Urip Peteng Tanpa Lampu Tegese Lugu, Karepe, Tuladha Ukara

Urip Peteng tanpa Lampu tegese lugu utawa salugu yaiku uripe sarwa bingung tanpa pepadhang, karepe yaiku kecingkrangan, nandhang reribet.

Artinya hidup gelap tanpa penerangan atau cahaya, maksudnya secara harfiah adalah hidupnya serba bingung tanpa ada penerangan, makanya adalah serba kekurangan, kondisi yang kesulitan kerepotan.

pontren.com – assalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu, wilujeng dalu selamat malam para pelajar atau siswa siswi pada sekolah dasar SD SMP SMA maupun Madrasah MI MTs dan MA baik swasta dan Negeri.

Kali ini kita akan membahas tentang unen unen basa Jawa yang membahas mengenai situasi atau kondisi dalam kehidupan.

Apa sih unen unen pengertiannya dalam bahasa Jawa? Pangertene yaiku tetembungan kanthi tegese kang mligi (khusus). Artinya adalah ungkapan yang dengan arti khusus.

urip peteng tanpa lampu

Umume unen unen dijupuk saka reriptan sastra, nanging lumrah digunakake padinan. Lazimnya ungkapan ini diambil dari karangan sastra, namun lazim penggunaannya dalam keseharian.

Wujude unen unen ana telu yaiku bebasan, paribasan lan saloka. Wujudnya unen unen atau ungkapan bahasa Jawa ada tiga yaitu bebasan paribasan serta saloka.

Bebasan lan saloka sejatine ya paribasan. Namun sejatinya bebasan dan saloka adalah paribasan juga.

Tegese Unen unen Urip Peteng Tanpa Lampu, Tuladha ukara

Jadi sebagaimana ungkapan yang kami artikan sebelumnya, maksudnya adalah hidup gelap tanpa adanya cahaya.

Arti harfiahnya yaitu hidup yang serba bingung, tidak ada cahaya yang bisa menerangi untuk menentukan kemana harus melangkah.

Jangan anda berpikir seperti cak lontong. Enggak apa apa tanpa lampu, lha saat siang hari.

Ingat, dalam ungkapan ini menggunakan kata peteng yang artinya gelap. Mau siang hari atau malam hari inti ungkapan ini adalah gelap, bisa berada dalam goa, saat malam gelap gulita dan mendung.

Jadi analogi model cak lontong siang hari tidak berlaku, karena ada kata peteng yang artinya gelap.

Yang namanya berada dalam kegelapan dan tidak ada sorot cahaya (tanpa lampu) maka tidak bisa melihat apakah jalannya benar atau salah, ada batu atau duri yang bisa melukai.

Sehingga situasi ini menjadi gambaran bagi orang yang arti lugu basa Jawa uripe sarwa bingung tanpa pepadhang, karepe yaiku kecingkrangan, nandhang reribet.

Gawea tuladha ukara nganggo tembung unen unen kaya kang ana ing ndhuwur sing dadi irah-irahan.

Buatlah contoh kalimat sebagaimana ungkapan diatas sebagaimana judul artikel ini.

Berikut contohnya.

“Agustinus wis ora dipercaya kabeh uwong keadaane saiki Urip Peteng Tanpa Lampu. Artinya adalah Agustinus sudah tidak dipercaya oleh semua orang, kondisinya sekarang adalah hidup dalam kegelapan tanpa ada cahaya atau sorot lampu.

Demikianlah informasi tuladha unen-unen basa jawa kang ateges utawa duweni teges uripe kecingkrangan, nandhang reribet. Maturnuwun sudah mampir, salam kenal dan wassalamu’alaikum.

Postingan baru : Kami usahakan Jadwal hari Senin dan Jumat akan ada tambahan postingan artikel baru. Terima kasih sudah menyimak. saran dan kritik serta sumbangan artikel kami tunggu. contact info : cspontren@yahoo.com twitter : PontrenDotCom FB : Gadung Giri

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*