Wong Bodho utawa Cilik Kanggone Mung Kanggo serep Samangsa ana kekurangan

Pratelan iki semaken nuli golekana salokane, Wong Bodho utawa wong cilik Kanggone Mung Kanggo serep Samangsa ana kekurangan salokane yaiku timun wungkuk jaga imbuh.

Artinya orang bodoh atau jelata gunanya hanya untuk serep apabila ada kekurangannya, dalam saloka Bahasa Jawa yaitu mentimun bongkok untuk jaga tambahan.

jadi bukn wong bandha ya, karena bandha tegese yaiku sugih, duwe barang ana ajine kang akeh, yang benar maksudnya adalah bodho (blo’on).

pontren.com – assalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu, dalam perintah ini memiliki arti daftar, catatan, keterangan berikut ini simaklah selanjutnya carilah arti salokanya.

Dalam basa rinengga paribasan kalebu jenise tembung saloka ini menggambarkan orang kecil (awam) atau yang bodoh dengan timun wungkuk (mentimun bongkok) bentuknya melengkung.

paribasan timun wungkuk kanggo jaga imbuh
paribasan timun wungkuk jaga imbuh Tegese Artinya

Selanjutnya ada kata jaga imbuh yang mengikutinya, maksudnya sebagai imbuhan untuk jaga jaga.

Dalam jual beli buah-buahan, khususnya yang berjualan mentimun, lazimnya pembeli akan memilih yang lurus mulus dan bagus.

Pada saat menimbang pembeli meminta tambahan (imbuh) buah mentimun sebagai bonusnya.

Maka yang menjadi bonus atau imbuhan dari penjual lazimnya yaitu buah mentimun yang bongkok (timun wungkuk).

Wong Bodho utawa Cilik Kanggone Mung Kanggo serep Samangsa ana kekurangan Salokane yaiku Timun Wungkuk Jaga Imbuh

Dalam penjelasan lain menyebutkan bahwa timun wungkuk ini gambaran dari wong ala, orang yang tidak baik.

Jadi fungsinya orang yang tidak baik (bisa karena wataknya yang buruk, atau kemampuannya yang sangat kurang) hanyalah sebagai penggenap saja.

Apabila sudah cukup atau tidak diperlukan maka dia hanyalah sebagai cadangan yang tidak turut serta dalam sesuatu.

Ada juga merujuk bukan sifat yang jahat, namun kekurangmampuan yang singkatnya adalah bodoh.

Yang lain memberikan penjelasan tegese saloka timun wungkuk jaga imbuh yaiku wong bodho kanggone mung yen kekurangan wae.

Jadi apabila sudah cukup maka tidak masuk hitungan, bisa jadi alasannya malah khawatir nanti mengganggu atau merusak sesuatu yang sudah dirancang dengan baik.

Gawea tuladha ukara “Amarga ora pinter, Agustinus melu mangkat nek wonge kurang, padha karo paribasan unine timun wungkuk jaga imbuh.

Demikianlah informasi tentang tembung saloka Basa Jawa berkenaan dengan wong mung dadi serep merga ala utawa ora pinter beserta sekilas penjelasan.

Maturnuwun sudah mampir, salam kenal dan wassalamu’alaikum.

Postingan baru : Kami usahakan Jadwal hari Senin dan Jumat akan ada tambahan postingan artikel baru.Terima kasih sudah menyimak. saran dan kritik serta sumbangan artikel kami tunggu.contact info : cspontren@yahoo.com twitter : PontrenDotCom FB : Gadung Giri

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*