Kaya Cacing Diawoni Artine Yaiku

kaya cacing diawoni tegese paribasan

Tegese paribasan Kaya cacing diawoni tegese yaiku tingkahe wong bingung kerana nahan lara. Artine utawa Artinya bagaikan cacing yang dikasih abu, maknanya yaitu tingkahnya orang yang bingung karena menahan rasa sakit.

pontren.com – assalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu, selamat malam pembaca internet yang sedang belajar Basa Using Banyuwangi Jawa Timur (lare osing).

Meski sama – sama berasal dari suku yang sama, namun kenyataannya ada berbagai macam dan ragam dialek untuk Bahasa Jawa itu sendiri, ada model yang halus seperti wilayah Surakarta alias solo atau Keraton Yogyakarta.

Adapula Bahasa Jawa yang dialek area Banyumas, Purwokerto, Temanggung, Purworejo dan lain sebagainya. Meski sama-sama bisa memahami, namun ada beberapa istilah kata yang mungkin berbeda bahkan sama sekali belum pernah mereka dengar sebelumnya.

Kali ini kita akan membahas tembung paribasan kang nduweni teges tingkahe wong bingung kerana nahan lara.

Yaitu tingkah polahnya seseorang yang bingung karena menahan kesakitan.

Ini bisa untuk peribahasa saat mengangkat orang sakit, atau anak yang sehabis sunat dan belum sembuh, atau pasca operasi dan lain sebagainya.

Artine Kaya Cacing Diawoni, tuladha ukara Contoh kalimat

Anda pasti paham apa itu cacing. Yaitu hewan yang bisa membuat tanah menjadi gembur dan subur.

Dalam kamus Bahasa Jawa menyebutkan bahwa cacing yaiku araning kewan tanpa bebalungan wujude gilig dawa sarta lemes.

Cacing adalah sebutan untuk hewan yang tanpa tulang, bentuknya panjang dn bundar serta lunak/lemas.

Diawoni asale saka tembung awu. Awu yaiku lebu tilas obong-obongan kayu lan sapanungggalane. Artinya adalah abu, yaitu debu bekas bakar-bakaran kayu dan lain sebagainya.

Jadi apabila ada cacing kemudian kena abu (awu) maka dia akan bergerak-gerak menggeliat. Sepertinya abu ini menimbulkan rasa sakit untuk si cacing itu.

Hal ini merupakan peribahasa yang menggambarkan keadaan seseorang yang kebingungan karena menahan rasa sakit.

Gawea tuladha ukara contoh kalimat menggunakan basa Jawa lan tegesana artine.

Berikut adalah contoh kalimatnya.

Amarga tiba saka pit onthel, Agustinus katon kaya cacing diawoni. Artinya adalah karena jatuh dari sepeda Agustinus tampak seperti cacing yang ditaburi abu. Maknanya yaitu dia kebingungan karena rasa sakit yang mendera.

Kalau dalam Mapel Basa Jawa area Solo Jogja, ungkapan ini masuk dalam kategori bebasan, karena merupakan suatu pengandaian atau pemisalan.

Demikianlah paribasan Basa Jawa untuk wilayah mana saya kurang paham, mungkin bagian ngapak Purwokerto Banyumas atau lokasi lainnya. Maturnuwun sudah mampir, wilujeng dalu salam kenal dan wassalamu’alaikum.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *