Demensia pada Populasi Lansia (PRAKTIKUM KEPERAWATAN KOMUNITAS II) FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN PRODI S1 KEPERAWATAN UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG 2021. Tulisan ini bisa publish atas kerja keras mahasiswa Mahasiswi berikut yang kami cantumkan namanya.
pontren.com – assalaamu’alaikum, semoga mereka sukses dalam hal karir, rumah tangga, pemenuhan kebutuhan hidup, mendapatkan karunai putera puteri soleh solihah, dijauhkan dari kesulitan dan mendapatkan solusi saat mendapatkan halangan rintangan. Termasuk juga dosen yang mengarahkan (yang saya kenal Cuma Nutrisia Nuim Haiya Doank).
Baiklah tanpa basa basi berikut nama nama mereka.
Disusun Oleh Kelompok 15 :
- Widya 30901800196
- Widya Yuliana S. 30901800197
- Yani Fariza 30901800198
- Yayuk Fitriah 30901800199
- Yeni Fitriani 30901800200
- Yulia Prastika 30901800201
- Yunita Marina 30901800202
- Yustika Rizki 30901800203
- Yustika Yuni A. 30901800204
- Zulfikar Syams A. 30901800205
- Zulvi Ubaedah N. 30901800206
PRAKTIKUM I BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Demensia pada populasi Lansia
Data dari World Health Organization dan Alzaimer’s Disease International Organization melaporkan bahwa jumlah total orang dengan demensia diseluruh dunia pada tahun 2016 diperkirakan mencapai 47,5 juta.
Dalam data sebanyak 22 juta jiwa diantaranya berada dia Asia.
Pada negara Negara maju misalnya Amerika Serikat, pada masa sekarang saat ini ditemukan lebih dari 4 juta orang usia lanjut menderita penyakit demensia.
Angka sebanyak ini ini asumsinya akan meningkat hampir 4 kali pada tahun 2050.
Di antara penderita ini, 58% hidup dinegara-negara berpenghasilan rendah atau menengah, dan proporsi ini di proyeksikan meningkat menjadi 75% pada tahun 2050.
Jumlah total kejadian demensia baru setiap tahun pada seluruh dunia hampir mencapai 7,7 juta.
Artinya setiap 4 detik terdapat 1 kasus demensia.
Dan diperkirakan akan meningkat menjadi 75,6 juta pada tahun 2030 dan 135,5 juta pada tahun 2050 (Sigalingging et al., 2020).
Demensia pada Populasi Lansia di Indonesia
Pada Negara Indonesia proporsi penduduk lansia bergerak terus meningkat.
Perlu sampean tau bahwa Indonesia termasuk lima besar negara dengan jumlah penduduk lansia terbanyak di dunia.
Yakni mencapai 18,1 juta jiwa pada tahun 2010 atau 9,6% dari jumlah penduduk negeri ini.
Perkiraan jumlah Penduduk lansia ini menjadi 28,8 juta (11,34%) dari total penduduk Indonesia pada tahun 2020.
Sedangkan menurut proyeksi Bappenas jumlah penduduk lansia 60 tahun akan menjadi dua kali lipat (36 juta) pada tahun 2025.
Pada periode 2020- 2035usia harapan hidup penduduk Indonesia laki-laki dan perempuan) semakin meningkat dari 70,1 tahun 2010-2015 menjadi 72,2 tahun.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa mayoritas lansia mengalami demensia sedang 32 orang (44,4%).
Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang menunjukan 45,4% lansia mengalami demensia sedang (Hatmanti & Yunita, 2019).
Apakah yang dimaksud dengan Demensia?
Demensia adalah suatu gangguan intelektual/daya ingat yang umumnya progresif dan irreversibel.
Demensia merupakan kemunduran kognitif yang sedemikian beratnya, sehingga mengganggu aktivitas sosial dan pekerjaannya.
Pada demensia bisa juga terdapat gangguan kognisi lain misalnya seperti bahasa, orientasi, kemampuan membuat keputusan, berpikir abstrak, gangguan emosi dan perilaku.
