Setelah di laksanakan kegiatan lomba membaca buku alias musabaqah qiroatil kutub di Slawi Tegal tepatnya berada di pondok pesantren ma’hadut tholabah, sekaligus perayaan seratus tahun pondok pesantren. Pondok ini merupakan pondok yang termasuk sangat senior alias pondok tertua di daerah Pantura. Dalam kata sambutan penutupan MQK Tanggal 28-30 November 2016 bupati Tegal mengingatkan kepada para santri putri untuk hati hati bilamana ada pria yang mendekat atau pacar yang ngapel.
Untuk ditanyakan kepastian, mau menikahi atau cuma hanya untuk main main. Jika si laki laki minta cium maka di kepret saja si laki laki. Jangan malah minta untuk di cium pipi yang sebelahnya. Selanjutnya juga kepada ibu ibu untuk menyusui anak anak mereka sampai dengan umur dua tahun, jangan ngasih susu sapi kepada anak anak, ditakutkan nanti malah nyruduk nyruduk enggak karuan. 😀
Dan kepada para bapak alias suami untuk bersabar dengan hal ini. Akan tetapi saat ini kabupaten Tegal sedang ngetrend suceng. Kalian tau apa itu suceng? Hehehehe. suceng itu anake nyusu bapake nggonceng.