Cara membuat nomor induk murid atau santri madin/Madrasah Diniyah Takmiliyah MDT DTA. Berdasarkan panduan Kementerian Agama dan sesuai dengan data EMIS (education Managemen Information System)
pontren.com – assalaamu’alaikum, Mengelola lembaga Madrasah Diniyah Takmiliyah ( MDT ).
Baik Awaliyah Wustha maupun ulya, yang sering disebut DTA untuk Awwaliyah, DTW Wustha dan DTU bagi tingkat Ulya merupakan keasyikan tersendiri bagi yang ikhlas dan bisa menikmati.
Ada situasi susah dan rumit terkait keuangan serta paksaan dari Kemenag untuk melakukan update data.
Ibarat orang yang sedang jatuh cinta, dicubit yang terasa sakit di tubuh atau raga pun akan terasa menyenangkan di hati jika pelaku pencubitan adalah pujaan hati.
Begitu pula kesulitan di dalam menjalankan atau mengelola MDTA MDTW maupun MDTU, walau secara kasat mata merupakan hal yang menyusahkan.
Tapi ada kesenangan di hati dalam mengurai masalah dan menjalankan roda pendidikan KBM pada lembaga Madrasah Diniyah Takmiliyah.
Langkah awal ketertiban Administrasi
Menertibkan nomor Induk santri Madin merupakan langkah awal dalam ketertiban Administrasi Madin.
Lembaga MDT yang baik atau minimal ingin menjadi baik, pastinya memiliki data santri yang menimba ilmu di Madin masing-masing.
Dengan adanya data santri, untuk membedakan dan memberikan ciri khas kepada masing-masing anak maka diberikanlah identitas unik dan khusus kepada santri.
Identitas dimaksud yaitu nomor Induk santri Madrasah Diniyah Takmiliyah.
Nomor induk ini berguna sebagai identitas dimana santri tersebut belajar dengan tingkat valid data mencapai kabupaten, kemudian tahun mulai belajar dan nomor urut masuk di madrasah diniyah tempat belajar.
Bagaimana bisa terlacak identitas santri sampai dengan kabupaten?
Pada nomor induk tersebut memuat kode-kode unik yang menjadikan terdeteksi dimana sang anak tersebut menerima pelajaran dan pendidikan madrasah diniyah takmiliyah
Rumus membuat nomor Induk Santri Madrasah Diniyah Takmiliyah
Seperti disampaikan diatas, jika pemberian nomor induk tersebut benar dan sesuai dengan rumusan dari Kemenag, maka tidak ada satupun di dunia ini santri madin yang memiliki nomor induk sama dengan yang lainnya. Ya minimal se Indonesia lah.
Hal ini terjadi karena dalam penomoran induk telah memuat kode kode unik lembaga, status lembaga, kode provinsi dan kabupaten, serat nomor urut. Selain itu juga tambahan dua digit tahun masuk plus urutan masuk santri belajar.
Adapun garis besar rumus menyusun nomor induk santri yang di sandarkan kepada aturan kemenag dan kompatibel dangan data EMIS adalah sebagai berikut :
Contoh penggunaan rumus untuk membuat nomor induk santri
Suatu lembaga Madrasah Diniyah Takmiliyah awwaliyah (MDTA) bernama Al Eviyati mempunyai nomor statistik 31123312001.
Uripah Siswoyo mendaftar ke MDT Al Eviyati tersebut tahun 2018.
Uripah Siswoyo merupakan urutan pertama yang diterima sebagai santri pada tahun 2018
Data dan fakta
- Nomor statistik lembaga = 311233120001
- Tahun masuk =2018
- Nomor urut masuk = 1
Silakan dimasukkan rumusnya maka menjadi 311233120001 (nomor statistik) + 18 (dua digit terakhir tahun masuk) + 0001 (empat digit angka urutan masuk/diterima sebagai santri pada tahun itu. 0001-9999).
Maka nomor induk Uripah Siswoyo adalah 311233120001180001
Wah, panjang sekali ya nomor induknya.
Kalau di lihat deretan angka yang ada, memang ada banyak digit angka berderet sebagai nomor induk santri.
Akan tetapi ada nomor statis atau tidak berubah pada nomor induk tersebut.
Yup benar, 12 digit awal angka akan selalu sama dan tidak berubah selama lembaga tersebut masih memiliki nomer statistik. Yang berubah ubah hanyalah 6 digit angka di belakang nomor statistik.
Dengan kondisi begitu, jika anda mencetak raport, atau kartu SPP dan apapun yang lain yang mencantumkan nomor induk santri, anda bisa mencetak 12 digit angka secara permanen kemudian diikuti 6 kolom kosong untuk ditulis tangan sebagai urutan nomor induk santri.
Contoh seperti nomor induk Madin Al Eviyati yang memiliki nomor statistik 311233120001180001.
Maka anda bisa mencetaknya seperti ini guna keperluan nomor induk. Dimana tinggal menghilangkan atau menyembunyikan 12 digit awal.
Selanjutnya menuliskan 6 digit dibelakangnya berupa 2 angka terakhir tahun masuk dan 4 angka urutan dalam masuk/mendaftar.
contohnya yaitu 180001 (18 adalah 2 digit tahun masuk, dan 0001 merupakan urutan santri masuk pada tahun tersebut).
Ganti Tahun Ajaran, Nomor Urut Reset Kembali ke Awal lagi (0001)
maksudnya reset kembali ke nomor awal mulai dari 1 (4 digit setelah tahun yaitu 0001) adalah apabila ada pergantian tahun ajaran, maka santri baru nomor induknya mulai awal lagi dengan dua digit angka tahun masuk sebelumnya.
contoh, setelah berakhirnya tahun ajaran 2018/2019 maka periode selanjutnya th ajaran baru yaitu 2019/2020.
maka santri yang baru masuk mendapatkan nomor induk berupa nomor statistik lembaga + 2 digit tahun masuk + 4 digit urutan santri mulai dari 0001 lagi.
jadi, santri baru yang masuk pada tahun 2019 dengan nomor urut 1 akan mendapatkan nomor induk 311233120001190001 (angka 19 menunjukkan tahun masuk dan 0001 urutan santri mendaftar atau diterima oleh MDT.
kemudian pada perabot administrasi baik raport spp maupun lainnya anda cukup menuliskan 6 digit terakhir saja yaitu 190001.
semoga memudahkan dalam penyusunan nomor induk siswa pada MDT.
Selamat menertibkan administrasi, salam kenal, wilujeng dalu dan wassalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.
Kalau cara buat nomor induk guru Madin, gimana kak..
wah, tidak ada juknisnya, gini saja, buat saja begini, kode guru (misalnya 11) kemudian 2 digit tahun mulai mengajar, selanjutnya 2 digit urutan masuk. misalnya saya mengajar mulai tahun 2022 dan pada tahun itu saya guru baru yang pertama, maka nomornya 112202) atau anda bisa berkreasi sendiri. paling praktis ya 4 digit angka, anda urutkan mulai pertama kali. misalnya yang pertama 0001, kedua 0002, ketiga 0003 dan selanjutnya.
seperti itulah saran terbaik yang bisa sampaikan kepada mas Muhammad Erfan. makasih sudah mampir.