Menjaga Izzah dan Iffah bagi Muslimah Muslim

izzah dan iffah

pontren.com – informasi mengenai pengertian izzah dan iffah dalam islam serta perlunya menjaga izzah dan iffah bagi kaum muslimah dan muslim. Jika anda menginginkan tulisan arab izzah dan iffah berikut silakan di copy paste pada word atau apapun yang anda suka = اَلْعِزَّةُ وَ الْعِفَّةُ

Yang dimaksud dengan izzah dan iffah adalah kemuliaan dan menahan dari hal yang dilarang dalam agama Islam.

Pengertian Izzah

Pengertian izzah secara bahasa : kata Al-Izzah merupakan bentuk masdar dari sumber kata “azza, ya’izzu, ‘izzan wa ‘izzatan wa ‘azaazatan” (عز- يعز – عزا – عزة – عزازة) yang memiliki makna “As-Syaraf” atau “Al-Karam” (Kemuliaan), “Al-Quwwah”, “Al-Syiddah” (Kekuatan).

3 makna al ‘izzah menurut Ulama

  1. Al-‘Izzah yg berasal dari kata عَزَّ-يَعِزًُّ arti pertahanan diri dari musuh yg hendak menyakiti-Nya sehingga tdk mungkin tipu daya akan sampai kepada-Nya
  2. Al-‘Izzah yg berasal dari kata عَزَّ-يَعُزُّ arti mengalahkan dan memaksa
  3. Dari kata عَزَّ-يَعَزُّ arti kuat.

Sumber : https://b3k0n4n6.wordpress.com/2001/07/22/al-izzah/

Izzah berarti kemuliaan, dengan kata lain adalah harga diri. Dengan begitu yang dimaksud menjaga izzah adalah menjaga kemuliaan dan harga diri atau kewibawaan.

Dikutip dari situs republika.co.id, menurut ustadz Asep Abdul Wadud bahwasanya kemuliaan Islam atau ‘izzah Islam dibangun atas 4 hal yaitu;

  1. Akal
  2. Agama
  3. Akhlak, dan
  4. Rasa malu

Kata izzah dalam alQur’an

terdapat dalam surat al Munafiqun ayat 8

يَقُولُونَ لَئِنْ رَجَعْنَا إِلَى الْمَدِينَةِ لَيُخْرِجَنَّ الْأَعَزُّ مِنْهَا الْأَذَلَّ ۚ وَلِلَّهِ الْعِزَّةُ وَلِرَسُولِهِ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَلَٰكِنَّ الْمُنَافِقِينَ لَا يَعْلَمُونَ

Artinya: Mereka berkata: “Sesungguhnya jika kita telah kembali ke Madinah, benar-benar orang yang kuat akan mengusir orang-orang yang lemah dari padanya”. Padahal kekuatan itu hanyalah bagi Allah, bagi Rasul-Nya dan bagi orang-orang mukmin, tetapi orang-orang munafik itu tiada mengetahui.

Tafsir dari ayat diatas dalam tafsir jalalain adalah

(Mereka berkata, “Sesungguhnya jika kita telah kembali) yakni kembali dari peperangan Bani Mushthaliq (ke Madinah, benar-benar orang yang kuat akan mengusir) yang dimaksud orang-orang kuat adalah diri mereka sendiri (orang-orang yang lemah daripadanya”) yang dimaksud oleh mereka adalah orang-orang mukmin. (Padahal kekuatan itu hanyalah bagi Allah) yakni kemenangan itu milik Allah (bagi Rasul-Nya dan bagi orang-orang mukmin, tetapi orang-orang munafik itu tidak mengetahui) hal tersebut.

Pengertian Iffah

Berikut adalah pengertian izzah secara bahasa dan juga secara istilah.

Pengertian Iffah secara Bahasa : ‘iffah adalah bentuk masdar dari affa-ya’iffu-‘iffah,
عَفَّ يعف عفة فهو عَفيف، الجمع أعفَّاءُ وأعِفَّة

yang berarti menjauhkan diri dari hal-hal yang tidak baik.
Adapula yang mengartikan dengan menahan.

Sedangkan pengertian ‘iffah adalah menahan. Adapun secara istilah ; menahan diri sepenuhnya dari perkara-perkara yang Allah haramkan.

Istilah yang lain : ‘iffah adalah memelihara kehormatan diri dari segala hal yang akan merendahkan, merusak dan menjatuhkannya.

