Berapa Gaji Ustadz di Pondok Pesantren?

Berapa gaji Ustadz di Pondok Pesantren? Bagi sebagian wali murid ataupun santri mungkin tidak tahu atau tidak pernah terbersit berapakah jumlah penghasilan dalam sebulan ataupun mukafaah atau apalah istilah yang dipakai untuk seorang ustadz di pondok pesantren.

pontren.com – assalaamu’alaikum, Dan tentunya adalah hal yang tabu untuk dibicarakan besaran gaji yang diterima. Rahasia dapur, begitulah istilahnya.

Setelah beberapa kali bersua dan mengenal beberapa ustadz atau pengajar di pondok pesantren, beberapa kali saya iseng bertanya tentang standar bayaran yang mereka terima.

Umumnya saya bersendau gurau bagaimana tentang situasi di pesantren dan sesekali saya sisipkan pertanyaan, berapa kira kira yayasan atau pesantren menghargai jerih payah para pembina di pondok pesantren.

pada ghalibnya mereka malu malu menjawab besaran gaji mengajar di pesantren secara pasti dan hanya memberikan jawaban standar.

Jawaban standar yang mereka sampaikan umumnya adalah “Alhamdulillah cukup”. Cari barakahnya.

Saya becandain lagi, dengan UMR (upah minimum Regional?) Bagaimana? Berapa kali lipat? Biasanya kalo sudah ditanya menukik seperti itu akhirnya ada jawaban yang bisa kita perkirakan.

Berapa Gaji Ustadz di Pesantren

Ternyata mayoritas menjawab bahwa penghasilan dari pengasuh pesantren dalam hal ini ustadz yang mengajar/ustadz dalam banyak yang masih dibawah UMR.

Entah sedikit dibawah UMR atau agak sedikit banyak dibawah UMR.

suatu ketika ada lulusan Universitas Islam yang menjadi pembina asrama di salah satu sekolah boarding School di solo yang uang SPP nya saat ini kira kira Rp. 2.500.000,-/bulan dan uang masuk kira-kira Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta) Ternyata anggaran untuk pembinanya masih belum mencapai UMR di solo.

Akan tetapi bagi ustadz dalam/pembina yang tinggal di asrama umumnya mendapat jatah makan dari pesantren.

Pengalaman di pondok pesantren juga yang lumayan terkenal dengan uang masuk/uang pangkal sekitar 10-15 juta dan uang syariah sekitar 700-800 ribu dengan santri lebih dari 1000 anak juga belum mampu memberikan gaji diatas UMR bagi para pengasuhnya.

Ternyata kebanyakan biaya SPP atau syahriah santri lebih banyak terserap kepada kebutuhan santri utamanya keperluan konsumsi atau makan.

Haal ini menjadikan anggaran untuk biaya gaji ustadz atau pengajar dijadikan prioritas setelahnya guna menekan biaya SPP atau syahriah.

Biasanya gaji mengajar pada pondok tidak terlalu tinggi

laporan pondok pesantren

hanya berapa sih Berapa Gaji Ustadz di Pondok Pesantren? Dengan kondisi begini maka bisa anda bayangkan seandainya keberkahan tidak ada dalam kehidupan para ustadz.

Maka akan sangat kesusahan bagi mereka yang tidak ada penghasilan lain diluar gaji sebagai pengajar atau pengasuh pondok pesantren.

Oh iya sekedar memasukkan informasi, jaman dahulu kala ada juga pembina asrama di salah satu madrasah Aliyah yang mempunyai program Asrama.

Dimana santri atau anak didik tinggal pada kamar berasrama dan ternyata dalam sebulan diberikan gaji sebagai pembina asrama Rp. 20.000,-/perbulan. Benar anda tidak salah membaca. Dua puluh ribu rupiah perbulan (pada tahun 1999).

Saya kira hanyalah sedikit pondok pesantren yang menerapkan sistem penggajian para pengajar atau ustadznya sampai Rp. 5.000.000,-/bulan.

Itupun sepertinya hanya pesantren high class dengan uang pangkal ratusan juta dan SPP yang mencapai lebih dari 5 juta setiap bulannya.

Akan tetapi saya sendiri belum menelusuri berapa kah gaji yang mereka dapatkan para ustadz dipesantren yang super bonafid seperti itu.

Setelah melihat kondisi di lapangan umumnya penghasilan para pengasuh pondok pesantren yang bukan pemilik pondok pesantren.

adang saya agak kurang yakin apakah mereka mampu membiayai anak anak mereka jika memasukkan ke pondok pesantren tempat mereka mengajar.

2 pemikiran pada “Berapa Gaji Ustadz di Pondok Pesantren?

  1. Saya punya pondok pesantren, baru beropeasi sekitar 2 tahuanan, tapi saya tidak tau berapa gaji yg harus saya bayarkan kepada para pembina yg hanya ngajar 4 jam dalam sepekan

    1. kalau menurut saya pribadi, untuk standar gajinya sesuaikan saja dengan jumlah jam mengajarnya. semisal untuk 1 jam pelajaran adalah 20 ribu, maka kalikan dengan jumlah jam mengajarnya selama seminggu. atau anda juga bisa membayar sesuai dengan kondisi perekonomian pesantren. pastinya semua ingin membayar dengan layak, namun apa daya biasanya terbentur dengan pendanaan yang terbatas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *