Kemenag Cabut rekomendasi 200 Mubaligh?

Dilansir dari berita televisi tadi malam  (28/05/2018) bahwasanya Menteri Agama Republik Indonesia, Lukman Hakim Saifudin menyatakan Kementerian Agama resmi mencabut rekomendasi nama -nama ustadz kyai mubaligh yang telah dirilis oleh Kemenag. Dua ratus nama yang direkomendasikan oleh Kemenag dicabut setelah dilakukan pertemuan dengan DPR

mars hubbul wathonPada awalnya, dikeluarkan 200 nama mubaligh ini untuk merespon adanya pertanyaan masyarakat terkait mubaligh yang disarankan untuk mengisi kajian atau apapun yang nantinya tidak bermasalah dikemudian hari (dianggap anti NKRI, atau mengkritik terlalu vulgar kepada pemerintah). Dengan adanya rilis nama para mubaligh diharapkan nantinya bisa menjadi acuan bagi masyarakat untuk mengundang Nara sumber walaupun bersifat tidak mengikat.

Akan tetapi perkembangan terakhir setelah dilakukan pertemuan dengan anggota DPR, akhirnya Kementerian agama RI mencabut 200 daftar nama mubaligh rekomendasi Kementerian agama. Dan arahnya nanti akan di berikan kepada MUI untuk membuat regulasi atau acuan atau sertifikasinatau apapun semacam apalah yang berguna untuk panduan dalam kegiatan permubalighan.

Selanjutnya dengan dicabutnya rekomendasi ini maka Menteri Agama menganggap selesai terkait semua hal hiruk pikuk yang terjadi karena kemunculan rekomendasi dari Kemenag yang membuat kegaduhan di kalangan umat Islam dan keresahan di kalangan mubaligh serta bisa memicu perpecahan pada kalangan intern umat Islam.

Begitulah nasib rekomendasi 200 nama mubaligh rekomendasi dari Kementerian Agama yang hanya seumur jagung yang akhirnya dinyatakan dicabut guna meredakan situasi dan kontroversi bagi masyarakat karena berbagai penafsiran, keberatan serta kegaduhan dan pertanyaan masyarakat yang kritis yang bertanya kenapa nama ini dicantumkan, sedangkan nama itu tidak dimasukkan, dan lain lain.

Baca :

200 nama mubaligh rekomendasi Kementerian Agama

Pondok Pesantren Biaya Murah dengan Kualitas Bagus

Kelebihan dan kekurangan pondok pesantren modern menurut pontren.com

Menurut DPR, saat ini yang urgensi adalah menaikan kualitas lembaga pendidikan keagamaan sehingga nantinya akan dengan sendirinya memunculkan para da’i mubaligh yang mempunyai kualitas yang mumpuni baik secara kedalaman keagamaan dan juga pemahaman warga negara yang baik dan taat hukum.

Akan tetapi , dikutip dari cnnindonesia.com, menurut Mastuki, Kepala Biro Humas, data dan Informasi Kementerian Agama  Tidak mencabut Rekomendasi tersebut (update malam hari 27/05/2018). Tetapi dilakukan perbaikan mekanisme setelah mendapat masukan masyarakat.

Demikian update terkait berita eks 200 nama mubaligh rekomendasi Kemenag.

Selamat mencermati dan semoga indah pada waktunya.

Ibnu Singorejo

Postingan baru : Kami usahakan Jadwal hari Senin dan Jumat akan ada tambahan postingan artikel baru. Terima kasih sudah menyimak. saran dan kritik serta sumbangan artikel kami tunggu. contact info : cspontren@yahoo.com twitter : PontrenDotCom FB : Gadung Giri

Tinggalkan Balasan