Bapak Pucung Dudu Watu Dudu Gunung Sangkamu ing Sabrang

Bapak Pucung Dudu Watu Dudu Gunung Sangkamu ing Sabrang

Bapak Pucung Dudu Watu Dudu Gunung
Sangkamu ing sabrang
Ngon-ingone sang Bupati
Yen Lumaku si pucung lembehan grana

Itulah syair lengkap tembang pocung sing batangane yaiku gajah. selanjutnya mari kita menguraikan maksudnya atau tegese lan nerangne saben gatra ana ing ndhuwur.

Dudu watu dudu gunung tegese wujude gedhe (Bukan batu bukan gunung artinya adalah wujudnya besar)

Sangkamu ing sebrang tegese asale saka tanah sabrang, dudu saka tanah jawa (Asalmu di seberang, artinya adalah berasal dari tanah seberang, bukan dari tanah Jawa).

Ngon – ingone sang Bupati tegese yaiku minangka kewan ingon-ingone bupati (peliharannya si Bupati artinya adalah sebagai hewan peliharaan Bupati).

Yen lumaku si pucung lembehan grana tegese yaiku yen lagi mlaku lambeyan irung (Jika berjalan si pucung / hewan peliharaan bupati ini menyeret hidung, artinya jika sedang berjalan dia menyeret hidung).

Kewan kang dimaksud sajrone tembang pucung ing dhuwur yaiku gajah (batangane cangkriman ing dhuwur yaiku gajah).

Bapak Pucung Dudu Watu Dudu Gunung Sangkamu ing sabrang Tegese lan Batangane

Batangane cangkriman pocung dudu watu dudu gunung sangkamu ing sabrang yaiku gajah. Jawaban dari tebakan Bahasa Jawa ini adalah hewan gajah.

Perihal asal dari hewan peliharaan Bupati ini ada juga versi yang menggunakan kalimat sangkamu ing Plembang tegese yaiku asale saka Plembang (asalnya dari wilayah Palembang).

Sebagaimana kita ketahui Gajah yang memiliki badan besar ini bukan berasal dari tanah Jawa, namun dari pulau sumatera. Bisa Lampung atau Palembang dan sebagainya.

Dalam versi lain menggunakan tembung atau kata titihane sri bupati tegese yaiku tumpakane sri Bupati (artinya adalah kendaraannya bupati).

Dari hal ini kesimpulan dari hal ini yaiku tembang pucung sing batangane gajah.

Alasannya sebagaimana petunjuk yang ada dalam syair lagu ini.

Yang pertama adalah bentuknya yang besar dalam kalimat bukan batu ataupun gunung, merujuk kepada bentuknya yang besar.

Petunjuk kedua yaitu berasal dari tempat seberang. Maksudnya adalah tempat yang jauh, bukan dari Jawa.

Ketiga adalah petunjuk bahwa dia merupakan hewan peliharaan (ingon-ingone).

Dan yang paling akhir petunjuk yang sangat jelas yaitu menunjukkan khas hewan ini adalah menyeret hidung.

Yang dalam Bahasa Jawa krama alus yaitu grana (tegese irung). Petunjuknya adalah pada saat berjalan dengan menyeret hidungnya (yen lumaku lembehan grana tegese yaiku yen lumaku lembeyan irunge).

Singkatnya adalah si pocung (yang menjadi pertanyaan dalam cangkriman sinawung tembang ini) adalah sesuatu yang besar, berasal dari jauh, peliharaan bupati, dan jika berjalan menyeret hidungnya). Sehingga bedhekane sing bener yaiku gajah (Jawaban yang benar adalah hewan gajah).

Demikianlah informasi tentang tembang pocung sing batangane gajah lan tegese lengkap dengan artinya dan penjelasan dari Basa Jawa kedalam Bahasa Indonesia.

Maturnuwun sudah mampir, semoga memudahkan mengerjakan soal, wassalamu’alaikum.

Tentang

salam blogger

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*