Al-Ilmu Bil Kasab La Binnasab

Al-Ilmu Bil Kasab La Binnasab
ilmu itu harus diperjuangkan untuk menguasainya, bukan hanya mengandalkan garis keturunan saja

Al-Ilmu Bil Kasab La Binnasab artinya secara harfiah adalah ilmu itu dengan usaha bukan dengan jalur keturunan.

pontren.com – assalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu, ungkapan quotes berbahasa Arab ini bisa menjadi motivasi santri dalam semangat belajar.

Karena apa?

Karena untuk mendapatkan ilmu itu caranya dengan ikhtiar, berusaha secara maksimal, jerih payah yang melelahkan. Ilmu bukan sebuah warisan. Sehingga meskipun dia berasal dari keturunan yang ahli cerdik pandai, jika tidak mau belajar tentunya tidak akan mewarisi kemampuan ayah ibu atau kakek neneknya.

Belajar bisa dengan praktek, banyak membaca, melakukan penelitian dan lain sebagainya.

Adapn tulisan arab Al-Ilmu Bil Kasab La Binnasab tanpa harakat syakal alias gundul adalah sebagai berikut ini.

العلم بالكسب لا بالنسب

Tulisan Arab Al-Ilmu Bil Kasab La Binnasab dengan harakat beserta artinya kedalam Bahasa Indonesia

Jika hendak copy paste text arab dengan harokat lengkap berikut

اَلْعِلْمُ بِالْكَسْبِ لَا بِالنَّسَبِ

Untuk artinya sendiri, al ‘lmu artinya adalah ilmu atau pengetahuan.

Sedangkan kata kasab (kasabun / كَسْبٌ ) artinya adalah sarana untuk mendukung sesuatu yang dapat membawa manfaat atau menghindarkan dari madharat.

Kata kasab bisa anda lihat dalam akhir ayat pada surat al Lahab ayat 2.

Adapun bunyi ayat tersebut yaitu;

مَآ اَغْنٰى عَنْهُ مَالُهٗ وَمَا كَسَبَۗ

Yang artinya adalah Tidaklah berguna baginya hartanya dan apa yang dia usahakan.

Jadi kata كسب memiliki arti “usaha”.

Sedangkan arti nasab (النسب) artinya yaitu keturunan.

Dalam ungkapan lain menyebutkan bahwa al ilmu bit ta’allumi la binnasabi, yang memiliki arti dan makna serupa. Ilmu itu dengan cara mempelajarinya (semangat menimba ilmu) bukan karena keturunan.

Saya jadi ingat dengan ilmu laduni. Saya lihat di suatu situs menyebutkan bahwa laduni maksudnya yaitu kemampuan “dari pihak Tuhan”. Maksudnya yaitu menguasai ilmu tanpa mempelajarinya. Mak pethuthuk reti – reti pinter dan ahli.

Suatu saat saya sedang belajar di bangku Madrasah Aliyah, ada seorang pengajar yang tipe rasionalis.

Dia mengatakan bahwa para anak kiai itu pada ahli dan pintar bukan karena ilmu laduni, namun karena sang anak yang kulina (kulino : artinya terbiasa) berada di sekitar kiai pada saat mengajar.

Karena sering mendengar penjelasan saat sang kiai mengajar maka dia menjadi mengerti tentang ilmu yang dijelaskan oleh pak Kiai.

Perihal adanya hal ini, saya no comment, karena ada sebagian orang yang meyakini memang ada model ilmu yang tau tau orang menguasainya tanpa mempelajarinya.

Namun jika merujuk dari quote atau mahfudzot maupun ungkapan ini, memang ilmu itu harus diperjuangkan yang caranya dengan belajar giat tidak mengenal lelah.

Demikian sekedar obrolan pada sore hari ini, jika anda mempunyai opini silakan sampaikan pada kolom komentar. Maturnuwun sudah mampir, wassalamu’alaikum.

Zahra Nada

Santri kelas 1 PKPPS Wustha pada Pondok Pesantren Darul Mubtadi-ien Kebakkramat Karanganyar

Tinggalkan Balasan