Doa dan Harapan di Penghujung Ramadan oleh lulusan S2 Al Azhar Kairo

Doa dan Harapan di Penghujung Ramadan oleh lulusan S2 Al Azhar Kairo

Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh, ini merupakan salah satu dari doa yang ditulis oleh seorang alumni al Azhar Mesir, bukan hanya lulusan S1, akan tetapi lulusan S2 Al Azhar Kairo.

pontren.com – Walaupun fasih dalam menggunakan bahasa arab baik secara lisan maupun tulisan, doa yang dituangkan dalam grup whatsapp ini tetap memakai bahasa Indonesia dengan sedikit sisipan bahasa Arab karena berupa hadits dan istilah familiar yang diambil dari dalil naqli.

Membaca doa ini saya merasa seperti perpaduan antara prosa dan puisi, disisi lain seperti narasi cerita tentang ramadhan, dan bagaimana ajakan dalam memaksimalkan ibadah di bulan nan penuh dengan barakah ini.

Tentu setiap orang memiliki doa dan versi tersendiri tentang bulan Ramadan, dan salah satu versi yang dapat kami posting di Blog ini adalah doa dan harapan di penghujung Ramadan yang ditulis lulusan Strata 2 Universitas Al Azhar Kairo Mesir. Berasal dari Kendal daerah Patebon.

Berikut untaian kata doa dan harapan yang dibuat oleh beliau

Ramadhan sebentar lagi akan berlalu. Tamu spesial ini sudah bersiap-siap untuk berpamitan kepada kita. Tidak terasa, begitu cepat kebersamaan yang kita lalui bersamanya. Laiknya hendak berpisah dengan seseorang yang sangat spesial bagi kita, tentu kita tidak akan menyia-nyiakan sisa momen kebersamaan dengannya. Kita akan semakin intens bercengkrama dengannya. Sedetikpun tidak ingin berpaling darinya. Karena takut kehilangan momen yang istimewa bersamanya.

Begitulah gambaran kondisi Rasulullah shallallu alaihi wasallam, ketika masuk sepuluh hari menjelang berpisah dengan Ramadhan. Beliau mengencangkan sarung sebagian bentuk kesungguhan beliau yang paripurna dalam memaksimalkan ibadah di penghujung Ramadhan, seakan tidak ingin berpisah dengannya. Tidak hanya itu, beliau juga mengajak keluarga beliau untuk bersama-sama mengukir kesan istimewa sebelum berpisah dengan Ramadhan.

عن عائشة رضي الله عنها قالت: كان النبي صلى الله عليه وسلم إذا دخل العشر شد مئزره وأحيا ليله وأيقظ أهله (رواه البخاري

Sayyidah Aisyah, ummul mu’minin radhiyallahu anha bercerita: Ketika masuk sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan, Nabi shallallu alaihi wasallam mengencangkan sarung beliau, menghidupkan malam beliau, dan membangunkan istri-istri beliau (untuk turut menghidupkan malam dengan ibadah).
HR. Al-Bukhari, No. 2024

Semoga kita semua mendapatkan limpahan taufiq dari Allah, sehingga mampu menauladani Rasul-Nya dalam memaksimalkan ibadah di sisa kebersamaan kita dengan bulan yang penuh berkah ini. Berdoa dengan penuh harap, di penghujung Ramadhan ini kita dipertemukan oleh Allah dengan lailatul qadr, dan berpisah dengan Ramadhan dengan predikat:

عتقاء لله من النار

orang-orang yang dibebaskan oleh Allah dari api neraka. Allahumma amin.

Cintapada, 21 Ramadhan 1441

Zain Abid

Demikian doa dan harapan dari zein Abid yang tertanggal gamblang diatas, sugeng siang, wassalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.

Tentang

Santri kelas 1 PKPPS Wustha pada Pondok Pesantren Darul Mubtadi-ien Kebakkramat Karanganyar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*