Panggilan Simbok untuk Ibu yang Sudah Punah

Panggilan Simbok untuk Ibu yang Sudah Punah

Saya punya teman, sebut saja namanya Ida, ngobrol bahwasanya dia itu ingin dipanggil simbok oleh anaknya. Alasannya sederhana saja. Karena merasa orang Jawa, sehingga simbok merupakan khas panggilan ibu untuk orang Jawa.

pontren.com – assalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu, Saat ini anaknya yang paling kecil memanggilnya dengan panggilan “Ibu Ida”.

Sepertinya saat ini memanggil ibu, yaitu wanita yang melahirkan kita dengan sebutan “simbok” bisa dikatakan sudah punah alias tidak ada lagi anak milenial yang memanggil mamanya dengan sebutan simbok.

Saya pribadi yang kelahiran era 80-an, pada saat itu masih ada beberapa teman dan agak termasuk mayoritas masih menyebut ibunya dengan simbok.

Namun dengan berjalannya waktu, beberapa dari mereka yang awalnya memanggil ibunya dengan sebutan mbok, ada yang mulai murtad dengan menyebut ibunya dengan mak atau mak e. Lumayan lebih modern kayaknya. Satu tingkat strata sosial lebih tinggi.

Balik lagi cerita kawan-kawan saya pada masa itu yang memanggil maknya dengan sebutan mbok, contoh misal dalam percakapan yaitu,”Mbok, aku njaluk dit nggo jajan. Artinya, bu’ saya minta uang untuk jajan (beli makanan kecil).

Atau contohnya dalam perbincangan tanya jawab anak-anak kala SD waktu itu.

Sri Lestari,” Mbokmu nyang ngomah ora? Jare mbokku meh dijak nyang nggawean.”
Sriyono,” Mbokku isih nang sawah, ya engko tak omongane nek ono nyang nggaweyan.”

Dari percakapan ini, di desa saya atau teman yang masih satu sekolah SD, pada waktu itu (kisaran tahun 1990) lumayan banyak yang memakai panggilan ini untuk mamanya.

Kala itu panggilan mama masih sangat asing di desa, sehingga pada saat dia memanggil ibunya dengan sebutan MAMA, rekan rekannya malah bersorak seakan akan cenderung membully.

Karena orang itu sok kota sok keren dengan panggilan mama. Kala itu orang mengetahui panggilan mama hanya dari siaran TVRI. Yaitu satu – satunya siaran yang ada kala itu, kemudian muncul TPI dan setelahnya RCTI dan SCTV.

Yang saya ingat kala itu hanya ada 1 orang saja yang memanggil ibunya dengan sebutan “mama”.

Panggilan Simbok untuk Ibu yang Sudah Punah

ibu dan simbok

Sekedar catatan, pada saat di desa, TPI (Televisi Pendidikan Indonesia) bisa ditangkap televisi tempat kami daripada RCTI, sehingga waktu itu kami lebih mengenal terlebih dahulu TPI daripada RCTI. Meski juga sudah mendengar cerita dari saudara yang tinggal di Ibukota.

Di desa saya, yaitu di kaki lereng gunung lawu, panggilan anak kepada orang yang melahirkannya ada 2 yaitu ibu dan mbok (simbok).

Ibu biasanya dari kalangan yang lebih bagus ukuran strata sosial di lingkungan kami. Misalnya anak pegawai negeri, polisi, tentara, atau orang desa terpandang atau memiliki harta lumayan banyak untuk ukuran orang desa.

Adapun mbok atau simbok, umumnya adalah panggilan ibu untuk orang desa yang biasanya merupakan petani, buruh, bakul pasar dan sebagainya.

Namun saat ini, ada peralihan dari simbok menjadi mak atau emak yang rasanya lebih lumayan enak di telinga dan perasaan.

Mungkin karena simbok itu identik dengan panggilan rewang atau pembantu di televisi yang gambarannya yaitu orang desa berusia lumayan tua dengan pakaian jawa dan jarik serta adakalanya tidak memakai alas kaki. apalagi masih ada istilah yang mengakar yaitu mbok emban.

Bahkan banyak juga nama desa kala itu yang dulu biasa saja semisal Sunarto, Sugiarto, Sri Sutarno, Sri Suwarni, Sri Lestari, Sri Rejeki, Sutarwo, Santoso Ari Winarto, Gunung Harjanto, Tri Paryanti, Sularni, Nunus Catur Wardoyo, Jaka Parmanta dan lain sebagainya (nama rekan-rekan saya kala SD), anak-anak mereka sekarang bernama yang lebih kekinian.

Contohnya Sri Suwarni, anaknya sekarang bernama Chintia, Nunus anaknya bernama Milan, adapula yang nama anaknya yaitu Zahra Nada, Mumtaz Hanif, Faaz Alfarizqi, dan lain sebagainya.

Jadi memang perubahan Jaman ini yang kisaran 30 tahun merubah kebiasaan panggilan ibu di kalangan orang desa dan juga penamaan anak-anak mereka.

Bagaimana di tempat anda? Apakah masih ada yang menggunakan panggilan simbok atau mbok, atau nama anak-anak kelahiran 2010 kesini dengan nama yang masih familiar jaman anda kecil?

Silakan anda corat coret pada kolom komentar untuk sekedar berbagi informasi tentang keadaan kita apakah memang Panggilan Simbok untuk Ibu yang Sudah Punah dari tanah Jawa ini. maturnuwun sudah mampir, wilujeng sonten dan wassalamu’alai’kum.

Zahra Nada

Santri kelas 1 PKPPS Wustha pada Pondok Pesantren Darul Mubtadi-ien Kebakkramat Karanganyar

Tinggalkan Balasan