Wujudipun Namung Alit Gandul-gandul (Batangane Cangkriman)

Wujudipun Namung Alit Gandul-gandul (Batangane Cangkriman)

Wujudipun namung alit gandul-gandul
Mapan ing talingan
Agemane para Putri
Yen tan nggawe sinawang prayoga
Batangane tembang pucung ing dhuwur yaiku Anting anting

Jadi terjemah atau tegese cangkriman wujudipun namung alit adalah sebagai berikut;

Wujudipun namung alit gandul gandul tegese yaiku bentuke utawa rupane gur cilik, ora gedhe, lan obah gondal gandul.

Bentuknya atau wujudnya hanya kecil saja. Dan dia bergerak gerak gandul-gandul.

Mapan ing talingan tegese yaiku panggonane anting – anting mau ing kuping. Basa krama inggile kuping yaiku talingan.

Berada di telinga, maksudnya yaitu lokasi letak pemakaiannya ada pada bagian kuping.

Agemane para putri tegese yaiku dadi piranti wong wedok.

Pakaian atau yang dipakai oleh para puteri, maksudnya yaitu orang yang berjenis kelamin perempuan atau wanita.

Yen tan nggawe sinawang prayoga tegese yaiku menawa ora nganggo disawang luwih prayoga/luwih becik, dipepantes. Artinya apabila tidak dipakai terlihat lebih pantas.

Bisa saja maksudnya adalah dengan tidak memakai perhiasan berupa anting – anting ini juga lebih baik karena menunjukkan kesederhanaan dan tidak pamer dan norak.

Wujudipun namung alit gandul-gandul Batangane Cangkriman

Jadi dalam cangkriman ini menerangkan tentang benda yang bentuknya hanya kecil saja. Diapun gandul gandul bergerak bergelantungan.

Dalam petunjuk selanjutnya adalah lokasi tempat berada yang menjadi cangkriman atau tebak tebakan ini. Barang ini berada di telinga yang bahasa Jawanya adalah kuping, basa krama inggile kuping yaiku talingan.

Petunjuk selanjutnya adalah agemane para putri. Dalam bahasa Jawa, ageman berasal dari kata pakai atau memakai. Maksudnya ageman adalah yang dipakai atau dipergunakan.

Dalam hal ini putri merujuk kepada wanita atau perempuan. Bukan hanya kaum bangsawan ningrat saja.

Dan yang terakhir yaitu petunjuk tentang dipakai atau tidak dipergunakannya perhiasan ini.

Dalam cangkriman ini mengatakan bahwa Yen tan nggawe sinawang prayoga. Maksudnya yaitu apabila tidak dipergunakan maka dilihat juga lebih baik.

Jadi kalau merujuk dalam cangkriman tembang anting-anting ini menggambarkan tentang perhiasan wanita yang letaknya ada di telinga, namun apabila tidak dipakai pun juga tampak lebih baik.

Maturnuwun sudah mampir, wilujeng sonten salam kenal dan semoga Allah SWT memberkahi kita semuanya. Wassalam.

Tentang

salam blogger

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*