Dalam bahasa arab, orang laki laki yang melakukan iiffah disebut dengan Afif, sedangkan untuk wanita disebut dengan afifah. (mengingatkan kepada seorang rekan yang bernama afifah Ulfa).

Menjaga izzah dan iffah bagi muslimah dan muslim

guru Madrasah Aliyah
semangat menjaga izzah dan iffah

Seorang muslim mestinya memiliki sifat yang pede percaya diri guna izzah Islam, bukan seorang yang rendah diri, merasa inferior kalah secara percaya diri dengan ummat atau golongan yang lain.

Dalam Qur’an Surat Ali Imran ayat 139 dapat menjadi landasan dalam bersikap pede percaya diri dan sigap tidak ingah ingih.

وَلَا تَهِنُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَنْتُمُ الْأَعْلَوْنَ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ

artinya: Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.

Dengan begitu saatnya membangun izzah Islam dan menjadi pribadi yang percaya diri akan tetapi tentunya kepercayaan diri ini dibarengi dengan kualitas keilmuan pengetahuan serta skill yang dibangun secara bertahap.

Bukan hanya pede asal percaya diri dengan ketiadaan keilmuan yang akibatnya menjadi bumerang dan mempermalukan.

Perihal ‘ffah atau menahan diri, dibawah ini ada hadis dan ayat dalam Alquran yang bisa menambah pengetahuan mengenai iffah atau menahan diri dari yang tidak diperbolehkan.

Dalam qur’an surat al mu’minun ayat 1 -7 ;

قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ (١)
الَّذِينَ هُمْ فِي صَلاتِهِمْ خَاشِعُونَ (٢)
وَالَّذِينَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُونَ (٣)
وَالَّذِينَ هُمْ لِلزَّكَاةِ فَاعِلُونَ (٤)
وَالَّذِينَ هُمْ لِفُرُوجِهِمْ حَافِظُونَ (٥)
إِلا عَلَى أَزْوَاجِهِمْ أوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُمْ فَإِنَّهُمْ غَيْرُ مَلُومِينَ (٦)
فَمَنِ ابْتَغَى وَرَاءَ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْعَادُونَ (٧)

  • “Sesungguhnya, beruntunglah orang-orang yang beriman,
  • (yaitu) orang orang yang khusyu’ dalam shalatnya,
  • orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna,
  • orang-orang yang menunaikan zakat,
  • dan orang-orang yang menjaga kemaluannya
  • kecuali terhadap istri-istri mereka atau budak-budak yang mereka miliki,
  • maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela. Barang siapa yang mencari hal lain di balik itu, mereka itulah orang-orang yang melampaui batas.” (Qs. Al-Mu’minun, 1–7)

Ada beberapa point penting yaitu ; khusyu’ sholat, menjauhkan dari perkataan perbuatan yang tiada guna, menunaikan zakat, menjaga kemaluan kecuali kepada yang dibolehkan.

santri assalaam
santri selesai sholat

Sedangkan khusus untuk wanita muslimah, ada hadis tentang kebebasan seorang perempuan untuk masuk kedalam pintu surga manapun yang dia mau dengan persyaratan sebagaimana dibawah ini.

“إِذَا صَلَّتْ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا، وَصَامَتْ شَهْرَهَا، وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا، وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا؛ قِيلَ لَهَا ادْخُلِي الْجَنَّةَ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ”.

artinya “Jika seorang wanita menunaikan shalat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya dan menaati suaminya; niscaya akan dikatakan padanya: “Masuklah ke dalam surga dari pintu manapun yang kau mau”. (HR. Ahmad dari Abdurrahman bin ‘Auf radhiyallahu’anhu dan dinyatakan hasan oleh Syaikh al-Albany).

Dari hadis dimaksud, seorang wanita dapat memasuki pintu syurga manapun yang dia mau dengan ketentuan;

  • Menunaikan sholat 5 waktu
  • Puasa di bulan ramadhan
  • Menjaga kemaluan dan taat kepada suami

Itulah 3 hal yang menjadi persyaratan bagi wanita yang menginginkan memasuki syurga pintu manapun yang dia pilih.

Demikian informasi tentang pengertian izzah dan iffah serta pentingnya menjaga izzah dan iffah bagi muslimah dan juga mukmin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *