Mencoba review rasa mie instan goreng segye rasa ayam pedas

Mencoba review rasa mie instan goreng segye rasa ayam pedas

Pengalaman memasak dan icip icip menikmati mie instant segye goreng rasa ayam pedas yang diproduksi oleh PT Jakarana Tama Bogor Indonesia dibawah lisensi dari PT Segye Food Indonesia.

pontren.com – assalamu’alaikum, selamat malam ihwan akwat saudara saudari pecinta mie instan dipermukaan bumi Indonesia, barusan saya makan mie instant merk segye, entah baru kali ini saya mengetahuinya. Pas beli pun asal nyomot mi cepat saji ini karena bungkusnya yang berwarna hitam.

Cerita bungkus warna hitam, saat itu saya melihat berbagai mie instant yang dijual pada rak indomaret dekat rumah, saya perhatikan hampir semua yang berbalut bungkus warna hitam menawarkan rasa pedas diatas rata rata.

Entah apa saat ini warna hitam merupakan kode etik bagi produsen mie cepat saji di indonesia yang merepresantasikan rasa pedes, mulai dari gaga, indomie, mie sedaap dan merk merk aneh yang bisa jadi anda akan mengeryitkan dahi mengetahui merknya.

Oh iya, mie segye ini di dominasi dengan aksara kanji, tulisan latin bahasa indonesia hanya mungil sebagai pemanis ditengah dominasi huruf kanji yang menguasai area pembungkus mie instant ala negeri ras kuning.

Yang ada dalam kemasan mie segye

Ada 3 hal yang terdapat dalam kemasan mie ini, yang utama ya mie instant itu sendiri, kemudian 2 buah bungkusan, satu bungkus berisi bumbu sedangkan satunya lagi berisi sayuran kering.

Biasanya kalau mie instant produksi indofood atau mie sedaaap selain mie instant itu sendiri terdapat 3 hal yaitu minyak, bumbu, dan satunya lagi chili atau bumbu pedas, berbeda dengan segye, sepertinya bumbu, rasa pedas dan minyak dijadikan satu bungkus.

bumbu-mie-segye-dan-sayuran-kering
bumbu mie segye dan sayuran kering

Pada bungkus bumbu, iseng-iseng saya icipin, hmm… rasanya seperti kecap yang kuat di rasa pedasnya tapi tidak melupakan rasa manis didalamnya. Bisa dikatakan persis semisal sambal kecap tanpa ada biji cabai yang terlihat.

Sedangkan sayuran kering, setelah saya buka ternyata isinya seperti wijen. Yup bisa dikatakan persis seperti wijen pada makanan onde – onde dan potongan kecil kecil seperti dedaunan kering. Sangat kecil kecil potongannya.

Cara masak mie segye menurut petunjuk yang benar dan versi saya

Pastinya disetiap kemasan mie instant terdapat cara masak. Panduan ini terdapat pada bagian belakang bungkus dan tertulis kecil kecil, cukup merepotkan jika anda mencoba membacanya dari kejauhan.

cara-masak-mie-segye
caa masak ada di kemasan belakang

Singkatnya cara memasak mie segye yaitu rebus 600 ml air sampai mendidih, kemudian masukkan mie kedalamnya. Waktu durasi lama mie dalam air mendidih yaitu 3 menit.

Selesai 3 menit, ambil mie dan tiriskan kemudian letakkan mie pada mangkuk atau wadah yang disiapkan, masukkan bumbu, aduk merata.

Selesai itu taburkan seewed atau sayuran kering diatasnya, mie siap dihidangkan.

Itulah cara masak mie segye berdasarkan petunjuk teknis yang berada dalam kemasan.

Kalau saya punya versi tersendiri, yaitu memasak mie instant ala anak kos, yang pertama ambil termos yang berisi air panas, buka pembungkusnya, masukkan mie ke dalam wadah atau mangkok, kemudian tuangkan air panas pada mangkok sedemikian rupa menutupi semua mie yang ada.

Jangan lupa tutupi mangkok tadi dengan barang yang dapat menutup dengan rata, (biasanya koran atau majalah maupun buku dan diatasnya diberi pemberat supaya panas air di mangkok tidak hilang dengan percuma dan mie bisa matang secara sempurna).

Tunggu beberapa menit, pakai feeling anda apakah mie sudah matang (biasanya kisaran 5 menit, tergantung tingkat kepanasan air dalam termos).

Selesai itu, tumpahkan air dalam mangkuk, jangan lupa tahan mie juga supaya tidak ikutan jatuh, bisa dengan sendok atau garpu. Dirasa air sudah banyak berkurang alias hanya menyisakan mie saja, selanjutnya letakkan mangkok berisi mie pada tempat makan.

penampakan-mie-segye-sebelum-dan-sesudah-dimasukkan-bumbu
sebelum dan sesudah dimasukkan bumbu

Selanjutnya masukkan bumbu berupa cairan tadi kedalam mie dan aduk merata, lumayan lama kalau diaduk dengan sendok, lebih cepat pakai garpu. Selanjutnya taburkan sayuran kering diatasnya. Mie siap dilahap.

Review rasa dan tingkat kepedasan mie segye spicy chicken fried noodle

Lha ada anak kecil kelas 3 MI (kisaran umur 9 tahun) yang mendekat, saya tawari mau coba atau tidak? Saya kasih tau ini mie pedas, akhirnya dia menyiapkan air aqua, katanya berguna jika kepedesan segera minum. Mantab jiwa tuh anak, persiapan dan antisipatif.

Diambillah sedikit mie dan dimakan oleh anak perempuan ini, haaahhh, katanya pedas dan langsung dia minum air aqua, saya tawari apakah mau maem lagi? Jawabnya “enggak”.

Akhirnya saya ambil sendok dan makan mie ini, awalnya biasa saja, tau tau naik rasa pedasnya dan bikin tersedak batuk batuk karena kepedesan, walah malah ada air mata yang keluar gara gara pedesnya.

Segera minum aqua yang ada disitu, lumayan cepat juga pedesnya berkurang setelah mie ini, berbeda dengan gaga pedas yang kepedesannya ngeyel walau minum air putih.

Entah kenapa setelah minum air putih saya merasakan penurunan drastis dari tingkat pedesnya mie segye yang dari awalnya naik memuncak, menjadi banyak berkurang setelah minum.

Rasa pedas mie segye berada di area lidah, rongga mulut dan sedikit di bibir, berbeda dengan mie instan geprek milik indomie dan gaga 100 yang pedesnya wow awet dibibir sampai beberapa puluh menit kebelakang.

mie-instan-segye-nampak-belakang
kemasan mie goreng segye nampak belakang

Entah kenapa segye menamakan dengan spicy chicken fried noodle alias mie instant goreng rasa ayam pedas. Saya tidak bertanya tentang kepedasannya, tapi rasa ayamnya dimana??

Saya malah tidak menemukan rasa ayam pada mie ini (atau memang saya yang kurang mengenali rasa ayam pedas) karena menurut saya mie ini lebih mirip dengan rasa sambal kecap.

Bisa jadi ayam sambal kecap ada resepnya sehingga dinamakan rasa ayam pedas. yang jelas pada kemasan mie segye tertulis crazy hot alias pedas gilaaaa.

Untuk tekstur mie nya lembut dan saya tidak menemukan tekstur kenyal padanya, entah apa karena metode masak model anak kost yang saya pakai yaitu dengan cara di kum (direndam) dalam mangkok menggunakan air panas atau memang seperti itulah teksturnya.

Rasa asin juga nyaris tidak ditemukan dalam mie ini seperti yang biasa saya dapati pada mie instan produksi dalam negeri, tau sendiri khan bumbunya seberapa mantab milik indonesia.

Pengaruhnya terhadap mengeluarkan keringat? Saya abis maem mie ini tidak keluar keringat karena rasanya yang pedas, air mata iya, beda dengan mie 100 yang terasa panasnya sampai ada keringat kayak abis makan soto panas dan pedas.

Apakah saya menyarankan ini termasuk mie yang lezat dan layak direkomendasikan? Saya berpendapat abstain ya, karena bagi penggemar mie instan bolehlah dicoba merasakan untuk mencicipi wisata kuliner mie isntant.

Tapi jika sebagai stok yang banyak di kulkas atau pada kamar anak kost sepertinya kurang begitu menyenangkan, karena rasanya yang lebih bersifat untuk sesekali, bukan sebagai menu yang rutin (dalam ngemie instant).

Pun begitu biasanya ada saja penggemar fanatik terhadap rasa, tidak menutup kemungkinan ada penggemar setia selalu menyediakannya pada tempat penyimpanan makanan cepat saji.

Wassalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.

Nb : gambar pada foto itu bukan saya, hanya sebagai pemanis saja.
Maaf fotonya agak buram, ambil gambar pakai hape nokia 3310

Tentang

Santri kelas 1 PKPPS Wustha pada Pondok Pesantren Darul Mubtadi-ien Kebakkramat Karanganyar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*