Talingan Lir Sinebit Tegese Yaiku

talingan lir sinebit

Talingan lir sinebit tegese yaiki, kalebu jenise tembung panyandra wong nesu beserta arti dan terjemahnya kedalam Bahasa Indonesia.

pontren.com – assalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu, sebagaimana salam khazanah ilmu budaya Jawa, ungkapan atau tembung ini masuk dalam kategori panyandra.

Lebih spesifik lagi yaitu candrane wong nesu, artinya adalah ungkapan untuk menunjukkan amarah seseorang.

apa artinya?

secara harfiah berikut terjemahan tembung bausastra atau kalimat dalam panyandra wong nesu ini.

talingan tegese yaiku basa krama inggil saka kuping. Bahasa halus dalam bahasa jawa untuk daun telinga.

lir tegese yaiku “kaya dene” yang artinya adalah “bagaikan, semisal, seperti”.

sinebit asale saka tembung lingga sebit, tegese yaiku suwal, suwek. Artinya sinebit adalah disobek.

tegese tembung panyandra talingan lir sinebit yaiku (nesune uwong) kaya kupinge kayadene disuwek.

Artinya yaitu (orang marah) yang bagaikan telinganya disobek atau diiris.

Candrane wong nesu talingan lir sinebit

tentunya akan berasa sakit sekali dan marah besar apabila ada orang yang diiris telinganya.

dalam bahasa Jawa, penggambaran kemarahan ini pemisalannya ada beberapa istilah. Yang salah satunya sebagaimana dalam contoh ini.

adapun panyandra wong nesu lainnya (liyane) misalnya yaitu;

  • Jaja mengkap bangmawinga-winga
  • Angga mubal dahana
  • Netra andik angatirah
  • Imba tepung lir kupu tarung
  • Edep mangada-ada
  • Waja gathik
  • Kumedhot padoning lathi

ungkapan amarah seseorang ini bisa anda dapatkan dalam baris bait pada tembang macapat pangkur.

adapun bunyi tembangnya seperti ini:

Lir sinebit kang talingan,
permilane anak putu buyut mami,
miwah canggah warengipun,
 den sami prayitna lampah,
lamun sira miyarsa ujar tan patut,
nuli sira istigfara,
Raja Amarah medali.

Yang artinya;

Bagaikan disobek pada telinga, makanya anak, cucu, buyut, aku, juga anaknya buyutnya, hendaklah semuanya berhati-hati dalam berjalan, jika anda mendengar suara yang tidak layak, maka mintalah ampunan, raja amarah muncul.

demikianlah arti setiap kata dalam ungkapan ini yang masuk dalam bahasa jarang kita dengar dalam percakapan keseharian.

maturnuwun sudah mampir, semoga menambah informasi tentang Bahasa Jawa, wilujeng dalu, selamat malam dan wassalamu’alaikum.

Ibnu Singorejo

Postingan baru : Kami usahakan Jadwal hari Senin dan Jumat akan ada tambahan postingan artikel baru. Terima kasih sudah menyimak. saran dan kritik serta sumbangan artikel kami tunggu. contact info : cspontren@yahoo.com twitter : PontrenDotCom FB : Gadung Giri

Tinggalkan Balasan