Wisa Kentar Ing Maruta Candrane Mangsa

Wisa Kentar Ing Maruta Candrane Mangsa
unen unen tembung panyandra mangsa kapitu yaiku candrane wisa kentar ing maruta tegese akeh lelara

panyandra pranata mangsaing ngisor iki terangna tegese! Wisa kentar ing maruta candrane mangsa kapitu, tegese yaiku akeh lelara. Artinya racun atau yang hanyut dalam angin, Maknanya adalah adalah muncul banyak penyakit

pontren.com – assalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu, ada beberapa tulisan candrane mangsa kapitu ini yang sedikit berbeda dalam penggunaan tembung atau kata dalam panyandra mangsa kapitu ini.

Ada yang memakai kata wisa kentas ing maruta, ada juga yang menggunakan kentir (artinya adalah keli atau hanyut). Yaitu tembung panyandra wisa kentir ing maruta.

Namun secara makna atau tegese adalah sama saja yaitu akeh lelara, bermunculannya banyak penyakit.

Selain ada perbedaan dalam penggunaan ungkapan (kentar, kentas, ataupun kentir), juga mempunyai tafsiran yang berbeda dalam memaknai candrane mangsa kapitu ini.

Yang pertama tafsirannya adalah akeh lelara kang kabuncang angin

Racun yang dibawa oleh angin atau penyakit bisa terbang bersama angin, yang tafsiran kedua yaitu bisa dan penyakit hilang kena hempasan angin.

Sangat berbeda kan maknanya? Satunya adalah penggambaran virus yang terbawa angin kemana-mana, satunya lagi racun bisa virus maupun bakteri mati kena sapuan dari angin.

Mana yang benar? Wallahu a’lam bis showab yang saya juga sedang mencari-cari referensinya.

Tegese Mangsa Kapitu Wisa Kentar Ing Maruta Yaiku

Candrane mangsa kapitu yaiku wis kentas ing maruta, tegese yaiku akeh lelara, artinya adalah banyak penyakit.

Bagaimana bisa begitu?

Mari kita menerjemahkan kata-kata dalam tembung panyandra mangsa kapitu basa Jawa ini setiap tembung kata-kata yang menjadi kalimat ini.

Tegese wisa yaiku upas, racun, kang iso nyebabake tatu, lara, bosok, bisa uga ndadekake tekan pati. Artinya adalah bisa, yaitu racun yang menyebabkan luka, sakit, busuk bahkan menjadi perantara datangnya ajal.

Kèntar tegese yaiku keli, kentir, artinya kentar adalah hanyut, terbawa oleh sesuatu.

Maruta tegese yaiku angin, artinya adalah angin yaitu udara yang bergerak.

Adapula dalam bahasa Jawa yang menggunakan kata kèntas

Tegese kèntas yaiku mlesat bablas (ilang saka pandelengan), dilungakaké (dibuwang) adoh. Artinya adalah melesat pergi, hilang dari pandangan, dibuang yang jauh.

Nah dari sini saya memahami bahwa apabila memakai kata kentar, maka maksudnya adalah racun atau upas ini hanyut menyatu (larut) dengan angin sehingga menyebabkan datangnya banyak penyakit.

Namun apabila memakai kata kentas, maka maksudnya yaitu angin membawa pergi berbagai macam racun virus bakteri yang menyebabkan seseorang sakit.

Kapan dumadine mangsa kapitu? Dumadine Wisa Kentar Ing Maruta yaiku tanggal 22 Desember nganti tanggal 2 ing wulan Pebruari. Dawane umure yaiku 43 dina suwene.

Adapun tanggal mangsa ketujuh mulai 22 Desember sampai dengan 2 Februari, usia atau umur mangsa kapitu adalah empat puluh tiga hari lamanya.

BTW ini hanya tafsiran saya pribadi, kalau ada yang memiliki pandangan lain silakan anda tuliskan.

Gambaran watak mangsa Kapitu

Watak orang yang lahir pada mangsa ini adalah ringan tangan. Ringan tangan adalah sifat seseorang yang suka memukul.

Penjelasan dalam naskah Buku Mangsa pada halaman 10 yang berbunyi “wisa kentir ing maruta nuju praptaning panyaket, iku darbe watak cengkiling”.

Jadi secara sifat, menurut penjelasan naskah ini bahwasanya orang yang lahir pada mangsa kapitu mempunyai sifat entheng tangane, ringan tangan yang artinya adalah suka memukul, main tangan.

Mangsa Kapitu sejajar dengan penanggalan zodiak Capricorn dan Aquarius, namun zodiak Capricorn dan Aquarius tidak memiliki keterkaitan watak dengan watak mangsa Kapitu.

Namun namanya juga sekedar menerka-nerka. Yang namanya sifat sikap orang tentu ada banyak pengaruh dari lingkungan, pendidikan, watak genetis dari orang tuanya dan lain sebagainya.

Jadi untuk perwatakan ini bisa hanya sekedar sebagai bahan bacaan mengota atik gathuk, atau menyambung-nyambungkan agar masuk akal sesuai dengan kondisi alam. Apabila ada orang yang wataknya berbeda dengan tebakan ini, trus apa dia mau memberi garansi ganti rugi? Tidak juga kan?

Demikianlah sekedar informasi tentang ukara tembung unen unen tegese Wisa Kentar Ing Maruta Candrane Mangsa kapitu basa Jawa (tembung Panyandra). Maturnuwun sudah mampir, salam kenal dan wassalamu’alaikum.

Tentang

salam blogger

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*