Bapak pucung yen tersinggung adhuh biyung, bisa ngejur omah, nadyan mobil ra peduli, pucung mendha lamun ta siniram tirta batangane cangkriman kuwi yaiku geni kalebu jenise tembang macapat pocung Basa Jawa.
pontren.com – assalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu, kali ini kita akan membahas tentang cangkriman tembang pocung geni kang kalebu jenise macapat.
Jadi tebak-tebakan Basa Jawa alias teka teki yang ada dalam lagu macapat ini jawabannya yaitu api (bahasa Jawanya adalah geni).
Bagaimana seperti itu?
Ini ada dalam penjelasan dalam teks setiap baris atau tembung-tembung kang ana ing gatra, yaitu ungkapan dalam bait lagu ini menjadi petunjuknya.
Batangane Bapak Pucung Yen Tersinggung Adhuh Biyung Wangsulane Cangkriman sinawung Tembang
Dalam ungkapan bait dalam syair lagu atau tembang macapat ini memberikan petunjuk bahwa apabila bersinggungan atau bersentuhan akan mengatakan “aduh biyung”.
Yaitu ucapan spontan yang lazim di kalangan masyarakat jawa apabila merasakan sakit atau kesakitan. Adapun arti adhuh biyung sendiri dalam terjemah Bahasa Indonesia yaitu aduh emak!!!
Petunjuk ini ada dalam kata yen tersinggung adhuh biyung tegese yaiku menawa senggolan utawa kena mangka lara sabanjure nyebut utawa muni adhuh biyung.
Tegese tersinggung yaiku senggolan, dudu tersinggung basa Jawa kang tegese yaiku kena atine.
Bisa ngejur omah, tegese yaiku si pocung bisa gawe omah dadi ajur. Tegese ngejur asale saka ajur, nduweni teges rusak babar pisan, remuk, luluh ajer. Artinya adalah hancur berkeping – keping, kerusakan yang sangat banyak dan luar biasa.
Jadi apabila ada api yang menjadikan kebakaran rumah, maka mampu membuat tempat tinggal ini menjadi luluh lantak rusak parah.
Tegese nadyan mobil ora wedi yaiku wani tumrap kendaraan kang saka wesi, artinya meskipun mobil, api ini tidak takut dan menyingkir (ya iyalah namanya juga benda yang tidak punya pikiran dan nyawa).
Tentu anda sudah banyak mendengar adanya kebakaran mobil karena api (geni). Karena hal ini maka petunjuk dalam cangkriman ini seperti itu bunyinya.
Dan yang paling lugas menjadi clue atau petunjuk dalam cangkriman tembang ini adalah kalimat pucung mendha lamun ta siniram tirta. Artinya adalah si pocung ini dalam arti geni (api) akan mereda apabila disiram dengan air.
Jadi tegese mendha yaiku rada sudha, ora banget-banget, artinya agak berkurang, tidak begitu sangat.
Siniram asale saka tembung siram, tegese yaiku dicuri banyu, artinya adalah menyiram atau memancurkan air. Adapun tirta sendiri artinya adalah air.
Demikian informasi tentang tembang pocung batangane geni lengkap dengan tegese artinya dan penjelasan memakai Basa Jawa dan Bahasa Indonesia. Maturnuwun sudah mampir, salam kenal, wassalamu’alaikum.