Masjid Nga’isyah Ngumar bin Khidar Jogosari Dukuh dengan Pagar Nuansa Majapahit
Reportase tentang sebuah masjid yang terletak di Jogosari Desa Dukuh Kecamatan Ngargoyoso yang berada di wilayah dengan jalan naik turun dengan jalan plester semen dan relatif rapi tapi tidak terlalu luas untuk simpangan dua buah mobil kecil.
pontren.com – Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh, di tengah suasana yang jauh dari hiruk pikuk kota dan jauh dari keramaian, di Desa Jogosari Dukuh Kecamatan Ngargoyoso terdapat sebuah masjid yang relatif bangunan saat ini atau kekinian namun didampingi pagar ala majapahit.
Baca;
jumatan di masjid al mu’min Maduasri Ngijo Tasikmadu, ada AC dan nasi bungkus;
cobain ayam kremes Mbak Ary Seledok kulon nglorok Ngargoyoso;
pengalaman sholat idul adha di Lapangan Gadungan Girimulyo Ngargoyoso.
Maksud kata majapahit ini bukan merujuk masa pembuatan pagarnya, akan tetapi merupakan kata kata mudah untuk menggambarkan model dan usia pagar yang sudah termasuk tua dibandingkan dengan bangunan sekitarnya.
Ada pagar lawas yang mengelilinginya
Pagar ini dibuat dengan tatanan atau susunan dari batu bata merah yang tebal dan nampak klasik, entah mungkin sudah ada di era kolonial atau penjajahan belanda, bisa juga dibuat pada masa gestok atau mungkin di era tahun 70 an. Entah mana yang benar semoga nanti ada yang memberi kabar mengenai tembok ini.
Kalau melihat letak tembok yang mengelilinginya, sepertinya tembok tersebut adalah milik dari rumah yang berada satu kompleks dengan bangunan masjid, saya pribadi meyakini tembok ini akan lama dipertahankan dan tidak diganti dengan model baru karena bentuknya yang klasik dan menyatu atau cocok dengan model rumah kayu yang berada di area ini.
Sedangkan pintu masuk alias gapura, meskipun tidak tampak baru akan tetapi sudah dapat disimpulkan bukan bagian dari tembok yang lawas model bata merah, walaupun juga termasuk sudah bangunan agak lama tapi belum dapat dikatakan sebagai kuno.
Salah Menuliskan Nama Masjid di Google Map
Sesaat setelah wudhu, Saya buka aplikasi google map, ternyata ada signal di wilayah ini dan sudah 4G untuk jaringan 3 (TRI), saya cari lokasi ini untuk menemukan apa nama masjidnya, ternyata belum ada.
Lanjut saya kasih tanda pada google map dan penamaan masjid ini saya buat mengacu kepada tulisan arab yang ada pada pintu masuk masjid ini. Saya tulisi dengan nama masjid aisyah bin umar bin haidir.
Ternyata selesai sholat dan saya baca baca pengumuman serta susunan pengurus takmir masjid yang benar untuk nama masjid ini secara spelling adalah Masjid Nga’isyah Ngumar Bin Khidar. Mungkin beberapa saat akan saya ganti nama masjid ini di google map menyesuaikan dengan ejaan yang dibuat oleh takmir masjid.
Masjid yang Nyaman dan Bersih, dahulu pernah dipergunakan tempat tarling Muspika
Saat sholat ‘asar didalamnya, terasa hawa yang tidak panas dan tenang, hal ini berbeda dengan masjid di kota besar dan berada di pinggir jalan raya, tentunya suara mesin motor dan mobil bisa terdengar oleh jamaah atau orang yang sholat.
Hawa sejuk ini bisa dimaklumi karena masjid ini termasuk berada di daerah yang lumayan pada ketinggian dan berada di dekat perkebunan teh, sehingga hawa panas relatif tidak terasa dan udara yang segar gratis dirasakan oleh masyarakat dan para tamu yang datang.
Berdasarkan informasi pensiunan KUA Kecamatan Ngargoyoso, bahwasanya masjid ini pernah dijadikan sebagai kegiatan Tarawih Keliling jajaran Muspika sehingga dapat dikatakan secara administrasi dan kepengurusan masjid ini memiliki manajemen yang baik.
Kelengkapan pengumuman dan informasi yang memadai
Meskipun berada di daerah yang termasuk dalam untuk ukuran wilayah di Karanganyar, masjid ini telah memiliki papan pengumuman dalam keuangan serta informasi pengurus atau takmir masjid.
Hal ini dapat dilihat pada papan pengumuman tentang keuangan masjid dan juga susunan takmir masjid beserta informasi jadwal khatib sholat jumat yang dibuat berdasarkan pasaran jawa yaitu jumat paing, pon, wage, kliwon, legi dan tentunya nama petugasnya.
Ternyata Banyak masjid dan Mushola yang berada di sekitarnya
Setelah sholat asar, lanjut perjalanan menuju ke tempat tujuan, dari situ saya melihat dan menemui beberapa masjid maupun langgar atau mushola, entah ada sekitar enam masjid dan mushola yang saya lihat letaknya relatif berdekatan dengan masjid ini.
Meskipun secara ukuran dan daya tampungnya relatif kecil dan sedang, akan tetapi saya melihatnya termasuk banyaklah dan relatif dekat antar masjid satu dengan masjid atau mushola yang lainnya.
Demikian reportase tentang salah satu masjid yang ada di Dukuh Kecamatan Ngargoyoso, semoga menambah wawasan kita dalam traveling di area ngargoyoso dan sekitarnya.
Wassalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.
Tinggalkan Balasan