tentang sakit gatal pada santri, meski adakalanya nanti … yaahh.. mau apa di kata, karena sulit mengatasinya akhirnya pasrah menerima keadaan.

Sebagai lembaga yang banyak menampung banyak santri di lembaga, banyak suka dan duka yang dialami oleh pengasuh pondok pesantren, dalam hal ini sakit secara fisik yang di alami oleh santri juga kadangkala sering menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi para pengelola ponpes.

Hal hal yang umum dialami santri dalam hal ini adalah sakit, ada yang berupa penyakit menular dan sakit yang tidak menular.

Salah satu yang sering di dengar adalah penyakit gatal di pesantren. Penyakit gatal anak pesantren ini sangat sering di jumpai di pondok pesantren. Kenapa penyakit gatal di pondok pesantren relatif susah dihilangkan? Ternyata ada beberapa sebabnya, itulah salah satu contoh hal yang kurang mengenakkan terjadi di pesantren.

Baiklah, secara umum akan digambarkan beberapa penyakit yang sering menimpa di pondok pesantren.

Disini yang dimaksudkan penyakit yang sering terjadi di lingkungan pondok pesantren adalah penyakit yang umum terjadi di pesantren dan bukan penyakit yang ada di lingkungan rumah.

Contohnya tidak dibahas anak yang flu di pesantren karena di rumah orang tertimpa flu atau demam merupakan hal yang lumrah juga. umumnya menderita skabies, prurigo maupun cacar air, silakan disimak dibawah.

Jenis Penyakit kulit di Pondok Pesantren yang lazim diderita santri

Meski sama-sama berakibat gatal pada kulit, namun penyebabnya bisa berbeda-beda.

Bisa karena faktor kebersihan santri, kebersihan lingkungan, atau karena ada hewan atau kutu yang menyerang anak didik di Pondok pesantren.

Berikut ini merupakan jenis dan nama beserta tanda-tandanya penyakit gatal yang melanda santri di Pondok pesantren.

Skabies di pondok pesantren

skabies pada tangan

Skabies di pesantren merupakan penyakit yang umum menimpa santri pondok. Scabies dan pesantren hampir hampir merupakan hal yang beriringan.

Sebenarnya bukan hanya pondok pesantren saja yang terjangkiti penyakit ini, akan tetapi skabies umumnya menjangkit di tempat orang-orang banyak tinggal atau berkumpul secara bersama misalnya di barak, penjara, asrama.

Orang yang terkena skabies akan mengalami gatal-gatal yang mengganggu dan menimbulkan bintik bintik karena gigitan hewan ini.

Skabies dikenal di indonesia dengan nama penyakit KUDIS atau gudigen, kadang juga disebut dengan buduk atau budug. untuk lengkapnya bisa baca di skabies di pondok pesantren.

Anda tidak bisa menyembuhkan seorang santri apabila sudah ada kutu atau scabies pada sebuah asrama. Cara mengatasinya harus secara bersama-sama atau dengan penyembuhan secara massal.

Adapun obat scabies ada bermacam-macam jenisnya, yang diantaranya adalah : Medscab Cream 30 g, Medscab Lotion 30 g, Loran 10 mg 10 Tablet, Caladine Lotion 60 ml, Salep Kulit 88 6 g, Scabimite 5% Cream 30 g.

Penyakit prurigo di pondok pesantren (darah manis di pondok pesantren)

Selain skabies alias kudis diatas, penyakit kulit yang sering menghingapi para santri adalah prurigo.

Penyakit ini yang kadang dikenal dengan darah manis. Dan sampai saat ini belum diketahui penyebab sakit prurigo.

Salah satu tanda terjangkiti penyakit prurigo ini adalah bermunculan bintik kecil yang banyak di tangan ataupun pada kaki.

Selanjutnya terasa sangat gatal dan menjadi bentol berisi air. Pada sekitar yang bentol berisi air biasanya membengkak dan berwarna merah. Ketika di garuk maka sering pecah bentol tersebut.

Pada saat sembuh sering meninggalkan bekas yang berwarna gelap.

Salah satu penyebab prurigo adalah genetikal atau penyakit keturunan.

Makanya anda jangan terkejut jika di tanya apakah di keluarga anda punya riwayat mempunyai penyakit ini.

Ternyata kalau anda terkena sakit prurigo malah tidak disarankan memakai sabun anti gatal. Kenapa begitu? Karena sabun tersebut memicu kekeringan kulit yang mengakibatkan malah gatal yang makin menjadi.

Mandi dengan air hangat juga tidak di sarankan karena mengakibatkan kulit kering. untuk lebih jelasnya bisa menuju prurigo, analisa obat dan hal yang perlu di perhatikan.

Cacar air di pesantren atau cangkrangan

Seringnya sakit ini mendera anak dibawah umur 10 tahun. Akan tetapi juga bisa menyerang orang dewasa secara umum.

medis, bagi yang pernah terkena cacar air akan kebal terhadap penularan sakit cacar air yang dalam istilah medis disebut dengan varisela.

Ciri dari penyakit ini pastinya sudah banyak yang bisa melihat secara kasat mata seperti gejala utama yaitu ruam pada kulit, yang selanjutnya memerah dan menjadi bintil yang di dalamnya berisi air, kadang kala airnya berupa nanah.

Pada saat fase ini akan terasa gatal yang sangat sehingga banyak ketika tidur tidak terasa menggaruk area gatal yang mengakibatkan pecahnya bintil di badan.

Setelah proses bintil berisi air dilanjut dengan mengeringnya luka akibat bintil dan menjadi kering berubah menjadi koreng.

Selanjutnya akan terkelupas dengan sendirinya yang memakan waktu antara seminggu sampai dengan dua minggu. Lengkapnya bisa dibaca di cacar air, obat dan penanganannya.

Tentang

Santri kelas 1 PKPPS Wustha pada Pondok Pesantren Darul Mubtadi-ien Kebakkramat Karanganyar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*