Gangguan-gangguan tersebut dapat mempengaruhi kepribadian seseorang yang mengalami demensia.
Kehidupannya tidak terlepas dari berbagai stressor, dengan adanya stressor akan menyebabkan masalah pada harga diri.
Gejala demensia yang sering dialami lansia yang mengidapnya misalnya lupa meletakkan barang, tersesat keluar rumah tanpa ditemani, emosi naik turun.
Pikun menjadi sebutan orang tua yang sering mengalami hal-hal tersebut.
Kemudian, lansia menjaga jarak dengan lingkungan dan lebih sensitif.
Kondisi ini dianggap lumrah jika terjadi pada lansia atau umum disebut penyakit tua.
Lazimnya demensia sering terjadi pada orang berusia lebih dari 65 tahun dan usia selebihnya.
Mengacu kepada usia lansia yang menderita demensia mayoritas 66-81 tahun (50.0%) dan terdapat (23,6%) lansia yang berumur diatas 82 tahun yang termasuk golongan lansia yang membutuhkan perhatian penuh.
Apabila merujuk teori dinyatakan bahwa demensia merupakan penyakit degenerative yang sering terjadi pada orang-orang lanjut usia (Aristawati, Ratnawati, & Imavike, 2018).
Gejala Demensia
Gejala yang sering menyertai demensia adalah: Gejala awal seperti kinerja mental menurun, fatique, mudah lupa, dan gagal dalam tugas.
Gejala lanjut yaitu;
- gangguan kognitif;
- gangguan afektif dan;
- gangguan perilaku dan gejala umum yaitu mudah lupa, aktivitas sehari-hari terganggu, disorientasi, cepat marah, kurang konsentrasi, resiko tinggi jatuh.
Oleh sebab itu, perlu menciptakan upaya untuk meningkatkan kesehatan kognitif lansia dengan mengadakan berbagai kegiatan.
Tujuannya adalah supaya lansia aktif secara mental seperti, bermain kartu dan alat musik, mengadakan sosialisasi, membuat catatan lansia sebagai pengingat dan melakukan aktivitas fisik secara rutin (Gustri, 2019).
Rumusan masalah Demensia pada Populasi Lansia
Dari latar belakang yang ada maka dapat dirumuskan masalah penelitian makalah demensia pada populasi lansia adalah“ Bagaimana cara melakukan pengkajian kepada pasien demensia serta bagaimana melakukan asuhan keperawatannya? “
Tujuan Umum
Memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif terhadap lansia binaan dengan demensia dan mampu menerapkan menajemen khasus pada lansia.
Tujuan Khusus
- Menjelaskan pengertian dari demensia dan lansia
- Menjelaskan etiologi serta menifestasi klinis dari demensia
- Menjelaskan patofisiologi dari demensia
- Menjelaskan klasifikasi demensia
- Menjelaskan prinsip etika pada pelayanan kesehatan demensia dan lansia
- Menggambarkan hasil pengkajian dengan masalah demensia
- Menjelaskan diagnose keperawatan dengan masalah demenisa
- Menjelaskan intervensi keperawatan dengan masalah demensia
Pengertian Demensia
Menurut The National Old People’s Welfare Council di Inggris penyakit atau gangguan umum pada lanjut usia salah satunya adalah demensia.
Secara definisi, pengertian Demensia (pikun) adalah kemunduruan kognitif yang sedemikian beratnya, sehingga mengganggu aktivitas hidup sehari-hari dan aktivitas sosial.
Kemunduran kognitif pada demensia biasanya diawali dengan kemunduran memori atau daya ingat atau biasa yang sering disebut juga pelupa(Gustri, 2019)
Adapun maksud Lanjut usia (lansia) adalah kelompok penduduk yang berumur 60 tahun atau lebih.
Bersambung.
Alhamdulillah terima kasih doanya dan terima kasih karena dengan artikel ini tugas kami semoga dapat bermanfaat Aamiin
yarhamukallah, maksudnya??? ada apa dengan tugase njenengan?